Tolong hentikan segala kekacauan ini Tuan!
// Bersujud //
Hendrik
Aku sudah cukup bersabar selama ini Albert, tapi kamu terus saja mempermainkan aku.
Hendrik
// Menghancurkan barang barang diruang tamu milik Albert //
Laura
Tuan, kami pasti akan membayar semua hutang hutang kami. Tolong jangan hancurkan rumah kami.
// Memelas //
Hendrik
Kapan kalian akan membayarnya? Dua tahun berlalu, bunga pun sudah meninggi.
Laura
// Melirik kearah Albert //
Albert
// Menatap Bingung //
Laura
Bagaimana kalau kami membayar hutang hutang kami dengan seorang anak gadis? Aku dengar Tuan senang mengoleksi banyak gadis penghibur.
Albert
Laura, apa maksudmu?
// Menatap tajam //
Hendrik
Anak gadis?
Laura
Iya, anak gadis kami. Namanya Areta, umurnya 20 tahun. Dia cantik dan juga masih perawan.
Hendrik
Apa kalian bisa menjaminnya?
Laura
Tentu saja bisa. Anak kami itu anak baik baik, dia berteman dengan orang baik baik pula. Kelakuannya baik, dia jauh dari dunia malam dan sebagainya.
// Gugup //
Albert
Laura, apa kamu gila? Kamu ingin menjadikan Areta sebagai penebus hutang?
// Marah //
Laura
Iya, aku sudah gila. Aku gila karena terus diteror oleh orang orang yang menagih hutangmu. Aku terpaksa melakukan ini, aku ingin hutang kita segera lunas.
// Membela diri //
Hendrik
Dimana gadis itu sekarang?
// Mencari cari //
Laura
Dia sedang bekerja, sebentar lagi juga pulang.
Hendrik
Baik, aku akan menunggu sampai dia pulang. Kalau dia sesuai dengan seleraku maka hutang kalian akan dianggap lunas.
// Senyum menyeringai //
Laura
// Memapah Albert untuk bangkit //
Albert
Kamu benar benar keterlaluan Laura!
Laura
Apa kamu punya cara lain untuk melunasi hutang? Kalau tidak, tutup saja mulutmu!
// Kesal //
Pukul 20.30 malam.
Areta pulang dari tempat kerja dan membuka pintu rumah.
Areta
// Memperhatikan ruang tamu yang berantakan seperti kapal pecah //
Laura
Itu anak kami.
Hendrik
// Menoleh //
Areta
Hendrik
Cantik.
// Bergumam //
Areta
Ayah, Ibu. Apa yang terjadi dengan rumah ini?
Laura
// Diam //
Albert
// Menundukkan wajah //
Hendrik
Hai, gadis. Mulai detik ini kamu akan menjadi milikku.
// Senyum mematikan //
Areta
Milikmu?
// Bingung //
Laura
Kemasi barangmu dan ikut dengan Tuan Hendrik.
Areta
Tidak, aku tidak mau. Aku bahkan tidak mengenalnya. Bagaimana bisa aku ikut dengannya?
Areta
Ayah, sebenarnya apa yang telah terjadi?
// Bingung //
Hendrik
Mereka berdua telah menjual mu padaku sebagai penebus hutang.
Comments
Erningsih
sepertinya saya suka mmbca novel
2024-07-28
0