Elang baru saja berpamitan dengan Ilyas. Dia sekarang melangkah keluar melewati pintu. Saat itulah sebuah tangan tiba-tiba menariknya. Pemilik tangan itu tidak lain adalah Yolanda.
Yolanda membawa Elang ke garasi untuk bicara. Raut wajahnya kala itu tampak serius.
"Jangan coba-coba berani menggoda Amanda! Kau dilarang untuk memiliki hubungan romantis dengannya! Biar pun dia anak tiriku, tapi aku sudah menganggapnya seperti anak kandung!" tegas Yolanda. Pelan tetapi penuh dengan penekanan.
"Tante tenang saja. Aku tidak akan melewati batas. Lagi pula aku tak suka bermain dengan gadis yang lebih muda dariku, kecuali pacarku," sahut Elang. Dia selalu tidak fokus jika bicara dengan Yolanda. Terlebih wanita itu sekarang sedang mengenakan pakaian yang memperlihatkan belahan dada.
"Oh, jadi kau punya pacar?" tanggap Yolanda.
"Tentu saja. Orang tampan sepertiku pasti punya," jawab Elang percaya diri.
"Aku merasa kasihan dengannya," komentar Yolanda.
Elang terdiam karena terpaku menatap belahan dada Yolanda. Namun dia segera sadar diri dan memalingkan wajah. "Ya sudah. Aku pergi," pamitnya.
Namun tanpa diduga, Yolanda menangkap tangan Elang. "Kalau kau mau, bilang saja. Kau pikir aku tidak sadar dengan arah tatapanmu sejak tadi?!" timpalnya.
Elang menoleh ke segala arah. Dia takut karena sekarang dirinya berada di tempat yang bisa dibilang tak aman baginya dan Yolanda.
"Kau pasti gila, Tante. Suamimu ada di rumah. Bisa-bisanya kau menggoda berondong sekarang!" tukas Elang.
"Jadi kau tak mau? Aku akan membayarmu dua kali lipat," tawar Yolanda sembari meletakkan tangan Elang ke dadanya sendiri. Senyuman nakal terukir di wajahnya.
Elang terkesiap. Tangannya bisa merasakan benda yang sangat menggairahkan itu.
"Bayar aku dua kali lipat!" Elang melepas dan membanting tas ranselnya ke lantai. Lalu dia raup bibir Yolanda. Sambil melakukan itu, tangannya berkeliaran di buah dada Yolanda.
"Mmph..." Yolanda bergumam nikmat. Dia sangat menikmati sentuhan Elang. Apalagi saat pemuda itu menyudutkannya ke sebuah mobil.
Usai bergulat dengan bibir, Elang melanjutkan sentuhannya ke dada. Ia lahap buah dada besar Yolanda itu dengan ganas. Sesekali Elang akan berhenti sejenak karena air susu yang keluar dari sana.
Yolanda mendongakkan kepala sambil mulai mendesah. Membiarkan Elang menyusu bak seorang bayi yang kehausan. Terlebih tangan pemuda tersebut sekarang sudah bermain jari di bawah sana.
"Akh... Ya begitu, Sayang..." Yolanda tambah keenakan.
Karena sudah merasa sama-sama bergairah, Elang ingin segera melakukan penyatuan. Namun sebelum melakukannya, Yolanda mengajak pemuda itu masuk ke mobil. Alhasil mereka melakukan penyatuan di sana.
Suara lenguhan sensual Yolanda itu berpadu dengan bunyi tepukan daging yang bertemu. Sementara Elang terus memacu pergerakannya dengan cepat. Pergerakannya bahkan membuat mobil ikut bergoyang.
Ketika Yolanda dan Elang sudah merasakan puncak kenikmatan secara bergantian, barulah permainan selesai. Keduanya sekarang terbaring lemas di kursi belakang sebuah mobil.
Yolanda merebahkan diri ke dada Elang. Bak seorang gadis muda yang baru merasakan masa puber.
Tubuh Yolanda memang lebih rendah dari Elang. Meski sudah tua, dia memiliki perawakan wanita muda dua puluh tahunan.
"Bagaimana kalau kita melakukan ini setiap kau datang untuk mengajari anakku?" cetus Yolanda.
"Boleh. Tapi aku ingin bayarannya dua kali lipat," sahut Elang.
"Bukankah itu curang? Karena aku tahu kau juga menikmati ini!" balas Yolanda.
"Tarjo! Cepat!" Bersamaan dengan itu, terdengar suara Ilyas. Lelaki itu baru keluar dari pintu yang menembus ke garasi. Dia tampak rapi dan sepertinya hendak pergi.
Mendengar itu, Elang dan Yolanda sontak panik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Sport jantung euuuyyy baca novel ieu 🤣🤣🤣
2024-12-14
2
Dari
wkwkkwkw . astaga . serangan jantung ga tuh berdua ...
2025-01-25
0
Saha Weh
waw ketahuan gak ya🤔🤔
2025-01-30
0