Realita Cinta
Telah sebulan berlalu semenjak kepergian ayah Luna , tapi kesedihan atas kepergiannya masih menghantui hari- hari luna . Rasa sepi , penyesalan juga rasa bersalah terus membayangi kehidupan luna selama di kampung.Meskipun Luna telah kembali bekerja untuk melupakan kesedihannya tetap saja ada saja orang -orang yang terus mengingatkannya pada kesedihan itu. Setiap hari, setiap jam ,luna terus mengulangi cerita bagaimana kepergian ayahnya , menjawab pertanyaan orang -orang tentang kehidupannya dan keluarganya setelah ayahnya meninggal. Luna merasa sangat di kasihani dan itu membuatnya sangat terganggu.
Hari -hari yang seharusnya bisa mengobati rasa sedihnya justru membuatnya semakin sedih dengan pertanyaan orang-orang kepadanya . Luna tidak tahan lagi , ia tidak bisa terus -terusan berada di sana . Luna Ingin pergi jauh di mana tidak ada orang yang akan bertanya soal kehidupannya dan tentang bagaimana ayahnya meninggal. Luna butuh ketenangan , setidaknya pelarian bisa membuatnya melupakan semua yang terjadi.
"Ma... Luna mau pergi ke kota , luna akan kerja di Restoran milik tetangga kita. Luna udah bilang dan dia setuju buat nerima luna kerja di sana. "
"Luna juga ngga perlu kos atau ngontrak karna dia nyuruh luna buat tinggal sama dia. "Jelas Luna pada mamanya .
"Luna yakin mau pergi ?. " tanya Dina , Mama Aluna meyakinkan anaknya .
Aluna mengangguk , "Luna mau cari ketenangan di sana ma. " ucap Aluna berkaca -kaca.
Dina mengangguk , dia mengerti jika selama ini anaknya tertekan karna terus -terusan di tanya oleh orang -orang. Lagi pula bagi Dina ketenangan dan kesenangan anaknya adalah hal yang terpenting sekarang. Dina tidak ingin Aluna semakin berlarut -larut karna kehilangan ayahnya.
"Mama dukung luna apapun yang luna mau , kalau luna pikir luna akan lebih tenang kerja di sana mama akan izinkan. Yang terpenting luna harus bisa jaga diri , jaga sikap! . Luna harus ingat kalau luna ngga tinggal sama mama , luna tinggal sama orang lain dan itu berarti luna harus bisa ngambil hati mereka jangan sampe mereka ngerasa luna itu beban buat mereka . "
"Luna bantu sebisa luna pekerjaan rumahnya , Luna paham maksud mama kan?. "Jelas Dina memberi arahan kepada anaknya yang akan pergi jauh dari rumah.
"Iya ma Luna paham. " ucap Aluna .
"Kamu harus ingat luna sedekat apapun orang sama kita selama mereka bukan orang tua kamu mereka ngga akan pernah bisa memahami kamu seperti mama memahami kamu. "
"Mungkin kamu akan acuh kalau mama yang marahin kamu tapi kalau orang lain kamu ngga akan bisa acuh. Jangan pernah samain orang lain sama keluarga kamu walaupun mereka udah menganggap kamu seperti keluarganya ,karna penilaian mereka dengan penilaian keluarga kamu itu akan berbeda. "
"Kamu baru kali ini tinggal dengan orang lain , jangan sampai kamu meninggalkan kesan buruk di sana. "jelas mama aluna kembali mewanti -wanti anaknya . Berat bagi Dina melepaskan anak perempuannya untuk pergi jauh. Apalagi kehidupan kota yang bebas membuat Dina khawatir jika anaknya akan jatuh pada pergaulan bebas. Dina percaya pada Aluna tapi dalam keadaan Luna yang seperti ini Dina takut aluna salah memilih teman dan melampiaskan kesedihannya pada hal -hal negatif.
"Iya ma , luna paham maksud mama. Lagian Luna juga udah besar luna tau harus apa dan bersikap gimana di rumah orang lain. " jawab aluna.
"Mama percaya sama kamu , kamu harus janji sama mama kamu bisa jaga diri di sana!. " ucap Dina merangkul anaknya.
"Iya ma , luna pasti jaga diri di sana . Lagian kalau luna macem -macem pasti kak Tiara lapor sama mama. " ucap Aluna menyebut nama pemilik restoran itu.
Tiara sebenarnya adalah anak dari tetangga sebelah rumah aluna . Mamanya dan orang tua Tiara sudah seperti adik kakak ,Oleh karna itu Mama aluna mengizinkan aluna untuk pergi merantau karna orang yang membawa anaknya jelas dan bisa di percaya.
Suaminya memiliki usaha restoran di kota , mereka menyajikan menu makanan dan minuman di sana. Target Utama mereka adalah anak -anak yang berkuliah. Usaha mereka sukses dan mencari cukup banyak karyawan untuk bekerja di restorannya.
Mama Aluna menegaskan pada anaknya untuk selalu mengabarinya tentang apapun yang terjadi di sana."Pokoknya apapun yang terjadi kamu harus cerita sama mama , jangan pernah menyimpan sesuatu sendiri!."
Luna memeluk Mamanya , " Luna sayang mama. "ucap Aluna dengan mata berkaca -kaca.
"Mama juga sayang kamu nak. " ucap Dina membalas pelukan anaknya.
Sekarang pikiran hanya satu , ia ingin membahagiakan mama serta adik -adiknya ,luna tidak ingin adik -adiknya kekurangan kasih sayang karna ayahnya yang sudah tiada. Luna berjanji untuk mencukupi semua kebutuhan adik -adiknya.
*****************
Hari cepat berganti kini tibalah keberangkatan Aluna untuk pergi ke kota di temani dengan orang tua kak Tiara. Walaupun jarak kota dan kampung aluna tidak begitu jauh tapi tetap saja untuk berpisah dengan orang tuanya adalah sesuatu yang berat.
Bis yang ia naiki berangkat setelah aluna bersalaman dan berpamitan kepada mama , abang dan adik -adiknya .
Beberapa jam berlalu Aluna dan orang tua Kak Tiara pun sampai di tempat tujuan , sesampainya di sana kami di sambut dengan senyuman . Setelah berbincang -bincang cukup lama Luna dan orang tua kak tiara pun beristirahat di kamar yang telah di sediakan.
***********
Malamnya.....
Setelah makan malam kami berkumpul untuk membicarakan sistim kerja di restoran Kak Tiara.
"Jadi gini lun , kamu kakak tempatkan sebagai kasir dan waiters . Kerjanya gampang kamu tinggal ngantar -ngantar makanan terus kalau ada yang bayar kamu terima . Karna yang kosong sekarang bagian kasir dan waiters jadi kamu kakak tempatkan di sana dulu nanti kalau bagian dapur ada yang kosong kamu bakal kakak jadiin koki. "jelas kak Tiara.
"Gaji koki sama kasir beda , karna koki kerjanya masak -masak jadi lebih besaran gaji koki. Kalau kamu mau gaji yang besar kamu bisa pindah ke bagaian koki nanti tapi sekarang kamu stay dulu di bagaian kasir ya . Kan ngga susah tinggal nerima uang aja. "sambungnya yang terdengar begitu mudah.
Aluna mengangguk sembari tersenyum. " iya kak , bagian apapun luna bakal terima , Namanya juga kerja. "ucap Luna dengan senang hati.
"Iya tapi kalau dalam masa training kamu ngga bisa libur. Karna dalam masa training itu adalah proses belajar jadi dalam masa ini kamu belajar terhadap semua kesalahan kamu. "jelas kak tiara lagi.
"Dan kamu tenang aja setiap kali omset penjualan naik kamu akan di kasih bonus setiap bulannya, gaji kamu juga akan naik tergantung performa kerja kamu. "sambungnya lagi.
"Iya kak. " ucap Aluna memahami penjelasan kak tiara.
"Kamu jangan pernah anggap kakak sebagai orang lain ya! .kamu di sini sebagai adik kakak , apapun yang terjadi sama kamu itu tanggung jawab kakak. Jangan pernah sungkan atau ngga enakan sama kakak. Kamu paham kan maksud kakak?. "
Aluna kembali mengangguk , lagi pula Aluna juga menganggap kak tiara seperti kakaknya sendiri karna dari kecil hingga ia sebesar ini ia selalu bersama dan bermain dengan kak tiara juga adik -adiknya .
...****************...
Hari pertama kerja.....
Aluna pikir hari pertama kerja akan menyenangkan yang ia pikirkan tapi nyatanya semua berbeda jauh dengan penjelasan kak tiara. Saat pertama datang aluna di tinggalkan begitu saja di restoran tanpa ada pemandu yang akan membantunya untuk mengerjakan sesuatu. Karyawan kak tiara juga belum lengkap hanya ada beberapa orang yang baru masuk kerja . Kondisi restoran sangatlah berantakan , Aluna tidak tau akan bagaimana dan harus mengerjakan apa . Salah seorang karyawan laki -laki keluar dari mes yang ada di dalam restoran , ia melihat ke arah aluna namun tidak mengatakan apapun atau meminta untuk membantu apapun. Laki -laki itu terus berjalan lurus ke arah dapur dan sibuk dengan pekerjaannya tanpa mengacuhkan luna.
"Ini sistim kerjanya gimana?. " batin aluna melihat ke sana kemari untuk bertanya namun ia bingung akan bertanya seperti apa, karna karyawan di sana terlihat begitu cuek dan tidak mengacuhkannya.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments