Beraninya!!!

Selamat Membaca

Sudah hampir dua bulan Aqira kerja di rumah Charles. Semenjak Aqira bekerja di rumah itu,

suasana rumah itu semakin hangat. Itu semua karena tingkah lucu Aqira.

Ya, kita tau bahwa Aqira merupakan seorang gadis periang dan juga humoris membuat orang di sekitarnya tertawa .

Risa dan Darman selalu memperhatikan Aqira, mereka juga sangat menyukai Aqira.

Bukan tanpa alasan, selama bekerja di rumah itu, Aqira selalu rajin dan begitu cekatan dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga,

seperti sudah terbiasa melakukannya.

Mereka juga tau kalau Aqira memiliku hati yang baik dan juga tulus.

Bukan hanya itu, mereka juga senang mendengar lelucon dari Aqira karena setiap ceritanya itu selalu membuat gelak tawa kita pecah.

Mungkin bisa dikatakan kalau Aqira itu adalah komedian berkedok pelayan 😂.

******

Selama dua bulan bekerja, belum pernah sekali pun Aqira bertemu dengan tuan muda Brian.

Pantas saja, karena Brian sangat jarang berada di rumah. Kita pun tau kegiatannya setiap malam, itu sudah menjadi rahasia umum di rumah ini.

Kalaupun setiap keluarga sarapan pagi pun, Aqira selalu di belakang dan Bi Ane lah yang akan melayani keluarga itu sampai keluarga itu selesai makan. Kalau ada yang kurang, pasti Bi Ane lah yang mengurusnya.

Saat Brian di rumah pun, dia hanya di ruang kerjanya menyibukkan diri dengan pekerjaannya.

Di balkon kamarnya, Brian sedang bersantai sembari memantau harga saham di ponselnya. Perhatiannya teralihkan saat melihat gadis kecil dengan rambut di ikat dua ke samping seperti anak kecil, sedang menyiram tanaman di taman belakang.

Kamar Brian memang menghadap taman belakang, dan sudah beberapa kali melihat pemandangan seperti ini.

"Siapa anak kecil ini , apakah Mom dan Dad mengadopsi anak ?" gumamnya

" Hah siapa yang peduli " lanjutnya lagi

mengalihkan perhatiannya ke posel di tangannya.

Pagi itu semua sudah berkumpul di meja makan. Aqira sudah menyiapkan makanan di meja makan. Melihat Aqira membuat mereka bertanya tanya.

"Aqira, dimana Bi Ane, kenapa kamu yang melakukan tugasnya"? tanya Risa.

"Itu Bu, Bi Ane sedang sakit jadi hari ini saya yang menggantikan Bi Ane." jawab Aqira

"Sakit apa, apakah parah, kenapa tidak dibawa ke dokter ?" cerca Risa dengan berbagai pertanyaan.

"Kata Bi Ane hanya sakit kepala ringan, minum obat dan istirahat saja sudah cukup Bu." jawab Aqira sambil menyendokkan makanan di piring .

"Baiklah kalau begitu, minta Bi Ane untuk istirahat supaya lekas sembuh.

Nanti saya akan mencari satu pelayan lagi supaya kalian tidak terlalu kewalahan mengurus rumah ini." ucap Bu Risa.

"Baik Bu." jawab Aqira

Saat akan meyendokkan makanan ke piring tuan muda Brian Aqira begitu gugup, karena raut muka Brian sangat dingin dan menatap Aqira tajam. Karena saking gugupnya membuat tangan bergetar.

"ehhemm.." Brian terbatuk kecil membuat Aqira terkejut dan tanpa sengaja tangannya yang sudah dari tadi bergetar, menjatuhkan sendok berisi makanan tepat di pangkuan Brian sehingga membuat celananya kotor terkena kuah makanan itu.

Brian memelototkan matanya, menatap Aqira tajam lebih tajam dari sebelumnya seperti singa marah yang akan memakan mangsanya 😂.

"Beraninya kau, dasar bodoh." bentak Brian pada Aqira.

"Maaf tuan, saya tidak sengaja." ucap Aqira menundukkan kepalanya dan tangannya diulurkan untuk membersihkan noda makanan di pakaian tuannya itu.

Belum juga sampai, tangannya sudah terlebih dahulu ditepis kasar oleh Brian.

"Jauhkan tangan kotormu. Bekerja saja tidak becus!!

Entah kenapa orang tuaku membiarkan orang ceroboh sepertimu masuk ke rumah ini l." Bentak Brian memandang Aqira seakan merendahkan.

Sedangkan Aqira hanya menundukkan kepala menahan tangis, karena baru kali ini dia dibentak oleh seseorang, bahkan orangtuanya saja pun tidak pernah sekalipun memarahi apalagi membentaknya.

"Maaf tuan, saya tidak sengaja.

Saya akan mencucinya dengan bersih tuan." jawab Aqira masih menundukkan kepala.

"Sudah Brian, dia tidak sengaja." Risa

menengahi.

"Tidak Mom, dia harus diberi pelajaran.

Bagaimana bisa Mom menerima orang seperti dia, bekerja saja tidak becus.

Apakah dia tidak diajari orangtuanya?

Seperti tidak pernah dididik saja." ucapnya ketus.

Aqira sudah menahan amarahnya Betapa sombongnya tuan muda ini, aku hanya mengotori bajunya, tapi sudah memakiku habis habisan.

"Jangan begitu, hanya masalah pakaian saja kau memakinya habis habisan.

Sudah Aqira jangan dipikirkan omongannya, kembalilah ke belakang." ucap Risa.

"Hehh, sekalipun dia menjual diri dia tidak akan sanggup membelinya." ucapan Brian membuat langkah Aqira terhenti.

Sungguh sakit hatinya mendengar ucapan Brian barusan. Sebelumnya didikan orangtuanya diragukan dan sekarang harga dirinya pun dijatuhkan. Aqira sudah tidak tahan lagi.

"Brian sudah, ka..."

"Apa hak anda menjatuhkan harga diri saya." ucap Aqira tegas memotong ucapan Risa.

Entah mendapat keberanian mana Aqira menyuarakan sakit hatinya.

Semua yang ada di meja makan itu melongo menatap Aqira. Bahkan langkah Joe, asisten pribadi Brian pun terhenti saat akan memasuki ruang makan.

Bukan tanpa alasan, baru kali ini ada orang yang melawan seorang Brian. Karena setiap orang yang berani melawannya akan berakhir tidak baik.

Tapi sekarang, hanya gadis kecil yang tidak memiliki apa apa selain tubuh mungilnya itu, berani melawan tuan muda Brian.

Apakah dia tidak berpikir bagaimana nasibnya setelah ini, yang pasti itu tidak akan baik.

"Tadi anda meragukan didikan orang tua saya dan sekarang anda juga merendahkan harga diri saya. Saya tau anda berkuasa memiliki segalanya, tapi anda tidak punya hak menilai orangtua saya dan merendahkan saya." ucap Aqira tegas mengangkat dagunya seperti membuat perlawanan atas sikap tuan mudanya itu.

"Heh ." Brian terkekeh

"Berani sekali gadis pelayan sepertimu melawanku. Apakah kau tidak sadar kalau kau sedang berada di kandang singa?

Apakah kau tidak berpikir bagaimana nasibmu setelah ini huh?

Apakah kau tidak takut"? ucap Brian dengan tangannya menyentuh ujung rambut Aqira seolah jijik dengan tatapan merendahkan .

"Kenapa aku harus takut? Memangnya anda ini Tuhan sehingga aku harus takut"? ucap Aqira menantang.

"Maaf tuan, kita harus segera berangkat ke kantor. Klien kita dari negara C sudah menunggu." ucap Joe saat Brian ingin kembali membentak Aqira.

Mata Brian melotot tajam ke arah Joe.

"Ini klien penting tuan, mereka hanya tinggal beberapa jam disini, padahal kita sudah jauh jauh hari merencanakan kerja sama ini.

Kalau kita terlambat kita bisa kehilangan kontraknya Tuan." ucap Joe seakan mengerti tatapan tuannya itu.

Brian menghela nafas kasar kembali menatap Aqira.

"Kali ini kau lolos, masalah kita belum selesai

nikmati saja hari baikmu." ucap Brian tersenyum menyeringai dan berlalu meninggalkan ruang makan terburu buru.

Melihat perdebatan itu Mom dan Dad saling menatap dan tersenyum penuh arti seakan memiliki rencana misterius.

"Sudah tidak apa apa, jangan dipikirkan.

Dia memang seperti itu, selalu semena mena. Kami malah senang kau melawannya.

Dia tidak akan berani menyakitimu, kami akan melindungimu.

Tidak usah takut ya.Kembalilah ke belakang." ucap Risa menenangkan Aqira.

.

.

.

.

.

.

.

maaf masih banyak Typo

masih amatir soalnya😁

kasih like and coment yaa

Love you all😗😘

.

.

.

.

.

.

.

.

.

😍

Terpopuler

Comments

Sari Haryanti

Sari Haryanti

👍

2022-01-11

0

hesti

hesti

good aqira moga pandangan brain bisa berubah

2021-07-21

0

Dinda Afrilia

Dinda Afrilia

bagus thor aku suka yg kayak gini jangn tkut aqira lawan jangan mau d injak apa lagi se orang kasanova kaya gitu km jauh lebih berharga dari dia..?💪💪👍

2021-07-11

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Mencari Pekerjaan
3 Keputusan
4 Beraninya!!!
5 visual
6 Wanita yang terpilih
7 Romantis
8 Ceraikan aku..!!!!
9 Panggilan Baru
10 Untunglah
11 Pria menyebalkan
12 Pasangan Macam Apa Kalian
13 Pasangan Teraneh
14 Pria Egois
15 Kupikir tidak usah
16 Biarkan saja, aku tidak peduli
17 Mengacuhkanmu..
18 Jangan sia siakan
19 Kenapa begitu menggoda
20 Hampir saja
21 Tidak Rela
22 Pria Macam Apa Yang Kunikahi
23 Dasar Mesum!!
24 Kuliah?
25 Rindu...
26 Siapa yang pulang?
27 Tidur Seranjang
28 My Beloved Husband
29 Maafkan Aku
30 Pemilik Hati
31 Jangan pergi...
32 Belajar Mencintaimu
33 Daddy Kritis?
34 Hanya Sandiwara
35 Aku Mencintaimu
36 Tendangan Maut
37 Dia Milikku
38 Aku Mencintaimu (part 2)
39 Tidak Akan Ada yang Melihat
40 Foto Wanita
41 KONTRASEPSI..?
42 Menjadi Wanita Seutuhnya
43 Aku yang Beruntung
44 Hot Kiss
45 Jangan Memuji Istriku!!
46 Percaya Pada Kak Brian..
47 Jessi?
48 Salah Paham
49 Marah
50 Part 53
51 Cerita Hangat
52 Harusnya Aku
53 Teman
54 Jangan Menemuinya lagi
55 Ternyata hanya Wanita Murahan
56 Aku tidak Bodoh!!
57 Rencana Resepsi
58 Terpergok
59 Joe yang Malang
60 Kenapa belum memiliki anak?
61 Penyesalan
62 Kontrol
63 Kecurigaan Brian
64 KISSMARK
65 Sindy Jatuh Cinta
66 Makan Malam
67 Marah
68 Di Kantor Brian.
69 Obsesi Jessi
70 Anak Tidak Tau Diri
71 TIDAK INGIN BERTEMU
72 Diabaikan
73 Biarkan Aku Sendiri
74 Liciknya Jessi
75 Kejadian Sebenarnya
76 Bertemu Arian
77 Rencana
78 Akhirnya Bertemu
79 Bercerai
80 Tidak Mungkin
81 Kritis
82 Harapan
83 Penyesalan
84 Rahasia
85 Lega
86 Jalan Pintas
87 Akhirnya...
88 Permata Hatiku
89 Sangat Mencintaimu
90 Sadar
91 Kedatangan Hans
92 Kekesalan Brian
93 Perasaan Sindy
94 Aku Mendengar Semuanya.
95 Aku Mengabulkannya...
96 Episode 99
97 Pembawa Sial
98 Tidak pantas
99 Episode 102
100 Episode 103
Episodes

Updated 100 Episodes

1
PROLOG
2
Mencari Pekerjaan
3
Keputusan
4
Beraninya!!!
5
visual
6
Wanita yang terpilih
7
Romantis
8
Ceraikan aku..!!!!
9
Panggilan Baru
10
Untunglah
11
Pria menyebalkan
12
Pasangan Macam Apa Kalian
13
Pasangan Teraneh
14
Pria Egois
15
Kupikir tidak usah
16
Biarkan saja, aku tidak peduli
17
Mengacuhkanmu..
18
Jangan sia siakan
19
Kenapa begitu menggoda
20
Hampir saja
21
Tidak Rela
22
Pria Macam Apa Yang Kunikahi
23
Dasar Mesum!!
24
Kuliah?
25
Rindu...
26
Siapa yang pulang?
27
Tidur Seranjang
28
My Beloved Husband
29
Maafkan Aku
30
Pemilik Hati
31
Jangan pergi...
32
Belajar Mencintaimu
33
Daddy Kritis?
34
Hanya Sandiwara
35
Aku Mencintaimu
36
Tendangan Maut
37
Dia Milikku
38
Aku Mencintaimu (part 2)
39
Tidak Akan Ada yang Melihat
40
Foto Wanita
41
KONTRASEPSI..?
42
Menjadi Wanita Seutuhnya
43
Aku yang Beruntung
44
Hot Kiss
45
Jangan Memuji Istriku!!
46
Percaya Pada Kak Brian..
47
Jessi?
48
Salah Paham
49
Marah
50
Part 53
51
Cerita Hangat
52
Harusnya Aku
53
Teman
54
Jangan Menemuinya lagi
55
Ternyata hanya Wanita Murahan
56
Aku tidak Bodoh!!
57
Rencana Resepsi
58
Terpergok
59
Joe yang Malang
60
Kenapa belum memiliki anak?
61
Penyesalan
62
Kontrol
63
Kecurigaan Brian
64
KISSMARK
65
Sindy Jatuh Cinta
66
Makan Malam
67
Marah
68
Di Kantor Brian.
69
Obsesi Jessi
70
Anak Tidak Tau Diri
71
TIDAK INGIN BERTEMU
72
Diabaikan
73
Biarkan Aku Sendiri
74
Liciknya Jessi
75
Kejadian Sebenarnya
76
Bertemu Arian
77
Rencana
78
Akhirnya Bertemu
79
Bercerai
80
Tidak Mungkin
81
Kritis
82
Harapan
83
Penyesalan
84
Rahasia
85
Lega
86
Jalan Pintas
87
Akhirnya...
88
Permata Hatiku
89
Sangat Mencintaimu
90
Sadar
91
Kedatangan Hans
92
Kekesalan Brian
93
Perasaan Sindy
94
Aku Mendengar Semuanya.
95
Aku Mengabulkannya...
96
Episode 99
97
Pembawa Sial
98
Tidak pantas
99
Episode 102
100
Episode 103

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!