NovelToon NovelToon

Realita Cinta

Bab 1.pelarian

Telah sebulan berlalu semenjak kepergian ayah Luna , tapi kesedihan atas kepergiannya masih menghantui hari- hari luna . Rasa sepi , penyesalan juga rasa bersalah terus membayangi kehidupan luna selama di kampung.Meskipun Luna telah kembali bekerja untuk melupakan kesedihannya tetap saja ada saja orang -orang yang terus mengingatkannya pada kesedihan itu. Setiap hari, setiap jam ,luna terus mengulangi cerita bagaimana kepergian ayahnya , menjawab pertanyaan orang -orang tentang kehidupannya dan keluarganya setelah ayahnya meninggal. Luna merasa sangat di kasihani dan itu membuatnya sangat terganggu.

Hari -hari yang seharusnya bisa mengobati rasa sedihnya justru membuatnya semakin sedih dengan pertanyaan orang-orang kepadanya . Luna tidak tahan lagi , ia tidak bisa terus -terusan berada di sana . Luna Ingin pergi jauh di mana tidak ada orang yang akan bertanya soal kehidupannya dan tentang bagaimana ayahnya meninggal. Luna butuh ketenangan , setidaknya pelarian bisa membuatnya melupakan semua yang terjadi.

"Ma... Luna mau pergi ke kota , luna akan kerja di Restoran milik tetangga kita. Luna udah bilang dan dia setuju buat nerima luna kerja di sana. "

"Luna juga ngga perlu kos atau ngontrak karna dia nyuruh luna buat tinggal sama dia. "Jelas Luna pada mamanya .

"Luna yakin mau pergi ?. " tanya Dina , Mama Aluna meyakinkan anaknya .

Aluna mengangguk , "Luna mau cari ketenangan di sana ma. " ucap Aluna berkaca -kaca.

Dina mengangguk , dia mengerti jika selama ini anaknya tertekan karna terus -terusan di tanya oleh orang -orang. Lagi pula bagi Dina ketenangan dan kesenangan anaknya adalah hal yang terpenting sekarang. Dina tidak ingin Aluna semakin berlarut -larut karna kehilangan ayahnya.

"Mama dukung luna apapun yang luna mau , kalau luna pikir luna akan lebih tenang kerja di sana mama akan izinkan. Yang terpenting luna harus bisa jaga diri , jaga sikap! . Luna harus ingat kalau luna ngga tinggal sama mama , luna tinggal sama orang lain dan itu berarti luna harus bisa ngambil hati mereka jangan sampe mereka ngerasa luna itu beban buat mereka . "

"Luna bantu sebisa luna pekerjaan rumahnya , Luna paham maksud mama kan?. "Jelas Dina memberi arahan kepada anaknya yang akan pergi jauh dari rumah.

"Iya ma Luna paham. " ucap Aluna .

"Kamu harus ingat luna sedekat apapun orang sama kita selama mereka bukan orang tua kamu mereka ngga akan pernah bisa memahami kamu seperti mama memahami kamu. "

"Mungkin kamu akan acuh kalau mama yang marahin kamu tapi kalau orang lain kamu ngga akan bisa acuh. Jangan pernah samain orang lain sama keluarga kamu walaupun mereka udah menganggap kamu seperti keluarganya ,karna penilaian mereka dengan penilaian keluarga kamu itu akan berbeda. "

"Kamu baru kali ini tinggal dengan orang lain , jangan sampai kamu meninggalkan kesan buruk di sana. "jelas mama aluna kembali mewanti -wanti anaknya . Berat bagi Dina melepaskan anak perempuannya untuk pergi jauh. Apalagi kehidupan kota yang bebas membuat Dina khawatir jika anaknya akan jatuh pada pergaulan bebas. Dina percaya pada Aluna tapi dalam keadaan Luna yang seperti ini Dina takut aluna salah memilih teman dan melampiaskan kesedihannya pada hal -hal negatif.

"Iya ma , luna paham maksud mama. Lagian Luna juga udah besar luna tau harus apa dan bersikap gimana di rumah orang lain. " jawab aluna.

"Mama percaya sama kamu , kamu harus janji sama mama kamu bisa jaga diri di sana!. " ucap Dina merangkul anaknya.

"Iya ma , luna pasti jaga diri di sana . Lagian kalau luna macem -macem pasti kak Tiara lapor sama mama. " ucap Aluna menyebut nama pemilik restoran itu.

Tiara sebenarnya adalah anak dari tetangga sebelah rumah aluna . Mamanya dan orang tua Tiara sudah seperti adik kakak ,Oleh karna itu Mama aluna mengizinkan aluna untuk pergi merantau karna orang yang membawa anaknya jelas dan bisa di percaya.

Suaminya memiliki usaha restoran di kota , mereka menyajikan menu makanan dan minuman di sana. Target Utama mereka adalah anak -anak yang berkuliah. Usaha mereka sukses dan mencari cukup banyak karyawan untuk bekerja di restorannya.

Mama Aluna menegaskan pada anaknya untuk selalu mengabarinya tentang apapun yang terjadi di sana."Pokoknya apapun yang terjadi kamu harus cerita sama mama , jangan pernah menyimpan sesuatu sendiri!."

Luna memeluk Mamanya , " Luna sayang mama. "ucap Aluna dengan mata berkaca -kaca.

"Mama juga sayang kamu nak. " ucap Dina membalas pelukan anaknya.

Sekarang pikiran hanya satu , ia ingin membahagiakan mama serta adik -adiknya ,luna tidak ingin adik -adiknya kekurangan kasih sayang karna ayahnya yang sudah tiada. Luna berjanji untuk mencukupi semua kebutuhan adik -adiknya.

*****************

Hari cepat berganti kini tibalah keberangkatan Aluna untuk pergi ke kota di temani dengan orang tua kak Tiara. Walaupun jarak kota dan kampung aluna tidak begitu jauh tapi tetap saja untuk berpisah dengan orang tuanya adalah sesuatu yang berat.

Bis yang ia naiki berangkat setelah aluna bersalaman dan berpamitan kepada mama , abang dan adik -adiknya .

Beberapa jam berlalu Aluna dan orang tua Kak Tiara pun sampai di tempat tujuan , sesampainya di sana kami di sambut dengan senyuman . Setelah berbincang -bincang cukup lama Luna dan orang tua kak tiara pun beristirahat di kamar yang telah di sediakan.

***********

Malamnya.....

Setelah makan malam kami berkumpul untuk membicarakan sistim kerja di restoran Kak Tiara.

"Jadi gini lun , kamu kakak tempatkan sebagai kasir dan waiters . Kerjanya gampang kamu tinggal ngantar -ngantar makanan terus kalau ada yang bayar kamu terima . Karna yang kosong sekarang bagian kasir dan waiters jadi kamu kakak tempatkan di sana dulu nanti kalau bagian dapur ada yang kosong kamu bakal kakak jadiin koki. "jelas kak Tiara.

"Gaji koki sama kasir beda , karna koki kerjanya masak -masak jadi lebih besaran gaji koki. Kalau kamu mau gaji yang besar kamu bisa pindah ke bagaian koki nanti tapi sekarang kamu stay dulu di bagaian kasir ya . Kan ngga susah tinggal nerima uang aja. "sambungnya yang terdengar begitu mudah.

Aluna mengangguk sembari tersenyum. " iya kak , bagian apapun luna bakal terima , Namanya juga kerja. "ucap Luna dengan senang hati.

"Iya tapi kalau dalam masa training kamu ngga bisa libur. Karna dalam masa training itu adalah proses belajar jadi dalam masa ini kamu belajar terhadap semua kesalahan kamu. "jelas kak tiara lagi.

"Dan kamu tenang aja setiap kali omset penjualan naik kamu akan di kasih bonus setiap bulannya, gaji kamu juga akan naik tergantung performa kerja kamu. "sambungnya lagi.

"Iya kak. " ucap Aluna memahami penjelasan kak tiara.

"Kamu jangan pernah anggap kakak sebagai orang lain ya! .kamu di sini sebagai adik kakak , apapun yang terjadi sama kamu itu tanggung jawab kakak. Jangan pernah sungkan atau ngga enakan sama kakak. Kamu paham kan maksud kakak?. "

Aluna kembali mengangguk , lagi pula Aluna juga menganggap kak tiara seperti kakaknya sendiri karna dari kecil hingga ia sebesar ini ia selalu bersama dan bermain dengan kak tiara juga adik -adiknya .

...****************...

Hari pertama kerja.....

Aluna pikir hari pertama kerja akan menyenangkan yang ia pikirkan tapi nyatanya semua berbeda jauh dengan penjelasan kak tiara. Saat pertama datang aluna di tinggalkan begitu saja di restoran tanpa ada pemandu yang akan membantunya untuk mengerjakan sesuatu. Karyawan kak tiara juga belum lengkap hanya ada beberapa orang yang baru masuk kerja . Kondisi restoran sangatlah berantakan , Aluna tidak tau akan bagaimana dan harus mengerjakan apa . Salah seorang karyawan laki -laki keluar dari mes yang ada di dalam restoran , ia melihat ke arah aluna namun tidak mengatakan apapun atau meminta untuk membantu apapun. Laki -laki itu terus berjalan lurus ke arah dapur dan sibuk dengan pekerjaannya tanpa mengacuhkan luna.

"Ini sistim kerjanya gimana?. " batin aluna melihat ke sana kemari untuk bertanya namun ia bingung akan bertanya seperti apa, karna karyawan di sana terlihat begitu cuek dan tidak mengacuhkannya.

.

.

.

Bersambung

Bab 2.Masa training

Sudah dua hari kerja namun karyawan kak tiara belum juga lengkap, ada yang beralasan sakit , berhenti , dan juga tidak ada kabar. Kak Tiara dan suaminya sangat pusing , Restoran mereka buka namun tidak satupun karyawan yang kembali. Alhasil kak Tiara dan suaminya lah yang harus turun tangan . Kak tiara dan suaminya sangat panik , jam buka restoran tidak beraturan sistim kerja pun berantakan. Aluna yang awalnya hanya menjadi kasir dan waiters kini merangkap menjadi koki juga petugas bersih-bersih . Semuanya kacau tidak ada satupun yang sesuai ekspektasi aluna .

Aluna menghela nafas panjang tubuhnya sangat lelah kesana kemari berlarian sejak tadi siang , Aluna mengatur nafasnya dengan duduk di meja kasir. Jam kerja aluna masih beberapa jam lagi ,sebelum larut malam. Aluna memperhatikan seorang laki -laki bernama david ,satu -satunya karyawan kak tiara yang kembali setelah libur panjang idul fitri kemarin . Sikap david begitu acuh dia bahkan tidak bicara sepatah katapun pada aluna . Dia juga tida memberitahu apa yang harus di kerjakan , apa yang harus dilakukan atau sekedar meminta bantuan . Keadaan aluna dan david sangat canggung apalagi malam ini hanya aluna dan david yang bekerja , kak tiara dan suaminya telah pulang setelah membantu seharian.

Aluna berdiri saat beberapa rombongan masuk kedalam restoran ,Aluna masuk kedalam dapur dan menanyakan pesanan pelanggan pada david .

"Yang baru datang tadi mesan apa bang?."tanya aluna pada david yang sudah sibuk sendiri.

David tidak menyebutkan secara detail pesanan pelanggan namun david hanya meminta tolong untuk membuatkan beberapa minuman.

"Teh esnya tiga . " ucap david datar kemudian kembali mengaduk nasi gorengnya.

Aluna mengangguk lalu segera membuat minuman seperti yang di katakan david .

Aluna pikir david adalah sosok yang humoris dan menyenangkan karna gaya bicaranya pada pelanggan yang kocak , cerewet dan riang .Selalu ada hal yang ia bicarakan pada pelanggan saat pelanggan memesan jadi aluna pikir david akan mudah untuk ia dekati sebagai teman. Tapi ternyata kenyataannya berbanding terbalik sikap riang , kocak dan cerewetnya hanya ia tunjukkan pada pelanggan sedangkan kepada aluna david begitu serius juga sangat dingin.

*************

Baru beberapa hari bekerja tapi aluna merasa sangat tidak betah karna pekerjaan dan juga karyawan di sana . Aluna ingin berhenti tapi akan sangat tidak mengenakkan jika ia mengatakannya sekarang pada kak tiara .

Malam cepat berganti di saat lelah yang menggerogoti tubuh Aluna belum usai. Aluna di bangunkan pagi -pagi sekali oleh kak tiara karna mulai hari ini aluna akan masuk dari pagi hingga sore hari.

Sesampainya di Restoran sudah ada karyawan kak Tiara yang menunggu sebagai partner kerja aluna . Aluna berkenalan pada karyawan itu lalu mereka berlanjut dengan pekerjaannya masing -masing.

Aluna di tempatkan sebagai koki , pagi-pagi sekali aluna harus mempersiapkan ayam kentucky sebagai menu utama di sana . Tidak banyak percakapan antara mereka karna pekerjaan yang benar -benar sangat sibuk.

Beberapa jam memasuki jam makan siang Restoran kak Tiara sudah di penuhi dengan mahasiswa yang kelaparan . List menu pesanan pun sudah menumpuk di meja pesanan. Kami berdua sangat panik mempersiapkan semua pesanan, belum lagi mahasiswa yang mendesak untuk mempercepat pesanannya yang semakin membuat kami kalang kabut.

"Kak tolong buatkan minumannya ya , biar aluna yang menyiapkan makanannya!. "Pinta aluna yang di angguki oleh sinta , karyawan kak Tiara.

Tidak ada yang namanya waiters ataupun koki pada saat itu ,kami berdua saling membantu mempersiapkan semuanya . Aluna dan sinta bergantian mengantarkan pesanan pelanggan.

***********

Jam makan siang pun telah usai , kini hanya tinggal beberapa pelanggan yabg duduk di dalam restoran . Keadaan restoran sangat berantakan , meja dan kursi yang tidak beraturan juga piring serta gelas yang masih berserakan di atas meja.

"Sebentar ya kak , ambil nafas dulu . "Ucap aluna yang masih begitu lelah setelah berlarian ke sana kesini sejak tadi untuk mengantarkan pesanan.

Sinta pun mengangguk , ia juga sangat lelah setelah melayani begitu banyak pelanggan tadi.

"Capek ya lun?. " Tanya sinta sembari tertawa.

"Iya kak. " Jawab aluna juga ikut tertawa.

"Berarti setiap jam makan siang pelanggan restoran ini emang seramai ini ya kak?. " Tanya aluna yang tidak menyangka akan seramai itu.

"Iya lun , namanya juga makan siang pasti anak -anak kampus akan ke sini karna restoran yang paling besar cuma ini . " Jelas sinta yang memang sudah beberapa bulan bekerja dengan kak Tiara.

Aluna mengangguk , mendengar penjelasan sinta.

"Yasudah yuk , nanti bang reza datang!. " Ajak sinta untuk membereskan restoran.

Aluna kembali mengangguk dan mengikuti Sinta untuk membereskan Restoran. Setelah membantu Sinta aluna pun bergegas untuk mempersiapkan ayam kentucky nya lagi untuk persiapan malam .

Sebenarnya aluna sangat lelah tapi karna tanggung jawab pekerjaan aluna harus mempersiapkan semuanya lagi.

Dari sejak awal mengaduk ayam aluna sudah merasakan ada yang beda dari ayam yang ia buat sekarang. rasa adonannya tidak sama dengan yang ia buat tadi pagi , tapi karna lelah aluna mengabaikannya dan berpikir mungkin itu hanya perasaannya saja.

Beberapa potong ayam ia masukkan kedalam minyak panas , sembari menunggu aluna pun memisahkan tepung basah dan tepung kering ayam untuk adonan kedua.

Di saat aluna sedang menggoreng ayam bang Reza datang untuk memeriksa restoran . bang Reza pergi ke dapur untuk melihat persedian . Bang Reza juga melihat ayam yang di goreng Aluna sebelum ia beralih untuk melihat kedalam restoran. Aluna tidak begitu mengacuhkan Bang Reza yang kesana kemari melihat persediaan bahan -bahan masakannya .

Tak berselang lama bang reza kembali masuk kedalam dapur , bang Reza bertanya pada aluna tentang keadaan Restorannya tadi siang.

"Gimana lun , tadi siang rame ngga?. " Tanya bang Reza sembari menulis bahan -bahan yang telah habis.

"Rame bang , Restoran penuh pas makan siang tadi . " Jawab aluna sembari tersenyum.

Wajah senang bang reza terlihat jelas mendengar penuturan aluna .

Aluna mengangkat ayam yang sudah matang dari wajan penggorengan. Setelah minyaknya kering aluna pun bergegas memasukkannya kedalam lemari kaca untuk memajangkan ayam chicken tersebut.

Raut wajah bang reza berubah ketika melihat ayam hasil gorengan aluna , bang reza langsung membuka lemari kaca dan mencicipi ayam yang baru saja matang tersebut.

"Lun , ini ngga bisa kayak gini lun, kamu merugikan abang kalau kamu buat ayam kayak gini. " Ucap bang Reza melihat ke arah aluna dengan raut wajah yang kesal.

.

.

.

Bersambung

Bab 3.Rasa bersalah

Raut wajah Reza berubah ketika melihat ayam hasil gorengan aluna , Reza langsung membuka lemari kaca dan mencicipi ayam yang baru saja matang tersebut.

"Lun , ini ngga bisa kayak gini lun, kamu merugikan abang kalau kamu buat ayam kayak gini. " Ucap Reza melihat ke arah aluna dengan raut wajah yang kesal.

Aluna melihat ke arah Reza yang menatapnya sangat kesal.

"Sekarang coba kamu cicipi ayam baru saja kamu buat. "ucap Reza memerintah.

Aluna sangat cemas , badannya seolah bergetar hebat, nafasnya mulai terasa sesak sangking paniknya. Aluna berjalan menuju lemari kaca tempat ayam chicken itu di pajang. Aluna mengupas bagian ayam itu dan memakannya.

"Gimana ? Keraskan?. Warna ayamnya juga ngga menarik , ayamnya juga agak gosong. "komen Reza sedikit meninggikan nada bicaranya.

Aluna menunduk menahan air matanya . Dadanya terasa sangat sesak menahan tangis yang tidak dapat ia bendung setelah mendengar penuturan Reza yang menyakitkan.

"Kalau kamu bikin ayam kayak gini pelanggan abang akan kabur. Ini merusak cita rasa restoran Abang. "sambungnya lagi masih menuturkan kekesalannya.

"Sudahlah , sekarang kamu bersihkan Restoran !. " ucap Reza mengusir aluna .

Aluna hanya mengangguk lalu berjalan keluar dapur untuk membersihkan Restoran. Tak lama aluna keluar Reza memanggil Sinta untuk menggantikannya membuat ayam kentucky.

Hati aluna semakin sakit mendengar bang Reza yang memanggil sinta untuk menggantikannya. Aluna tau memang ia salah , ia tidak sengaja membuat ayam kentucky yang harusnya renyah menjadi keras . Aluna tau kesalahannya tapi bukankah wajar bila ia melakukan kesalahan dalam masa training seperti ini . Harusnya bang Reza bisa memakluminya dengan mengajarkan aluna kembali secara baik -baik agar aluna tau dimana letak kesalahannya . Kenapa ayam yang ia buat bisa menjadi keras bukannya renyah dan gurih.

Lagi pula aluna juga punya alasan yang sangat jelas kenapa kesalahan itu bisa terjadi , Restoran yang ramai semua serba tergesa -gesa dan keadaan aluna yang benar -benar sangat lelah.

Setelah beres -beres aluna pergi ke belakang untuk mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat ashar . Setiap sujud aluna menumpahkan air matanya meratapi kesalahan yang ia buat. Kata-kata bang Reza juga sangat menyakiti hatinya , aluna tidak sanggup untuk menahannya lagi. Ingin rasanya aluna hilang sebentar saja dari sana , melewati waktu yang sangat tidak ingin ia lalui. Bayang -bayang ingin mengakhiri hidup kembali terlintas di benak aluna , hal-hal nekad kembali memenuhi otaknya . Batinnya kembali tertekan ,Aluna merasa jika dunia tidak pernah memihaknya . Aluna kembali memikirkan untuk menyusul ayahnya , karna dengan begitu ia tidak perlu lagi merasakan kejamnya dunia.

...****************...

Setelah menunaikan sholat ashar dan membereskan bagian dalam restoran aluna kembali masuk kedalam dapur , aluna bermaksud untuk melihat hasil ayam yang di buat oleh sinta. Tapi baru saja aluna berdiri di pintu dapur bang Reza sudah mencegatnya untuk keluar.

"kamu ngga perlu masuk , kamu di luar aja layani para pelanggan!. "ucap Reza yang kembali membuat hati aluna merasa iba .

 Segitu kesalnya kah bang Reza kepadanya hingga untuk masuk kedalam dapur pun luna tidak di bolehkan. Padahal aluna sudah ia tempatkan sebagai koki sudah seharusnya ia berada di dapur tapi sekarang ia malah di suruh untuk keluar dan menyelesaikan pekerjaan Sinta .

Tak berapa lama Reza pun keluar dari dapur entah apa yang sudah ia bicarakan di dalam dapur bersama para karyawan sif malam yang baru masuk hingga cara lihat karyawan tersebut membuat aluna merasa tidak nyaman. Reza pergi entah kemana meninggalkan restoran .

Pekerjaan aluna sudah selesai aluna duduk di meja kasir melayani para pelanggan sesuai perintah Reza . Disaat para pelanggan telah pergi dan aluna sudah selesai membereskan makanan mereka , sinta memanggil aluna untuk meminta tolong.

"Lun bisa minta tolong ngga?. "tanya Sinta melihat aluna yang duduk di meja kasir.

Aluna mengangguk dan menghampiri sinta . " minta tolong apa kak?. "tanya aluna berdiri di pintu dapur.

"tolong ambilkan ayam yang ada di kulkas buat di cetak , kata bang reza kalau buat ayam kentucky tangan kita ngga boleh basah harus kering . Kakak takut ntar ayamnya keras kayak kamu bikin lagi. " ucap Sinta yang membuat aluna merasa tersindir . Entah kenapa kata -kata sinta barusan terdengar seperti sedang mengejek aluna apalagi raut wajah sinta yang sepertinya sangat senang melihat aluna di marahi oleh bang reza seperti itu.

Aluna tidak menjawab , aluna mengambil beberapa potong ayam untuk di masukkan kedalam tepung kering seperti permintaan sinta.

David yang melihat wajah aluna murung mencoba untuk menghibur aluna dengan pertanyaan -pertanyaan recehnya.

"Gimana lun , kena ceramah tiga jus ya tadi?. "ucapnya tersenyum pada aluna. " tenang aja lah ngga sampai malam di jamin tuh ayam keras bakalan laku , ngga usah di masukin hati. "ucapnya mengejek sekaligus menenangkan aluna.

"Biasa itu mah , ngga perlu ambil pusing. Tenang aja ya kan van?. " sambungnya lagi mencari kebenaran pada evan teman satu sif nya .

Evan mengangguk sembari mengacungkan jempol pada aluna. "Tenang aja , semuanya akan laku di sini. " ucap evan lagi yang cukup meredakan kesedihan aluna.

"Udah makan ?. " tanya David yang cukup membuat aluna terkejut ,baru kali ini david perhatian ini kepadanya padahal kemarin -kemarin david begitu cuek dan terlihat tidak peduli.

Aluna mengangguk , sembari tersenyum untuk menjawab pertanyaan david . Padahal sebenarnya aluna belum makan dari siang tapi karna perkataan kak Reza tadi membuat nafsu makan aluna menghilang , hati aluna masih sangat sedih untuk sekedar makan di restoran kak Reza. Rasanya ia tidak pantas untuk menyuap nasi di restoran setelah melakukan kesalahan fatal seperti itu.

Tak berapa lama Reza kembali membawa persediaan yang habis . Padangan Reza tertuju pada pintu kaca yang kotor . Sesampainya di dapur Reza melihat aluna dan langsung memanggilnya kembali.

"Lun sini kamu.!. "ucap Reza berdiri di depan pintu dapur.

.

.

.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!