Bab 4 : Ujian pertama

Keduanya pun tidak membutuhkan waktu lama untuk tiba di restoran ikan roh. Restoran ini terletak di kompleks pedagang makanan dan lokasinya hanya beberapa ratus meter dari rumah lelang. Meski masih pagi hari, Restoran tersebut sudah ramai oleh serbuan pengunjung. Harganya yang murah menjadi salah satu alasan keramaian restoran ini. Lei Feng dan Lei Qing kemudian menghampiri salah satu meja kosong dan memesan 2 porsi ikan roh spesial.

Ikan roh ini merupakan ikan biasa yang diperoleh dari perairan sungai. Lalu ikan tersebut akan direndam selama 1 hari dengan rempah-rempah dan diberi 5 tetes air yang berisikan mana. Bibi Juhe merupakan wanita paruh baya yang lembut dan luhur. Sebelumnya, ia secara pribadi memasak hidangan yang ada di restoran tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, Bibi Juhe mulai mendelegasikan restoran tersebut untuk dioperasikan oleh para pegawainya. Ia hanya membantu menyiapkan bahan-bahan utama untuk restoran.

Usai pesanan diantarkan, Lei Feng dan Lei Qing menikmati hidangan tersebut dengan hikmat. Cara makan mereka pun sangat elegan dan bermartabat. Mereka memakannya dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Saat sesi makan sudah berakhir, mereka merenung dan menikmati suasana yang ada di restoran tersebut.

"Dulu kita selalu datang kesini dengan kakak pertama. Aku masih mengingatnya dengan jelas tentang keramahan Bibi Juhe dan keceriaan kakak pertama saat menikmati makanan disini. Aku tahu terkadang dia mengajak kita kesini karena ia ingin beristirahat dengan damai, jauh dari pandangan para anggota klan." gumam Lei Qing sambil menikmati suasana.

"Ini baru dua tahun usai kepergian kakak pertama. Kamu harus membiasakan diri, Qing-er. Sebagai seorang laki-laki, kami memang harus menjalani tanggung jawab sebagai anggota pilar klan. Apalagi kami adalah anak dari kepala klan yang mulia. Kamu harus tahu, aku dan kakak pertama sangat bekerja keras agar kamu bisa tumbuh dengan bebas dan nyaman. Setidaknya, ekspektasi klan akan mengarah kepada kami para laki-laki. Kamu hanya perlu hidup dengan nyaman dan mengikuti kata hatimu. Jika kamu bahagia, maka aku dan kakak Zongheng akan sangat senang dan bahagia. Kamu tidak perlu menghawatirkan kami, kami itu kuat dan biasa disebut sebagai jenius terhebat di klan Lei." pesan Lei Feng sambil mengusap kepala adiknya.

"Kenapa kalian berdua harus berusaha sangat keras. Bukankah wajar bagi seorang generasi muda untuk tumbuh secara perlahan. Mengapa Anggota klan selalu mengatakan kalian berdua harus menjadi kuat, mengapa tidak mereka sendiri yang berlatih. Apalagi sebentar lagi kakak Feng juga akan meninggalkan klan. Mengingat kepribadianmu, kamu pasti akan memalsukan identitasmu dan berlatih tanpa bantuan klan. Aku bertanya-tanya mengapa kalian berdua harus memilih metode yang paling berbahaya?" Ucap Lei Qing kepada kakak keduanya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Karena kami adalah putra dari Lei Fanzi. Kami adalah pilar masa depan klan. Kami harus menjadi kuat dan tidak boleh gagal. Bagi kami, gagal sama dengan menjadi pecundang. Kami harus menjadi ahli kuat yang bisa mengguncang benua. Kebanggaan sebagai keturunan Lei Fanzi mengalir di nadi kami." jawab Lei Feng dengan penuh keyakinan.

Beberapa saat kemudian, mereka berdua pun meninggalkan restoran tersebut. Keduanya berjalan perlahan menuju kediaman klan Lei. Selama beberapa hari selanjutnya, Lei Feng selalu menemani Lei Qing berkeliling di tanah surgawi Lei. Mereka berdua mengunjungi berbagai tempat dan menghabiskan waktu berdua. Lei Feng dengan senang hati menerima permintaan adiknya karena merasa waktunya di klan tidak akan lama. Ia berencana untuk melakukan pelatihan di luar selama beberapa bulan sebelum upacara keremajaan. Lei Feng percaya ia akan menemukan jalan untuk mencapai tingkat serdadu jika melakukan pelatihan intens di alam liar.

Tidak terasa, hari ini merupakan jadwal makan malam bersama keluarga Lei Feng. Lei Feng mempersiapkan dirinya agar terlihat rapi dan elegan. Ia kemudian meninggalkan kamarnya dan menuju ke ruang makan dengan tenang. Ketika sampai di ruang makan, Lei Feng melihat Lei Qing sudah tiba. Lei Qing mengenakan gaun berwarna kuning dan terlihat sangat senang. Ia pun langsung menuju tempat duduk yang terletak di samping adiknya.

"Kamu datang sangat awal, Qing-er. Mengapa kamu begitu senang hari ini? Kamu terlihat sangat manis dengan senyummu yang ceria." tanya Lei Feng dengan penasaran sambil duduk di samping Lei Qing.

"Hehehe, Qing-er senang kakak Feng mengikuti makan malam kali ini. Terakhir kali kita makan malam bersama adalah sekitar satu bulan yang lalu." jawab Lei Qing dengan ceria.

Beberapa saat kemudian, Lei Fanzi dan Xia Feiyun pun datang bersama. Keduanya terlihat bahagia usai menyadari kedua anaknya datang di acara makan malam. Mereka pun duduk berhadapan dengan Lei Feng dan Lei Qing. Makan malam keluarga pun berjalan dengan menyenangkan. Kehadiran Lei Qing yang ceria semakin meramaikan suasana di meja makan. Xia Feiyun dan Lei Fanzi pun menanggapi pembicaraan dengan penuh perhatian.

"Ayah, aku berencana untuk melakukan pelatihan di luar klan. Aku merasa pelatihan ini sangat diperlukan untuk menembus tingkat serdadu. Aku akan berlatih di gunung hitam yang terletak di wilayah kerajaan gagak hitam. Aku akan berburu binatang mana selama 6 bulan." usul Lei Feng kepada ayahnya.

Suasana makan malam pun perlahan menjadi tenang. Lei Fanzi mengubah ekspresinya dengan cepat. Sikapnya yang biasanya terlihat ramah dan tidak berbahaya menghilang bak ditelan langit. Ia langsung memasang ekspresi tegas dan tajam di wajahnya. Mendengar keinginan putranya, Xia Feiyun terlihat khawatir dan gelisah.

"Apakah kamu yakin tentang keputusanmu? Kamu seharusnya tahu tentang persyaratan klan. Meski kamu adalah putraku, tidak akan ada hak istimewa, Feng-er. Apakah kamu yakin bisa lulus persyaratan tersebut?" tanya Lei Fanzi dengan nada yang tajam

Sebagai klan kuno, aturan dan tradisi klan Lei sangatlah rumit. Selain upacara keremajaan, ada juga aturan lain yang harus dipatuhi oleh para generasi muda. Aturan tersebut menyatakan bahwa generasi muda yang berusia dibawah 14 tahun dilarang untuk pergi meninggalkan tanah surgawi Lei. Jika mereka ingin meninggalkan tanah surgawi Lei sebelum upacara keremajaan, mereka harus mengalahkan pakar tingkat serdadu milik klan. Aturan ini dibuat untuk melindungi generasi muda dari bahaya luar. Selain untuk melindungi, aturan ini juga dibuat untuk menjaga kerahasiaan anggota muda klan Lei. Dengan mengalahkan kultivator tingkat serdadu, setidaknya para generasi muda sudah menunjukkan bahwa mereka memiliki sarana perlindungan diri.

"Aku yakin, ayah. Aku membutuhkan stimulasi yang kuat untuk menerobos ke tingkat serdadu. Hanya dengan bertarung, aku akan memaksimalkan potensi milikku. Tidak perlu khawatir tentang ujian klan, aku yakin akan melewatinya." jawab Lei Feng dengan nada meyakinkan.

"Baik, itu adalah keinginanmu. Kamu adalah putraku, jangan sampai mempermalukan keluarga kami. Datanglah ke arena pertempuran besok pagi." perintah Lei Fanzi kepada putranya.

"Yakinlah, Aku tidak akan mengecewakan ayah dan ibu." ucap Lei Feng dengan percaya diri.

Makan malam pun berakhir. Lei Feng langsung menuju kamarnya dan menutup pintu. Ia langsung masuk ke kondisi meditasi. Lei Feng ingin memasuki kondisi prima untuk pertarungan besok. Ia pun berencana untuk latihan meditasi dengan tenang hingga pagi tiba.

Keesokan harinya, klan Lei diguncang dengan berita pertarungan Lei Feng. Banyak orang menantikan penampilan dari Lei Feng. Statusnya sebagai putra kedua kepala klan menjadikan dirinya menjadi sorotan publik. Arena pertempuran pun sangat ramai dan dipenuhi para anggota klan. Meski menyadari tingkat kesulitannya yang tinggi, Kebanyakan orang berasumsi Lei Feng akan lulus dari ujian tersebut.

Terlihat, anggota keluarga Lei Feng duduk di ruangan milik para petinggi klan. Selain keluarga Lei Feng, ada banyak penatua yang hadir untuk melihat pertarungan. Para pilar klan ini penasaran dengan kemajuan Lei Feng. Pertarungan ini bahkan dihadiri oleh penatua keempat dan penatua ketujuh klan Lei. Penatua bernomor memiliki status yang sangat tinggi di klan Lei. Kewenangan mereka berada tepat dibawah kepala klan. Tentu saja ada penatua tinggi dan penatua penjaga yang memiliki status lebih tinggi diatas mereka. Namun penatua tinggi dan penatua penjaga tidak memiliki wewenang dalam urusan pengelolaan klan.

"Kepala klan, siapa yang akan menjadi lawan Lei Feng hari ini?" tanya penatua keempat kepada Lei Fanzi.

"Dia akan menghadapi wakil pemimpin pasukan kesatria ungu. Ini akan menjadi ujian yang berat untuk Feng-er. Jika dia tidak bisa mengalahkan seorang serdadu, dia akan semakin terpacu untuk berlatih lebih keras. Tentu saja, dia juga akan mendapat banyak manfaat jika mampu menang dari lawannya." jelas Lei Fanzi.

Sebagai salah satu klan terkuat, tentunya klan Lei memiliki pasukan khusus dibawah asuhan mereka. Salah satunya adalah pasukan kesatria enam warna. Pasukan ini dinamai sesuai tingkatan warna petir yang ada di catatan klan Lei. Pasukan kesatria ungu adalah pasukan tingkatan terendah. Meski statusnya sebagai yang terbawah, persyaratan untuk menjadi anggota pasukan kesatria ungu sangatlah ketat. Pasukan ini merupakan pasukan khusus yang diisi oleh para pemuda klan dengan persyaratan minimum tingkat prajurit bintang 4. Para anggota pasukan khusus ini berasal dari latar belakang yang beragam dan harus berusia dibawah 18 tahun.

Wakil pemimpin pasukan kesatria ungu, Jiang Wu memasuki arena pertempuran terlebih dahulu. Ia mengenakan jubah ungu dengan desain khusus yang melambangkan statusnya sebagai anggota kesatria ungu. Aura yang terpancar darinya menunjukkan kekuatannya sebagai kultivator tingkat serdadu bintang 1.

"Jiang Wu hadir memberi hormat kepada penatua dan kepala klan." Jiang Wu membungkuk ke arah ruang petinggi klan.

Setelah memberi hormat, ia pun menunggu dengan tenang di ujung arena pertempuran. Ia memasuki kondisi meditasi dan mempersiapkan dirinya.

"Jiang Wu ini memang sangat berbakat. Meski baru berusia 16 tahun, ia sudah berada di tingkat serdadu. Aku mendengar bahwa tuan muda Lei Feng baru mencapai prajurit bintang 4. Pertarungan ini akan menyulitkan tuan muda Feng. " ungkap salah satu pemuda gemuk di area penonton.

"Dia memang berbakat, tapi jangan lupa lawannya adalah tuan muda Lei Feng. Ia memiliki petir putih yang dianggap sebagai jenis petir terkuat. Meski baru berada di tingkat prajurit bintang 4, ia jelas memiliki kekuatan yang mengerikan. Aku berani bertaruh tuan muda Feng akan memenangkan pertarungan ini." sela pemuda berpakaian hitam disampingnya.

Lima menit kemudian, muncul sosok pemuda berjubah putih. Pemuda tersebut berjalan dengan tenang menuju arena pertempuran. Dibawah keramaian para penonton, ia pun memasuki arena pertempuran. Pemuda tersebut tidak lain tidak bukan adalah Lei Feng.

"Lei Feng memberikan hormat kepada para penatua dan kepala klan." Lei Feng menangkupkan tangan sambil membungkuk ke arah para petinggi klan.

Terpopuler

Comments

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Ujian Pertama

2024-05-07

1

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Ikan 🐟 Roh

2024-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!