Sabila saat ini sedang berada di parkiran sekolah, ia menunggu dhikaa keluar dari kelasnya. Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu, namun dhikaa belum juga kelihatan.
Sejak kejadian kemarin, dhikaa sama sekali tidak membalas chat dari sabila bahkan telponnya hanya berdering saja. Hal tersebut membuat sabila sangat khawatir.
Tidak berselang lama dhikaa akhirnya datang, sabila yang melihat dhikaa pun langsung menghampirinya.
"Kaa...kenapa kaa ga balas chat bila, telpon bila juga kenapa ga di angkat" ucap sabila sementara dhikaa hanya diam.
"Kaa kepikiran masalah kemarin?" Sambung sabila.
Dhikaa menarik nafas panjang, kemudian menatap sabila. Ia benar benar tidak bisa mengatakan yang ingin ia katakan, akan tetapi itu harus.
"Yah mau gimana lagi, itu abang kamu" ucap dhikaa
"Bila dengarin kaa yah.... Kaa tau ini berat, tetapi kita harus akhiri hubungan ini. Bila harus nurut sama abang rey yah" ucap dhikaa.
"Bila ga mau" ucap sabila lantang.
"Bila harus nurut sama abang rey. Ini demi kebaikan bila" jelas dhikaa.
"Ini bukan demi kebaikan bila, ini karena keegoisan abang. Kaa jangan tinggalin bila" ucap sabila, ia sungguh tidak mau berpisah dari dhikaa.
"Hubungan kita ga direstui bila" ucap dhikaa, ia berusaha kuat.
"Kita jalani sama sama suatu saat abang rey pasti berubah pikiran. Untuk saat ini jangan sampai abang tau" ucap sabila meyakinkan dhikaa.
Dhikaa terdiam memikirkan apa yang dikatakan oleh sabila. Sebenarnya ia juga tidak ingin berpisah dari sabila.
"Bila tau kaa kuat, abang rey cuma bisa menilai dari luarnya aja. Bila yakin kaa bisa jaga bila" ucap sabila.
"Iya kita jalani aja kaa bakal berusaha. Hanya saja untuk saat ini kita jaga jarak dulu" ucap dhikaa setelah berpikir. Karena ia juga tidak mau berpisah dari sabila.
"Iya bila setuju" ucap sabila.
Sabila merasa lega saat ini karena dhikaa tidak akan meninggalkannya. Meskipun harus menjaga jarak, itu bukanlah masalah untuk sabila.
Namun tanpa mereka sadari, naila memantau mereka dari balik pohon. Tentu saja ia tahu apa yang dibicarakan dhikaa dan sabila. Naila langsung mengirimkan pesan kepada reyvan tentang informasi yang ia dapatkan. Kemudian naila pun berlalu pergi.
Disisi lain reyvan membaca pesan dari naila tentang dhikaa dan sabila. Kebetulan reyvan saat ini sedang berada dimarkas astro power, ia pun langsung memerintahkan geng astro power untuk pergi mengikutinya.
•••
Dhikaa saat ini sedang dalam perjalanan pulang kerumahnya. Setelah berbicara dengan sabila, ia tidak langsung pulang sebab ada hal yang harus ia lakukan. Itulah sebabnya sabila pulang terlebih dahulu.
Saat melewati jalanan sepi, dhikaa tiba-tiba berhenti karena ada yang menghalangi jalannya. Begitu banyak orang, salah satu orang yang ia kenal adalah reyvan kakak sabila. Reyvan bersama geng astro power ternyata sedang menunggu reyvan melewati jalan tersebut.
"Oh jadi ini cowoknya sabila, keliatan lemah banget" ucap salah satu geng astro power.
"Gua udah bilang sama lu untuk jauhi sabila, kenapa masih dekat dekat dia" ucap reyvan lantang.
Dhikaa hanya diam, tidak ada gunanya ia berbicara, mereka akan tetap merendahkannya.
"Kenapa diam? Takut?" Ucap reyvan meremehkan.
"Orang lemah kayak lu itu ga pantas buat adik gua, lu ga akan bisa jagain dia" sambung reyvan.
Dhikaa terus diam, ia diam bukan berarti takut, hanya saja ia sedang mencoba untuk sabar.
"Dari pada sama lu, lu orang lemah. Lebih baik sabila itu sama vero , Dia kuat dan gua yakin dia bisa jaga sabila" Ucap reyvan.
"Iya bang. Sabila itu adiknya pemimpin geng astro power, tapi kenapa malah pacaran sama orang lemah kayak dia. Mending sama gua aja, gua bisa jagain dia" ucap vero sembari tersenyum mengejek ke arah dhikaa.
Ucapan vero berhasil membuat dhikaa emosi. Bagaimana tidak, dhikaa mengenal betul sosok vero itu. Dhikaa dan vero Bermusuhan sejak SMP. Vero bahkan pernah mengambil orang yang dhikaa sayang dan jaga. Namun, kali ini dhikaa tidak akan membiarkan hal itu terjadi kepada sabila.
Dhikaa kemudian turun dari motornya. "Kalau memang lu mau melihat siapa yang lemah, turunin semua anak buah lu" tantang dhikaa dengan sorot mata yang tajam.
Vero lngsung turun dari motornya "nantang?" Ucap vero sembari menghampiri dhikaa.
Dhikaa berjalan mendekati vero dan tanpa diduga dhikaa langsung memukul vero, hanya dengan satu serangan saja vero langsung tumbang.
Reyvan yang melihat hal tersebut tentu saja dibuat terkejut.
"Kenapa kalian diam aja? Maju" ucap reyvan kepada anak buahnya.
Sekitar 10 orang dari geng astro power langsung mendekati dhikaa dan menyerangnya. Namun, hanya dengan beberapa serangan saja dari dhikaa mereka sudah tumbang.
Sementara reyvan dan beberapa orang dari geng astro power yang lain hanya menyaksikan saja.
10 orang yang menyerang dhikaa bangkit dan kembali menyerang dhikaa. Namun tetap saja gagal, hingga mereka semua kewalahan.
Dhikaa tidak terkena pukulan satu pun dari mereka. Hanya dengan beberapa serangan dari dhikaa saja mereka sudah kewalahan seperti ini.
Dhikaa menatap reyvan yang juga menatapnya, kemudian dhikaa pun langsung menaiki motornya dan meninggalkan geng astro power.
Reyvan hanya melihat dhikaa yang pergi semakin jauh. Entah apa yang reyvan pikirkan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments