POV Abas.
Aku tak pernah menduga jika kecurangan ku akan tercium oleh pak Arya.Selama ini selama bertahun-tahun aku melakukan semua itu aman-aman saja.Bocah ingusan itu sudah membuatku dipermalukan didepan semua orang,lebih parahnya dia melakukannya tepat dihari yang penting dalam hidup putriku.
Aku tak tau seberapa hancurnya hati putriku,namun aku tak mau begitu saja masuk kedalam penjara.Aku sadar aku salah ,tapi untuk mendekam dipenjara aku mana sanggup.
" Apa yang harus saya lakukan untuk menyelamatkan diri saya agar terlepas dari jerat hukum.Silahkan bawa semua surat-surat perkebunan saya tapi jangan rumah ini dan mobil yang ada disini.Ini murni hasil dari gajiku bekerja ditempat anda." Ucapku kala itu.
Aku berusaha membuat kesepakatan dengan pak Arya.
Meskipun dia muda namun aku tau bagaimana sepak terjangnya.Dia lebih menakutkan dipanding mendiang ayahnya.
" Berikan putrimu sebagai jaminan dan aku akan menganggap hutangmu lunas. Tentu saja setelah semua perkebunanmu dikampung berubah menjadi atas namaku.Anggap saja sisanya itu engkau bayar dengan putrimu." Ucap Arya begitu mengejutkanku .
" Jangan gila ,saya tidak mungkin menjual putri saya! " Ucapku dengan suara sedikit meninggi.
Putriku masih dalam keadaan pingsan dan belum sadarkan diri ,sementara istriku tengah menemaninya dan berusaha membangunkannya.Aku tau baik istri dan putriku sama sekali tak menduga jika aku melakukan semua ini selama bertahun-tahun.
" Ya sudah jika memang itu keputusanmu maka bersiaplah membusuk dipenjara." Ucap pak Arya semakin menyudutkanku.
Pada akhirnya aku menyetujui apa yang ia inginkan dan aku terpaksa menikahkan putriku demi menyelamatkanku dan tanpa persetujuannya terlebih dahulu .
Aku yakin putriku Takan mungkin menolak jika itu untuk papahnya.
Ya anggap saja itu balas budinya karna aku sudah membesarkan dia dan menyekolahkan dia hingga dia menjadi orang yang sukses.
Hari ini aku tak hanya menikahkannya tapi aku harus rela melepaskannya pergi bersama suaminya.
" Maafkan papah sayang,papah harap kamu bahagia dengan pernikahanmu.Suatu saat nanti semoga kamu bisa memaafkan papah." Ucapku kala putriku sudah harus pulang mengikuti suaminya.
" Pah jika papah memikirkan kebahagiaanku maka papah tidak akan melakukan ini.Sudahlah pah anggap saja papah tidak pernah memiliki putri seprtiku." Ucap Pramesti.
Mendengar perkataannya hatiku sangat hancur,bagaimana tidak putriku satu-satunya mengatakan hal tersebut dalam kemarahannya.Tapi aku sadar semua itu karna diriku.
Anita tak mengatakan apapun ,dia hanya menangis dan tak mau melepaskan genggaman tangan Pramesti.
Keduanya begitu larut dalam kesedihan hingga Fano,asisten sekaligus orang kepercayaan Arya memanggilnya.
" Nyonya Pramesti,tuan Arya sudah menunggu dimobil.Anda diminta untuk segera kesana karena Tuan masih banyak pekerjaan." Ucap Fano.
" Pah mah mesti pergi dulu,Tuhan adil dengan memberikan kalian hanya satu putri hingga takan ada putri lagi yang harus membayar mahal perbuatan ayahnya.Aku dirampas dari ayahku dan dari calon suamiku.Aku sudah bukan putri kalian karna aku sudah menjadi alat untuk membayar hutang-hutang papah selama bertahun-tahun.Terimakasih pah sudah menjadikanku putrimu,meskipun aku dibesarkan untuk membayar hutangmu." Ucap Pramesti sebelum dia meninggalkan kedua orangtuanya.
Hancur,iya sangat hancur mendengar ungkapan hati dari putriku.Aku tau dia marah dan kecewa namun aku bisa apa,aku hanya berharap suatu hari nanti dia bisa memaafkan ku dan masih mau memanggilku papah.
Pramesti pergi dengan membawa sejuta rasa sakit dan kecewanya.
" Hiks,kamu tega pah tega! Ayah macam apa kamu sampai bisa menjadikan putrimu sebagai alat untuk membayar hutang-hutangmu!" Teriak Anita sepeninggal Pramesti.
Dia terlihat begitu hancur dan tepukul.
" Diam kamu mau! Kamu tidak tau bagaimana sulitnya berada diposisiku.Jika aku tidak melakukan itu maka aku akan dipenjara mah,namun jika aku menikahkan Pramesti dengan dia suatu saat nanti kita bisa membawanya kembali mah kamu paham itu! Lagi pula Menikah dengannya bukanlah hal yang buruk,dia akan menjadi nyonyah dan hidup enak disana bodoh!" Sentak abas pada Anita.
" Ayah macam apa kamu pah! Setelah kamu menikahkan dia paksa dan kini kamu akan menjadikan dia janda diusia mudanya? Gila kamu udah gila pah!" Ucap Anita dengan begitu marahnya.
...****************...
Kini Pramesti sudah tiba disebuah bangunan rumah mewah bergaya Eropa klasik dengan pilar-pilar besar menjulang tinggi dibagian depannya.
Halaman rumah yang luas dengan hamparan taman yang sangat indah.
Namun Pramesti bukanlah mempelai wanita yang bahagia dalam pernikahannya hingga ia harus bangga dan merasa bahagia akan tinggal disebuah istana.
Bagi Pramesti justru ia akan tinggal dipenjara yang sesungguhnya.Ia akan terkurung dalam istana yang akan dipenuhi kesakitan disetiap harinya.Ia harus tinggal satu atap bersama orang yang sama sekali tak ia kenal apa lagi ia cintai.
" Turun dan masuklah,jangan tangisi ayahmu yang bodoh itu!" Ucap Arya tanpa menoleh sedikitpun kearah Pramesti.
Mendengar ayahnya dipanggil bodoh Pramesti meradang,ia lantas menoleh dan hampir saja mengumpat suaminya jika saja Arya tak lebih dulu menampiknya.
" Jangan memprotes apa lagi menghardiku,jika dia tidak bodoh maka dia tidak akan menerima penawaran ku.Sekarang aku sudah membelimu dengan tameng sebuah pernikahan maka jangan coba main-main atau ayahmu akan membusuk dipenjara!" Ancaman Arya sukses membuat pramesti bungkam.
Iya kemudian menyeret kopernya dengan susah payah menuju keistana barunya.
Baru saja selangkah menuju teras ia sudah disambut delapan orang pelayan berseragam layaknya putri raja yang baru kembali keistana.
" Biarkan kopernya kami yang bawa nyonya." Ucap Ayu kepala pelayan yang ada dirumah Arya.
" Tidak,jangan biarkan aku saja.Kenapa kalian memanggil saya nyonya panggil saja saya Pramesti." Ucap Pramesti dengan ramah.
Ayu tersenyum ramah pada majikan barunya dan tanpa sungkan meminta koper dari Pramesti.
" Anda itu istri dari majikan kami dan akan sangat tidak sopan jika kami memanggil anda dengan nama nyonya.Mari ikut saya,kamar tuan ada diatas." Ucap ayu dengan ramah dan lembut.
" Apa ka-kamar tuan?" Tanya Pramesti dengan gugup.
Ia tau jika ia adalah istri dari Arya namun ia sama sekali tak memikirkan jika ia harus tidur satu kamar dengan laki-laki tersebut.
Lagi-lagi ayu tersenyum ramah dan mempersilahkan paramesti jalan terlebih dahulu.
" Iya nyonya,mari kami antar.Nyonya harus mandi karna nyonya harus menemani Tuan makan malam sebentar lagi." Jelas ayu dengan sopan.
Pramesti tak bisa untuk menolak apa lagi memprotes karna tak hanya ayu tak mau membuat keributan dirumah barunya itu.
" Ternyata tak seburuk yang kubayangkan,atau ini hanya awalnya saja agar aku tak kabur dari sini?" Lirih ayu dalam hati tanpa dia tau Arya menatapnya dari samping dengan ujung matanya dan Arya tersenyum tipis nyaris tak terlihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Ainieee
smg Arya baik orng y
2024-07-11
1
Agoda fraund
semoga saja hidup mesti tidak disengsarakan suaminya
2024-06-21
1
Birru
semoga saja tidak.. semoga arya bisa memperlakukanmu dengan baik
2024-06-18
1