4. Kantor baru milik Yuda

Pagi-pagi sekali Yuda sudah bersiap-siap dengan pakaian kerjanya, dia menepati janjinya pada Baskoro untuk mulai bekerja pagi ini.

"Yuda, kamu tahu? mama senang sekali akhirnya kamu mau mulai bekerja sayang." ucap Pratiwi mama dari Yuda.

"Ya, ma." jawab Yuda sambil mengunyah roti tawar dengan selesai nanas kesukaannya.

"Yuda, apa kamu sudah siap?" tanya Baskoro yang baru saja ikut bergabung di meja makan.

"Ya, pa." sama seperti jawaban pada mamanya.

Baskoro dan Pratiwi saling bertukar senyum, kebahagia mereka berdua tak bisa mereka gambarkan melihat putra satu-satu mereka akhirnya mau terjun kedunia bisnis. Itu semua sudah membuat mereka bahagia, paling tidak Yuda akan berhenti bermain-main dengan anak-anak yang tidak jelas yang sering mengajaknya keluar malam.

"Papa sudah menyediakan mobil baru untukmu."ucap Baskoro disela-sela sarapan mereka.

Yuda hampir saja tidak percaya mendengar ucapan papanya, padahal sudah lama sekali dia meminta mobil baru nyatanya papanya begitu sulit untuk memberikannya dengan berbagai alasan yang tidak jelas menurutnya.

''Kenapa papa tiba-tiba begitu baik padaku?" batin Yuda sambil terus mengunyah roti dimulutnya.

"Kenapa kamu diam saja? apa kamu tidak suka papa membelikan mobil baru untukmu?"

"Bukan begitu pa, bukankah papa selalu menolakku kalau aku meminta mobil baru?" Baskoro tersenyum menanggapi ucapan putranya.

"Itu karena mobil yang kamu minta hanya untuk bersenang-senang saja dengan teman-temanmu. Papa tidak suka, tapi sekarang papa kasih cuma-cuma asal kamu bertanggung jawab dengan perusahaan kita. Kamu paham!!"

"Ternyata papa ada maunya juga, ya sudahlah yang penting aku punya mobil baru dan masalah perusahaan kan ada asistenku nanti yang bisa membantuku." batin Yuda kembali.

Akhirnya Yuda berangkat menuju keperusahaan menggunakan mobil barunya, ini pertama kalinya Yuda pergi kesana, Baskoro sengaja melebarkan sayap perusahaan dengan mendirikan perusahaan kembali, tahun ini perusahaannya begitu maju pesat hingga dia memutuskan untuk menambah perusahaan yang akan Yuda pimpin saat ini.

Penyambutan kedatangan CEO baru di perusahaan itu sudah sangat menarik perhatian berbagai kalangan, para wartawan pencari berita sudah sejak pagi berada didepan perusahaan milik Yuda.

Ada kebanggaan tersendiri pada diri Yuda, ternyata menjadi CEO itu tidaklah serumit yang ia bayangkan, ditambah sorotan dari wartawan sana sini membuat Yuda terlihat begitu terlihat berwibawa.

"Pak, kenalkan, saya Bastian. Saya yang akan menjadi asisten pribadi anda atas perintah pak Baskoro!" disana Yuda hanya menganggukan kepalanya.

"Maaf untuk semua, saya rasa cukup sampai disini penyambutan CEO baru kita. Untuk para reporter semua saya ucapkan terimakasih." ucap Bastian di depan gedung itu setelah Yuda baru saja melakukan penyambutan.

"Mari pak ikut dengan saya, saya akan tunjukan dimana ruangan bapak!" ucap Bastian sopan.

Sementara itu diluar sana banyak karyawati yang mulai berbisik-bisik dengan memuji ketampanan CEO baru yang sangat muda dan tampan itu, mereka bertambah semangat bekerja setelah melihat langsung bos baru mereka tadi, sudah dipastikan mereka akan langsung mengidolakan sosok Yuda dihati mereka.

"Mari pak!" Yuda terlihat begitu gagah memasuki ruang kerja barunya.

Disana Yuda sudah terlihat duduk dikursi kerjanya sambil memutar-mutar kursi baru miliknya, sebenarnya Yuda juga bingung dengan pekerjaan baru yang akan dia kerjakan hari ini.

"Siapa nama kamu tadi?"

"Bastian pak!"

"Ya, Bastian bisa tidak kamu memanggil saya Yuda saja, kita seumuran bukan?"

"Tapi pak!"

"Hei, saya ini masih muda dan akan terlihat tua kalau kamu panggil pak! kamu mengerti!!"

"Baiklah Yu-da, ya saya akan tetap panggil pak, kalau ditempat umum."

"Terserah kamu saja, sekarang apa yang harus saya lakukan?" Bastian hampir tidak percaya kenapa putra pak Baskoro yang terkenal itu sampai tidak tahu dengan pekerjaan yang harus ia lakukan.

"Kenapa kamu diam saja, saya tahu, kamu pasti sekarang sedang heran melihat saya yang belum tahu apa-apa tentang bisnis bukan?"

"Bu-bukan begitu Yuda." kenapa Yuda bisa tahu apa yang aku pikirkan? "Begini pekerjaan anda hanya memeriksa berkas-berkas dan menandatanganinya saja, begitu."

"Hanya itu? mudah sekali."

"Bukan hanya itu, anda juga akan bertanggung jawab besar terhadap tumbuh kembang perusahaan ini, saya harap perusahaan ini akan segera maju seperti perusahaan sebelumnya." disana Yuda hanya manggut-manggut menanggapinya.

"Baiklah, kalau begitu kamu boleh keluar! oya bagaimana cara saya memanggilmu?" Bastian ingin sekali tertawa disana, bisa-bisanya Yuda benar-benar tidak tahu apa-apa.

"Anda cukup pencet tombol ini, dan saya akan datang." Bastian mencoba menjelaskan tentang nomor telepon yang berada didepan Yuda agar bisa memanggil dirinya.

Bastian segera keluar dari ruangan Yuda setelah menjelaskan semua pada bos barunya, kini Bastian baru bisa tertawa setelah dirinya berada diluar ruangan "Bisa-bisanya Yuda yang belum mengerti apa-apa dijadikan CEO oleh pak Baskoro, tapi ya dia memang orang kaya. Horang kaya mah bebas cuy".

"Pak Bastian! kenapa anda bicara sendiri?" tegur rekannya yang baru saja lewat didepannya dan melihat Bastian yang bicara sendiri sambil tertawa. Dengan cepat Bastian segera menutup mulutnya sendiri setelah menyadari ternyata ada orang yang melihatnya.

"Tidak, sa-saya hanya sedang menghafal sesuatu. Sudahlah, lagian ngapain sih kamu ikut campur dengan urusan saya?" kesal Bastian

"Maaf, kalau begitu saya permisi!"

Hari pertama menjadi CEO membuat Yuda sedikit bosan, dia hanya duduk-duduk saja seharian diruangannya sambil membaca berkas-berkas yang Bastian berikan.

Kini waktunya jam kerja selesai, Yuda dengan cepat segera meraih jas kerjanya untuk segera pulang, tapi baru saja dia akan melangkahkan kakinya, Bastian dengan sangat terburu-buru tiba-tiba saja masuk keruanganya sambil membawa setumpuk berkas yang harus Yuda tanda tangani.

"Apa anda sudah mau pulang? tapi tunggu dulu anda harus menyelesaikan pekerjaan ini dulu." ucap Bastian sambil menaruh berkas itu di depan meja kerja milik Yuda.

"Bukankah masih ada hari esok, ini sudah waktunya jam pulang kerja." kesal Yuda

"Tapi maaf, berkas-berkas ini sangat urgen jadi anda harus segera menyelesaikannya sekarang juga." sambil meringis dan menggaruk kepalanya Bastian tidak ingin Yuda marah dengan ucapannya.

"Baiklah, tapi besok-besok jangan seperti ini! semua pekerjaan harus selesai sebelum jam pulang kerja!".

"Baiklah, perusahaan ini baru dan juga karyawan masih banyak yang belajar mengerjakan berkas ini."

"Bagaimana papa bisa langsung mempekerjakan orang baru-baru semua? kalau begini apa bisa perusahaan ini maju!" celoteh Yuda diruangannya.

Bersambung.... 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!