“ Aku dimana? “ Ucap Ellena yang baru bangun dari tidur lelapnya.
Menatap tajam dan teliti satu persatu, ruangan yang luas nan megah dengan kasur empuk yang ia duduki. Sesekali Ellena terpana melihat benda benda yang mewah di ruangan itu.
“ Istana mana yang aku tempatin ini? “ Ucap Ellena kagum dengan kemewahan yang berada didepannya.
Tokk..Tokk..Tokk..
Terdengar suara ketukan pintu, tak lama seseorang membuka pintu besar mewah itu dan perlahan masuk membawa beberapa makanan dan obat obatan.
“ Nona sudah sadar? “ Ucap senang wanita dewasa yang baru saja masuk.
“Nona?” Gumam Ellena heran. “Kamu siapa ya? dan ini aku dimana?” Tanya Ellena lanjut.
“Saya Surti,pembantu disini nona” Jawab Surti sembari meletakkan nampan bawaannya diatas meja samping Ellena.
“Hi Surti, saya Ellena” Ucap Ellena lembut bermaksud mengajak Surti kenalan.
Surti yang mendengar sikap polos Ellena tersebut hanya bisa tersenyum sembari mengambil mangkuk yang berisi bubur.
“Ini nona, makan dulu. Setelah itu nona harus minum obat agar lukanya cepat pulih” Ucap Surti berniat menyuapi Ellena.
“Eh…Aku bisa makan sendiri kok, kenapa kamu terlalu sopan sekali denganku?” Ucap Ellena mengambil pelan mangkuk yang dipegang Surti.
Sembari memakan bubur di mangkuk yang berukuran sedang itu, Ellena terlihat masih bingung dengan hidupnya sekarang.
“Mba Surti. Istana mana yang ada di dunia seperti ini?” Ucap Ellena dengan mata yang masih melihat lihat sekitarnya.
Dengan senyum kecilnya Surti duduk di kursi yang sudah ia siapkan sejak Ellena datang ke rumah itu.
“Ini bukan istana nona, ini rumah keluarga Mahendra. Bukannya nona sudah kenal dengan keluarga Mahendra. Nyonya bilang keluarga kalian cukup dekat dulu” Cerita Surti.
“Keluarga Mahendra? Kenal baik? Aku bahkan baru mendengar dan melihat tante Luna tadi, kenal dari mananya” Gumam Ellena yang masih terdengar jelas oleh Surti.
“Surti juga kurang tau nona, mungkin nanti nyonya akan menjelaskan” Sambung Surti.
Ellena masih belum paham tentang nasib apa lagi yang akan dia dapat kedepannya nanti, rasa hampa masih menyelimuti hatinya. Bagaimana tidak? Orangtuanya baru saja meninggalkannya tidak mungkin Ellena dengan mudah mengikhlaskan kepergian kedua orangtuanya.
Walau begitu kali ini Ellena tidak terlalu hampa karena masih ada Surti. Ellena terus mengoceh dan menyuruh Surti agar tidak terlalu bersikap sopan kepadanya. Surti yang melihat sikap Ellena tersebut merasa senang juga karena dia merasa memiliki nona cantik yang baik, lucu serta cantik.
...*** Skip ***...
Terlihat Ellena sedang memakai jubah mandi ditubuhnya, rasa segar dan harum yang ia rasakan membuatnya sedikit tenang.
“Surti, apa kamu diharuskan bekerja begini?” Tanya Ellena polos yang lagi lagi membuat Surti tersenyum lucu.
“Maksud nona begini bagaimana?” Jawab Surti memancing kepolosan Ellena.
“Ya…Harus menyiapkan bak mandi untukku, menyiapkan air hangat, pokoknya semua yang bahkan bisa ku lakukan sendiri kamu semua yang kerjakan” Jawab Ellena sembari mengganti pakaian yang sudah disiapkan Surti.
“Ya begitulah..Tapi sepadan dengan gaji yang saya terima nona” Ucap Surti sembari mengeringkan rambut Ellena menggunakan hair dryer.
Beberapa menit setelah mengobrol dan bersiap siap surti mengantar Ellena ke ruang keluarga yang sudah disiapkan.
Setelah memasuki ruangan betapa terkejutnya Ellena melihat keluarga Mahendra sudah menunggu diruang keluarga. Dengan pelan dan sopan Ellena duduk disamping Luna.
“Bagaimana Ellena, apa lukanya masih sakit?” Tanya Luna.
“Masih sedikit sakit tante” Jawab Ellena sopan.
“Ellena, pasti kamu tidak ingat kita ya haha?” Tanya seorang pria yang sepertinya suami Luna.
Ellena hanya membalas dengan gelengan kepala pelan.
“Saya suaminya tante Luna, kamu bisa panggil om Indra aja” Ucap Indra dengan ramah. “Dan depan ini ada anak saya, yang satu namanya Ziko dan yang satu namanya Yura” Tambah Indra memperkenalkan anak anaknya.
Ellena menundukkan kepala tanda hormat dihadapan Ziko dan Yura.
“Mulai sekarang, kamu tinggal dengan kami ya. Anggap aja rumah sendiri. Tenang aja, orangtua kamu sudah tau kok” Ucap Luna tersenyum lebar.
“Mmmm…Apa orangtuaku memiliki hutang tante?” Tanya Ellena panik.
“Hahaha…Kamu memang tidak pernah berubah ya Ellena, masih saja tetap polos. Tenang aja, orangtuamu tidak ada hutang kok. Justru kita yang banyak hutang budi sama orangtuamu” Jawab Indra.
“Sementara ini kita akan fokus penyembuhanmu, baru nanti kita akan bahas dan jelasin semua yang belum kamu tau” Ucap Luna yang hanya dibalas anggukan bingung Ellena
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments