NovelToon NovelToon

Duchess Who Lost Her Memory

eps 1: hilang ingatan

"Nyonya duches anda telah sadar!! "Teriak seorang pelayan yang menghampiriku

Yang saat itu tengah terbaring diranjang.

" Siapa kau? Ada apa denganku? "Ucap seorang wanita yang bersandar diranjang dengan kondisi setengah sadar sambil memegang kepalanya dengan satu tangan.

" Saya Leah nyonya, apa nyonya tidak ingat? " Lanjut pelayan itu dengan tatapan terkejut pada beberapa orang yang berada di ruangan itu.

"Situasi macam apa ini, tolong panggilkan Mia segera. aku tidak mengerti kenapa aku bisa berada disini"wanita itu beranjak bangun dari ranjang nya.

" Tapi nyonya saya tidak bisa, karna beliau telah wafat tiga tahun lalu"ucap pelayan tersebut sehingga membuat wanita itu amat terkejut.

"Apa yang kau katakan, SIAPA PUN TOLONG PANGGIL KAN MIA SEKARANG!! " Ujar wanita itu dengan marah dan beranjak berdiri di tepi ranjang.

"Tenang lah clara, kau baru saja sadarkan diri kau butuh banyak istirahat" Kata pria dengan bahu lebar kekar menghampiri nya dan meraih tangan wanita itu agar tidak terjatuh dan menuntun wanita itu untuk duduk di tepi ranjang.

"Ada apa ini dokter? Kenapa clara tidak mengingat apa pun? "

"Saya rasa itu karna ia mengalami benturan ringan dikepala nya sehingga membuatnya amnesia sementara" Ucap dokter yang berada diruang itu.

"Apa ada cara untuk menyembuhkan nya? "

"Saya akan jelaskan nanti, namun sekarang nyonya butuh waktu untuk istirahat karna beliau pasti amat terkejut akan situasi ini. Saya akan resep kan obatnya juga nanti".

" Baiklah, Terima kasih dokter. Mari saya antarkan sampai depan"

"Suatu kehormatan bagi saya tuan Duke"

Mereka pun berjalan keluar dari kamar tersebut. Kini hanya tinggal clara dan pelayan yang bernama Leah disana.

Keesokan harinya, clara duduk di tepi kaca jendela sambil melihat kearah pantulan wanita berambut perak panjang terurai dengan mata biru seperti laut dari balik kaca jendela.

Aku pikir itu hanya mimpi tapi seperti nya itu nyata. Aku ingat saat umurku 15tahun rambut ku pendek namun sekarang tampak panjang. Tapi aku sama sekali tidak ingat apa pun sekarang. Batin clara

"Leah, berapa umurku sekarang? Lalu bagaimana Mia pelayan ku meninggal dunia?"

"Tahun sekarang nyonya berumur 23 tahun nyonya, dan nyonya Mia meninggal saat anda berumur 16 tahun karna sakit keras"

"Lalu siapa pria itu? " Clara tampak melontarkan beberapa pertanyaan pada Leah.

"Maksud nyonya, tuan Duke? "

"Iya, siapa namanya dan kenapa aku berada di kastil ini"

"Beliau adalah grand duke rian Vosger tepatnya suami anda nyonya"

"Suami? Sejak kapan aku menikah dengan keluarga Vosger? "

"Saat anda berumur 18 tahun nyonya"

Sejenak clara diam, ia seperti mencoba mengingat semua nya namun hasil nya ia tetap tidak dapat mengingat apa pun selain ingatan nya saat berusia 15 tahun.

"Leah aku ingin keluar mencari udara segar"

"Baik nyonya, saya akan mendampingi nyonya"

Clara berjalan keluar kastil menuju taman, setibanya ditaman tatapan nya tertuju pada seorang anak kecil yang sedang duduk dibawah pohon besar ditaman. Ia mencoba menghampiri anak laki laki itu namun anak itu menyadari keberadaan Clara sehingga membuatnya terkejut. Anak itu kemudian berdiri dan membungkuk.

"S..salam nyonya duches"ucap anak itu dengan gugup

" Leah siapa anak ini? " Bisik Clara pada Leah

"Beliau adalah tuan muda Felix vorger nyonya, ia adalah anak nyonya"ucap Leah

Apa dia anak ku? Tapi kenapa dia tampak canggung bahkan memberi salam pada ibunya, seperti orang asing saja bahkan tubuh anak ini tampak gemetar. Batin clara

" berdiri lah kau tidak perlu membungkuk ketika bertemu ibumu sendiri Felix"

Felix pun mendongak dan berdiri berhadapan dengan Clara.

"Baik nyonya" Ucap Felix

"Apa yang sedang kamu lakukan disini sendirian? "

"Saya sedang mencoba menulis beberapa angka nyonya" Jawab Felix

"Berapa usia mu? "

"Saya 3tahun nyonya"

"Mau ibu bantu menulis? " Ucap clara dengan tersenyum.

"Benar kah? Tapi kan nyonya bilang aku harus mandiri jika tidak nanti nyonya tidak senang pada Felix, Felix tidak ingin dikurung ditempat gelap itu lagi "

Apa? Apa aku melakukan hal seperti itu pada anak ku sendiri? Tapi kenapa aku melakukan hal seperti itu. Gumamnya

"Tidak Felix, ibu akan selalu membantu mu. Jadi datang lah pada ibu jika kau butuh bantuan".tangan nya meraih pundak anak itu.mereka pun duduk dibawah pohon taman sebelah barat sambil menulis beberapa huruf pada buku Felix.

" Nyonya ini sudah malam, saya akan nyala kan dupa segera "ujar Leah sambil memegang dupa. Clara masih memandangi kaca jendela seperti orang yang kebingungan.

" Leah, apa aku pernah melakukan kesalahan pada Felix? "Ucap Clara menatap Leah.

" I.. Itu nyonya s... Saya"ucapan tampak seperti takut sambil menunduk kebawah.

"Tidak apa katakan lah, kau tidak perlu takut"

"Iya nyonya benar, beberapa hari yang lalu tuan muda Felix dikurung digudang penyimpanan barang di kastil oleh nyonya akibat dia memanggil anda ibu" Jawab Leah

Kenapa aku begitu membenci anak itu? Bahkan beberapa pelayan bergosip tentang ku yang buruk. Gumam Clara

"Apa kau tahu kenapa aku bisa membenci Felix, maksud ku kenapa aku melakukan hal itu pada anak kecil itu. Aku jengkel karena aku tidak mengingat apa pun"

"Saya tidak tau pasti mungkin ini ada kaitannya dengan count alex lorenzo. Karena anda sangat jatuh cinta padanya namun beliau telah meninggal dunia bersamaan dengan saat anda mengetahui bahwa anda hamil anak tuan Duke"

"Count alex lorenzo? Bisa kau cerita kan lebih detail nya" Pinta Clara

"Saat itu anda berumur 16 tahun yang datang pada ulang tahun seorang lady dan anda terpukau pada count muda saat itu.anda mulai saling mengirim surat, namun saat umur anda menginjak 17 tahun anda dijodohkan kan oleh tuan muda Duke Vosger. Tentu saja anda tidak menyukai nya dan menolak hal tersebut namun ayah anda terus mendesak anda".

"Baiklah Terima kasih telah memberi tahu ku Leah, aku akan istirahat karna aku lelah"

"Baik nyonya, kalau begitu saya akan keluar".

Clara berbaring diranjangnya sambil menatap atap atap langit kastil sesekali menghela napas.

Siapa count alex lorenzo ini, apa dia ada kaitannya hingga aku membenci grand Duke juga Felix. Gumamnya

BRUKK!! Terdengar suara pintu terbuka dengan keras.

" Siapa itu? Apa ada seseorang? "Clara mencoba berdiri dan menyelidiki siapa itu

" Grand Duke!! "Ucap Clara terkejut melihat pria itu dihadapan nya. Pria itu tampak sempoyongan dan berbau alkohol kuat menyengat dari tubuhnya

" Ah maaf aku mengganggu mu"ucap nya

"Anda seperti nya mabuk berat, mari duduk dulu saya akan ambilkan minum untuk anda" Ucap Clara memapahnya untuk duduk di tepi ranjang. Kemudian ia menuangkan secangkir air minum yang berada diatas meja sebelah ranjang.

"Ini minum lah dulu agar baikan" Clara menyodorkan kan secangkir minum dan pria itu menerima nya dan meneguk minum tersebut.

"Apa anda akan marah pada saya karna datang ke kamar anda" Ujar rian dengan raut wajah kecewa.

"Bagaimana bisa saya marah pada anda, bukankah kastil ini milik anda yang mulia".

" Iya dulu anda tidak seperti ini, beberapa pelayan mengatakan bahwa anda menjaga Felix dengan baik. Terima kasih ya"rian tampak tersenyum pada Clara.

"Tidak perlu berterimakasih itu juga sebuah kewajiban saya untuk menjadi seorang ibu yang baik" Kata Clara membelai wajah pria yang berada di depan nya namun pria itu sedikit kaget seolah-olah itu adalah hal pertama yang dilakukan oleh Clara pada nya.

Sinar fajar menyinari dari balik jendela kamar Clara. Kicauan burung terdengar seperti sebuah musik di pagi hari.

"Umm, dimana aku? Ahk kepala ku sakit sekali" Ucap rian terbangun dari ranjang.

"Kau sudah bangun? Selamat pagi tuan Duke" Ucap Clara yang sedang duduk dikaca rias milik nya. Namun rian terkejut karna terbangun dikamar Clara pagi itu.

"Maaf kan aku Clara, aku pasti membuat kekacauan semalam aku sungguh minta maaf" Ucapnya berdiri dari ranjang.

"Tidak apa apa itu bukan masalah besar, jadi tidak perlu khawatir. Karna anda sudah bangun mari bersiap untuk sarapan bersama Felix pasti sedang menunggu"

"Baiklah aku akan bersiap dulu kalian duluan saja , tidak perlu menunggu"

Mungkin aku bisa menemukan sesuatu diruang kerja milikku. Mungkin dengan hal itu aku akan mengingat kembali. Batin Clara sambil memeriksa laci meja

"Ketemu! " Ucapnya dengan mendapatkan sepucuk surat juga buku diary miliknya. Kemudian ia membuka sepucuk surat yang ia temukan tadi. Surat itu berisi ucapan terimakasih juga kata kata cinta yang diucapkan untuk terakhir kalinya sebelum count meninggal dunia.

Ini surat terakhir yang dikirim oleh count lorenzo, mungkin ia mengakhiri hidup nya sendiri. Gumam Clara. Lalu Clara membuka buku diary lama miliknya, buku itu berisi tentang kata penuh cinta untuk count lorenzo namun tiba tiba pada suatu halaman buku tersebut terdapat sebuah kunci dan bertulisan dibuku bahwa Clara menyimpan surat cintanya didalam sebuah peti.

'Peti? Aku tidak pernah melihat peti yang mencurigakan diruang kerja ku ataupun dilemari ku'. Batin clara

"Nyonya" Ucap Leah sambil membawa nampan berisi cemilan juga seteko teh

"Ada apa Leah? "Ucap Clara menoleh padanya

" Ini nyonya saya bawahkan cemilan juga teh untuk anda, saya khawatir beberapa hari ini anda makan sedikit"ucap Leah sembari menaruh nampan berisi cemilan diatas meja.

"Jika anda tidak makan dengan baik anda akan sakit" Lanjut Leah

"Terima kasih Leah karena telah mengkhawatirkan saya, leah duduk lah" Ucap Clara mempersilahkan Leah untuk duduk dibangku yang berhadapan dengannya.

"Nyonya i.. Itu tidak perlu... Itu sudah kewajiban saya untuk melayani nyonya" Tolak Leah dengan terbata bata.

"Anggap saja ini permintaan maaf ku karena telah menyusahkan mu, meskipun saya tidak ingat pasti namun beberapa ingat an samar samar muncul, jadi terimalah permintaan maaf saya"

"B.. Baik nyonya"

Kini leah duduk berhadapan dengan clara majikan nya.

eps 2 : peti rahasia clara

"Leah apa kamu perna melihat sekotak peti berisi surat? ".tanya clara sembari meneguk tehnya.

" Tidak nyonya , saya tidak perna melihat peti seperti itu".

"Tapi beberapa tahun lalu nyonya memang memesan peti, tapi setelah itu saya tidak pernah melihat nya lagi".lanjut Leah pada clara. Clara yang mendengar itu mencoba mengingat sesuatu.

'Mungkin di peti itu aku bisa menemukan sesuatu'. Gumam clara.

Keesokan harinya clara dan Leah berjalan di lorong vosger menuju sebuah perpustakaan milik keluarga vosger. Clara yang melihat itu seketika takjub pada perpustakaan yang terlihat buku tersusun rapi dan perpustakaan yang besar. Namun pandangan nya tertuju pada seorang laki laki muda yang tengah sibuk menyusun buku kerak buku, mungkin ia bekerja sebagai penjaga perpustakaan tersebut. Clara pun mendekati nya.

"Apa tuan Duke memang suka membaca buku? ".ujar clara pada penjaga perpustakaan tersebut

"Benar nyonya, apa ada buku yang ingin anda cari? ".jawab nya

" Apa disini ada buku novel yang bisa saya baca?".

"Hm.. Mungkin ada beberapa nyonya, saya akan mencari nya"

"Tidak perlu, saya akan cari sendiri tunjukan saja rak nya dimana"

"Baik nyonya, akan saya tunjukan".ucap pria itu sambil berjalan kearah rak buku lain nya.

" Disini nyonya, anda bisa mencari buku yang anda maksud kan".lanjut pria itu.

"Baiklah Terima kasih, kau boleh pergi".

Pelayan itu kemudian pergi meninggalkan clara yang sedang mencari buku di rak tersebut. Setelah beberapa waktu ia pun menemukan buku yang ia cari namun saat hendak melangkah ia mendengar suara anak kecil dari rak lain nya. Ia pun mencoba mencari asal suara tersebut, ia melihat Felix yang mencoba meraih buku yang tinggi namun ia tidak bisa meraihnya

"Apa Felix butuh bantuan? ".ujar clara pada Felix

" I-ibu kenapa ibu disini? ".ucap anak itu terbata bata.

" Ibu sedang mencari buku". Clara meraih buku yang sedari tadi Felix ingin kan dan memberinya pada Felix.

"Ini ambilah".lanjut clara.

" Te-terima kasih bu".

"Lain kali jika kau tidak bisa mengambilnya kau bisa minta pada penjaga perpustakaan, bahaya jika kau mencoba memanjat rak buku seperti tadi".pinta clara

"Baik ibu, Felix tidak akan melakukan nya lagi"

"Apa Felix sedang sibuk sekarang? "

"Tidak kok"

"Bagus, bagaimana jika kita minum teh ditaman sambil makan cemilan"

"T-tapi bu, saya tidak ingin mengganggu waktu bersantai ibu".ucapnya dengan raut wajah yang sedih.

" Tidak kok ibu malah senang jika Felix mau, tidak akan seru jika sendiri an saja".

"Benarkah? Kalau begitu Felix mau ikut".ujar anak itu dengan raut wajah yang berubah menjadi senang.

Mereka pun berjalan menuju taman Kastil vosger yang terletak di barat Kastil. Mereka duduk beralaskan karpet putih sembari meminum teh dan cemilan yang dibawah oleh Leah. Dibawah pohon dengan angin sepoi sepoi dan cuaca yang cerah hari itu membuatnya menjadi senang.

"Ah.. Aku senang sekali".ucap clara sambil menutup mata dan menghirup udara secara perlahan.

" Apa karna itu kamu suka disini ya Felix?. Ibu tau dari tukang kebun kastil, katanya kamu suka disini".lanjut clara.

"I-itu benar bu, tapi bukan kah ibu melarangku untuk pergi kesini".

'Aku hampir lupa, Felix juga mengatakannya saat aku pertama kali melihat nya setelah hilang ingatan".

"Itu dulu tapi sekarang kau bisa pergi kemana saja yang membuat mu senang, jadi jangan takut lagi pada ibu ya. Percaya lah pada ibu Felix ibu akan berubah dengan baik".kata clara sambil tersenyum pada Felix. Mendengar itu Felix tersentuh dan menitik kan air mata lalu memeluk wanita disamping nya dengan erat.

Saat malam harinya clara berjalan tergesa gesa dengan membawa sebuah lentera sebagai alat penerang. Seketika ia melihat ruangan Duke yang masih terang dengan pintu yang sedikit terbuka membuat nya penasaran. Ia mengintip dari pintu dan melihat tuan Duke yang masih sibuk bekerja. Ia mengetuk pintu tersebut.

"Masuk lah".ucap grand Duke yang masih sibuk dengan pekerjaan nya.lalu ia menoleh pada seseorang wanita yang masuk keruangan nya.bukan nya ia senang malah ia tampak terkejut melihat sesosok wanita yang berdiri didepannya.

" Kenapa kau belum tidur? ".lanjutnya pada clara

" Aku tadi haus jadi aku tadi kedapur, tapi seperti nya kau sedang sibuk dengan pekerjaan mu ya".

"Ini sudah malam, pergilah tidur".pinta grand Duke yang masih sibuk menulis.

" Tidak, aku ingin tau dimana peti milikku".mendengar hal itu grand Duke menghentikan kegiatan nya dan suasana hening seketika.

'Ingatan ku memang samar samar, namun aku yakin jika grand Duke tau dimana letak peti itu'. Batin clara.

"Nampaknya kau sudah mengingat nya ya, pergilah clara aku tidak ingin berdebat dengan mu sekarang".ujar grand Duke dengan nada yang marah sambil berdiri dan melangkah keluar dari ruang kerjanya meninggal kan clara sendiri.

Keesokan harinya saat clara termenung di jendela kamarnya ia terkejut dengan Leah yang berlari tersengal sengal menuju kamarnya clara.

"Leah, ada apa kenapa sampai begitu"

"A-anu nyonya, tuan count Robert abelard datang mengunjungi nyonya diruang tamu"

"Apa? Kakak datang".raut wajah mendadak berubah menjadi senang ia berlari dari lorong yang gelap menuju arah ruang tamu ia melihat punggung seorang laki laki yang berdiri tegak memandang jendela di ruang tamu.

" Kakak! ".pekik clara sambil memeluk pria itu.pria itu menerima pelukan adiknya dengan hangat.

" Sudah lama sekali kita tidak bertemu clara ". Ucap pria itu yang dikenal sebagai anak pertama keluarga abelard yang berarti ia adalah kakak pertama clara. Mereka pun duduk disofa ruang tamu dengan seteko teh dan cemilan yang berada diatas meja.

" Kenapa kakak tidak memberi tahu ku dulu jika kakak ingin kemari". Gerutu clara pada kakaknya dengan wajah cemberut.

"Haha.. Ini kejutan untuk mu"

"Baik lah, aku sangat senang kakak disini. Bagaimana kabar ayah? ".

" Ayah baik baik saja, ia sedang sibuk dengan pekerjaan sekarang ".

" Ouh iya katanya kamu hilang ingatan saat jatuh pingsan di taman ya".lanjutnya bertanya pada clara.

"Iya tapi kakak tidak perlu khawatir tentang itu, tapi bagaimana kakak tau".

" Aku bertemu dengan nya di Kerajaan kaisar dan aku bertanya mengenai dirimu, Duke menceritakan segalanya lalu meminta maaf padaku karna ia tidak bisa menjaga mu dengan baik".

"Begitu ya, tapi kenapa kakak berada di Kerajaan kaisar? ".

"Haha... Kau mungkin lupa, sekarang aku bekerja sebagai guru sejarah bagi pangeran ketiga".

" Wah! Itu luar biasa kakak".ucap clara dengan gembira.

"Aku juga tidak menyangka bisa dititik ini, namun aku akan tetap berusaha".

" Lalu dimana Felix? Aku ingin memberikan kado dari ayah untuknya ".lanjut Robert

" Hari ini dia sedang ada kelas, tapi mungkin akan selesai sebentar lagi ".

" Baiklah aku menunggu nya".ucap Robert sembari meneguk segelas teh.

"Kakak, apa kakak tahu mengenai count alex lorenzo? ".ucap nya ragu ragu namun ketika mendengar pernyataan dari adiknya count terhenti meneguk tehnya dan menaruh nya kembali ke atas meja.

" Maaf clara kakak tidak bisa memberi tahu kan mu soal itu karena aku telah berjanji pada Duke untuk tidak memberi tahu mengenai ini. Duke bilang ia akan memberi tahu kan nya sendiri ".

" Begitu ya, kupikir kakak akan membantu ku".

'Kenapa Duke ingin menyembunyikan nya dariku'. Gumam clara dengan kesal

"Maafkan kakak clara, tapi ini demi kebaikan dirimu, felix, dan juga Duke".

Tiba tiba suara langkah kaki berlari dari arah lorong menuju ruang tamu.

" Paman! ".teriak felix mendekati Robert. Kemudian Robert memeluk anak kecil itu dengan rasa gembira karena telah melepas rindu nya pada anak itu.

" Kau semakin tumbuh besar ya felix".

"Tentu saja karena aku ingin jadi seperti ayah nantinya, ou iya paman apa paman ingin melihat bunga yang ku tanam ditaman? ".

" Baiklah mari kita lihat bagaimana felix menanam nya, clara aku akan pergi dengan felix sebentar ya".

"Baiklah"

"Ayo paman, cepat".ucap felix menarik jemari tangan Robert dengan tidak sabaran.

Ditaman alex menunjukan tanaman kaktus yang ia tanam bersama pengasuhnya saat itu.

" Wah ini terlihat bagus ya".ucap Robert memuji felix.

"Tentu saja karena felix yang menanam nya"

"Baiklah karena alex telah melakukan hal yang baik paman akan memberikan hadiah untuk felix".

" Benarkah".raut wajahnya amat gembira mendengar hadiah.

"Tara! ".ujar Robert memberi sebuah kotak yang berisi pedang mainan.

" Ini hadiah dari paman dan ini dari kakek".lanjut Robert yang memberikan sebuah liontin berwarna biru berkilau.

"Wah Terima kasih paman, kakek" . Kata felix dengan senang diberi sebuah hadiah.

"Alex, apa ibu sekarang menjadi berubah? ".

" Hm... Iya ibu sekarang baik pada ku, kemarin kami minum teh ditaman terus ibu bilang felix tidak boleh takut lagi pada ibu".

'Mungkin yang dikatakan Duke memang pilihan yang tepat untuk tidak memberi tahu clara tentang count alex lorenzo'.Batin Robert.

eps 3: hadiah untuk felix

Saat di ruang kerja duches, clara tampak sibuk dengan pekerjaan nya sebagai seorang duches. Dengan secangkir teh yang diseduh diatas meja kerja nya membuat nya lebih bersemangat hari itu, cuaca dini hari juga sangat cerah dan terdengar kicau an burung diluar dengan merdu.

"Leah, kenapa aku tidak pernah mendapatkan surat undangan minum teh dari nyonya bangsawan lain nya". Kata clara masih sibuk dengan dokumen yang berada diatas meja kerja nya.

" Bukan kah seharusnya aku mendapatkan nya, setidak nya satu surat undangan ".lanjut clara.

" I-itu nyonya, setahun yang lalu Anda pergi ke pesta teh salah satu nyonya bangsawan, namun nyonya itu bergosip tentang anda dengan buruk jadi anda kesal dan menampar nya".

"Setelah pulang dari sana anda langsung membakar surat undangan nyonya bangsawan lain nya, berita ini tersebar dan nyonya nyonya bangsawan menganggap anda tidak menghargai nya maka dari itu tidak ada lagi yang mengundang anda kecuali yang mulia kaisar".lanjut leah.

'Jadi begitu alasan aku tidak mendapat undangan pesta teh, sudahlah lagian itu tidak penting. Aku bisa menghabiskan waktu ku dengan felix jika begitu'. Pikir clara

"Sudah lah itu tidak penting, ngomong ngomong apa felix suka makanan manis? ".tanya clara penasaran.

" Benar, tuan muda sangat suka makanan manis nyonya".

"Kalau begitu bersiaplah Leah kita akan pergi".

" T-tapi nyonya ".kata Leah terbata bata

" Udah ikut aja".

Mereka berdua pun pergi berjalan keluar menggunakan jubah.beberapa toko dan orang yang berlalu lalang tampak seperti kota yang sibuk.clara menoleh dari satu toko ke toko lain seperti nya ia sedang mencari sesuatu.

"N-nyonya jika kita keluar diam diam seperti ini tuan Duke akan marah nanti".ucap Leah terbata bata dengan rasa yang takut jika ia nanti akan dimarahin oleh grand Duke karena tidak menjaga nyonya dengan baik.

" Kita tidak akan ketahuan Leah, tuan Duke juga pergi menemui viscount hery dlorans jadi dia tidak akan tahu jika kita pulang dengan cepat".ucap clara dengan tenang ia mulai mempercepat langkahnya namun ketika ia mendengar teriakan seorang ia berhenti sejenak. Namun tiba tiba seseorang pria menabrak dari depan dengan berlari.

"TANGKAP PRIA ITU! Dia pencuri".teriak seorang wanita menunjuk pada seseorang yang menabrak clara tadi. Mendengar hal itu clara berlari dan menahan tangan pria itu.

" Lepaskan aku jalang! Kau menghalangi jalan ku".teriak pria itu dengan kesal.

"Kembalikan dompet wanita itu".

" Kau siapa? Berani sekali kau menghalangi ku".ucap pria itu dan menepis tangan clara sehingga clara terjatuh namun saat pria itu ingin berlari ia melihat seorang pria kesatria berada didepan nya dengan baju besi dan menangkap pria itu.

"Nyonya! ".teriak Leah memapah clara untuk berdiri.

"Lepaskan aku! Ini semua karena jalang itu! ".teriak pria itu dengan kesal kepada clara. Pria kesatria itu pun memberikan dompet itu pada clara.

" Terima kasih tuan".ucap clara kepada pria itu yang berjalan meninggal kan dirinya.Namun beberapa menit wanita itu berlari tersengal sengal menghampiri clara.

"Dimana pencuri itu? ".ucap wanita itu bertanya pada clara.

" Dia telah ditangkap nyonya, ini dompet anda".clara memberikan dompet milik wanita itu.

"Terima kasih nyonya, saya tadi melihat dari jauh bagaimana anda menahan pencuri itu anda sangat berani".

" Haha... Saya hanya ingin membantu saja".kata clara tersipu malu atas pujian yang diterima nya.

"Perkenalkan saya baroness Ruiz blorend".ucap nya dengan menundukkan kepala nya karena itu merupakan sebuah etiket yang dilakukan bangsawan.

" Saya duches sela vosger ".clara menunduk memberi salam.

" Wah ternyata anda nyonya duches vosger ya, saya sangat beruntung bisa bertemu dengan anda".

"Saya juga senang bisa bertemu dengan baroness Ruiz blorend".

"Nyonya Duchess, jika anda tidak keberatan mau kah anda datang ke pesta teh kecil saya, sebagai ucapan terimakasih saya pada anda".

" Sebuah kehormatan bagi saya bisa berkunjung ke kediaman anda dan berkumpul dengan nyonya yang lain nya,saya akan menunggu surat undangan dari anda kalau begitu".

"T-terima kasih nyonya, kalau begitu saya pergi dulu saya sedang buru sekarang nanti saya akan kirimkan surat undangan nya pada anda".

" Baiklah nyonya blorend ".mereka pun berpisah dijalan.seperti tujuan pertama nya clara pergi ke toko permen disana. Setelah pulang kemansion

Clara makan malam bersama felix dan juga grand Duke.

" Felix, ibu ada hadiah untuk mu nanti bisa kah kita pergi kekamar ibu".

"Tentu bu, tapi apa itu".ujar felix penasaran

" Ini rahasia kita berdua saja, nanti kau akan tahu".bisik clara kepada felix yang sedang duduk disamping nya.

"Ekhem.. ". Grand Duke menyela

"Aku sudah selesai, jadi aku akan pergi dulu".lanjut nya sambil berdiri dan melangkah pergi.

"Seperti nya ayah sudah pergi, ayo bu kita pergi kekamar ibu aku tidak sabar melihat hadiah dari ibu".kata Felix melompat dari bangku lalu memegang jari jemari clara.

" Baiklah, mari kita pergi".mereka pun pergi ke kamar clara.

Clara berjalan mendekati meja rias nya dan mengambil kotak berukuran kecil berwarna biru.

"Ibu, apa itu? ". Kata felix dengan rasa penasaran dengan kotak yang dipegang oleh clara.

" Ini untuk felix ". Sembari memberi kan kotak itu kepada felix. Felix dengan senang mengambil kotak itu dan membukanya ia terkejut dengan senang bahwa kotak itu berisi permen cokelat kesukaannya.

" Wah.. Ini permen cokelat kesukaan felix, Terima kasih ibu".ujar felix merasa puas dengan hadiah yang diberikan clara. Ia pun mengambil Sato permen cokelat dan menyuapi nya kepada clara.

"Uhm.. Ini enak".clara merasakan permen itu meleleh didalam mulutnya serta merasa senang bisa memberi kan hadiah kepada felix walaupun hadiahnya sangatlah sederhana.

Beberapa hari kemudian clara pergi ke pesta teh bersama dayang nya karena mendapat undangan pesta teh dari seorang baroness blorend sehari setelah pergi ke pesta. Beberapa nyonya bangsawan hadir dipesta itu. Mereka berkumpul disatu meja sembari meneguk secangkir teh yang telah disediakan.

"Saya senang anda bisa hadir disini duches vosger".ujar baroness blorend pada clara.

"Terima kasih karena telah mengundang saya nyonya blorend".ucap clara memberi ucapan terimakasih pada baroness blorend.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!