Sementara Itu Laura yang duduk di dalam mobil Audi merah.Dan yang mengemudikan adalah rekan kerja prianya,Justin Sebenarnya Laura tidak ingin pulang bersama Justin karena semua orang di perusahaan tahu kalau Justin tertarik padanya.Tapi Laura sendiri belum punya mobil,Jadi kenapa tidak memanfaatkan sopir gratis ini?pikir Laura
Saat mobil Justin sudah mulai masuk pemukiman tempat tinggal Laura, dia mengedarkan pandangannya dan terkejut,menurutnya kawasan ini seperti sampah tidak enak di pandang.Bisakah seorang wanita yang tampak sangat berkelas dan elegan tinggal di sini? Ini benar benar di luar dugaannya
"Kamu tinggal disini?" kata Justin dengan nada sinis melihat sekitarnya
Laura bisa melihat semuanya dari ekspresi wajah Justin yang jijik ketika melihat pemukiman ini.dia menjawab pertanyaan Justin dengan tenang " ya, tidak buruk kan?"
"Eh.ya, cukup bagus" Justin merasa kesal menurutnya, Laura harusnya tinggal di villa mewah. Dia tidak menyangka Laura tinggal di tempat seperti ini. Namun dia juga tidak langsung mengatakan bahwa tempat ini buruk.Tiba tiba Justin punya ide baru di pikirannya dan menoleh ke arah Laura
"Laura aku memiliki rumah kosong di bagian selatan, bagaimana jika kamu pindah dan tinggal di bagian sana?"
Laura adalah wanita yang sangat pintar,tentu saja dia tahu pikiran kotor Justin, dengan senyum sinis dia berkata
"Aku bukanlah wanitamu Justin lebih baik tidak perlu"
"...." Setelah mendengar perkataan Laura Justin merasa tertegun.Awalnya dia berpikir bahwa Laura akan menerima tawarannya,mengingat dia dengan rela memberikan rumah dengan gratis, Sangat sedikit wanita di zaman sekarang ini yang akan menolak.Namun dia tidak menyangka kalau Laura begitu terus terang menunjukkan bahwa mereka tidak ada hubungan apa apa.Hal ini ini membuat dia marah namun dia tidak meledak melainkan terseyum pahit
"Hehe..Tidak masalah, hubungi aku kapan saja saat kamu membutuhkannya . Oh, ya, Laura apakah kamu masak sendiri saat pulang atau pacar kamu yang masak"
mendengar perkataan Justin, Laura semakin kesal dan semakin tidak menyukai Justin. Walaupun begitu dia tetap tersenyum sambil berkata " Masakan pacarku sangat enak loh"
"Deg!" Justin terkejut mendengar perkataan Laura. Dari informasi yang dia dapatkan kalau Laura tidak memiliki pacar. Dia hanya bisa tersenyum pahit tapi dia juga berpikir mungkin ini hanya alasan Laura untuk menghindarinya " Oh, haha.. Nanti kamu ajak aku bertemu dengan pacar kamu yah?"
"Tidak perlu nanti orang yang di depan itu adalah pacarku" Ucap Laura tanpa pikir panjang setelah melihat Muchen berdiri di depan dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku celana jeans.
"Di mana?" Justin terkejut awalnya dia berpikir itu hanya alasan Laura untuk menghindarinya . mendengar perkataan Laura barusan dia sangat terkejut. kemudian dia menatap lurus ke depan dan melihat seorang pemuda yang tampan meski pakaian yang dia kenakan sangat biasa.apakah itu dia?
"Eh..Laura pacar kamu masih seorang siswa SMA kan?" Tanya Justin dengan senyum pahit
"Ya..Kamu nggak tahu kalau tren saat ini adalah kakak dan adik laki laki? Berhenti di sini saja" ucap Laura
Justin yang marah semakin marah mendengar perkataan Laura. Apakah dia hanya di anggap sebagai sopir ? Walaupun merasa kesal dia tetap menganggukkan kepalanya kemudian menghentikan mobilnya. Tepat beberapa meter dari jarak Muchen .
"Terima kasih yah!" Laura menyapa Justin sebentar lalu berjalan ke arah Muchen
Justin tidak langsung pergi tapi dia mau lihat apakah orang itu benar benar pacar Laura atau bukan .
"Kak Laura" panggil Muchen dengan wajah terseyum
"Cup"saat sampai di depan Muchen Laura langsung mencium pipi Muchen. Muchen yang di cium tiba tiba, merasa terkejut menatap Laura dengan mata terbelalak "Kak Laura kamu..."
Laura segera memberi isyarat kepada Muchen dan untungnya dia langsung paham. kemudian Laura mengandeng tangan Muchen dan pergi dari sana.
"Sial" Justin yang melihat pemandangan itu memukul setir mobilnya dengan keras. Ternyata bocah itu benar benar pacar Laura. Yang paling membuat Justin marah adalah Laura yang mencium bocah itu di depan matanya .Justin yang merasa kesal dan marah langsung berputar dan pergi dari sana
Sementara itu di tempat lain Clara yang menunggu balasan teman onlinenya tiba tiba terlihat Muchen yang menyelamatkannya dan Bella kemarin. Clara selalu merasa kasihan pada Muchen yang masih terpuruk,menurutnya . Kemudian dia berpikir untuk menyakinkan Muchen kembali ke sekolah
Clara membuka ponselnya dan mencari nomor muchen.dia merasa gelisah dan gugup tidak tahu apa yang harus di bicarakan tapi kemudian dia tetep menelfon Muchen
Namun yang membuatnya kecewa adalah ternyata nomor Muchen sudah tidak aktif
"Pasti karena masalah Tiara makanya dia mengganti nomornya?" begitu pikir Clara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Sara la pulga
Kebayang terus!
2024-05-14
0