World | Dobsunie

World | Dobsunie

Eps 1 : How We Begin

Kisah ini bukan berawal dari tatapan mata yang membuat jantung berdebar kencang
Kisah ini bukan berawal dari saling memaki lalu merajut asmaraloka
Kisah ini bukan berawal dari drama menjatuhkan sesuatu kemudian berpegangan tangan
Namun, kisah ini berawal dari kekeliruan kecil, yang perlahan mengubah pola hidup dua insan yang saling melengkapi kekurangan mereka
__________
ʟᴀᴘᴀɴɢᴀɴ sᴍᴀ ᴘᴜᴛɪʜ ᴀʙᴜ
NovelToon
'KRIIIIIINGG!!'
Para insan yang berkeliaran disana seketika berbaris dengan rapi, disusul dengan hadirnya para guru yang memasuki lapangan
Jika dikatakan bahwa bagaskara saat ini sangatlah panas, maka itu cukup berlebihan. Namun, jika dikatakan bahwa sang mentari sama sekali tidak panas, maka itu bukanlah fakta
Bukan hanya para peserta didik baru yang merasakan panasnya cuaca saat ini, namun para guru juga turut merasakannya
Karena itulah, salah seorang guru segera mengambil microphone dan mulai berbicara panjang dan lebar
Diantara para peserta didik baru yang telah selesai melakukan test serta pengenalan lingkungan sekolah, ada seorang gadis cantik yang menjadi tokoh utama saat ini
Bu Tiara [Kepala Sekolah]
Bu Tiara [Kepala Sekolah]
Deandra Kiera, silakan maju
Dengan langkah berani dan dagu yang terangkat, gadis yang di panggil oleh Kepala Sekolah segera menghampiri barisan para guru didepan para siswa-siswi
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
(tersenyum sekilas)
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
NovelToon
Bu Tiara [Kepala Sekolah]
Bu Tiara [Kepala Sekolah]
Ini adalah murid baru yang sangat berbakat
Bu Tiara [Kepala Sekolah]
Bu Tiara [Kepala Sekolah]
Saya harap, kalian semua akan mengambil Deandra sebagai contoh yang baik
Disaat sang guru sibuk mengoceh didepan sana, Deandra melirik pada salah satu siswa yang menatapnya dengan tatapan sinis, tak senang dengan kehadirannya
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
(mengibas rambut)
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
(tersenyum angkuh)
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
(mengalihkan pandangan) [ Kenapa mukanya sewot bener? ]
Bu Tiara [Kepala Sekolah]
Bu Tiara [Kepala Sekolah]
(menatap Deandra)
Bu Tiara [Kepala Sekolah]
Bu Tiara [Kepala Sekolah]
(berbisik) Setelah ini, kamu ikut ke ruangan saya
Bu Tiara [Kepala Sekolah]
Bu Tiara [Kepala Sekolah]
Jangan lupa ajak siswa dengan nama Deovano Kresna
Senyum angkuh gadis itu perlahan meluntur. Kedua netra gelapnya memandang lekat sang Kepala Sekolah yang tersenyum di hadapan seluruh siswa/i
Namun gadis itu menahan diri untuk tidak menunjukkan suasana hatinya yang seketika tidak nyaman karena kalimat terakhir Bu Tiara padanya
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
[ Dia bener-bener rival gue? Si julid itu? ]
_____
ᴋᴏʀɪᴅᴏʀ sᴇᴋᴏʟᴀʜ
NovelToon
Seorang pemuda menghampiri temannya yang sibuk berkutat pada sebuah benda pipih ditangannya dengan ekspresi sedikit kecut
Kedua alisnya seolah akan segera bertaut karena ekspresi seriusnya
'Takk!'
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
Shh! (menoleh)
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
Kenapa sih, Sen?
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
(menatap sinis Deovano) Lo bisa gak sih lepasin ponsel itu di sekolah?
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Lagian sekolah tempat belajar, bukan leha-leha (memberikan air)
Deovano menerima air yang disodorkan oleh Senopati sambil menatap jengah sang sahabat yang juga menatapnya dengan tatapan serupa
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
Gue udah terbiasa, lo jangan reseh
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
NovelToon
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Gue? Reseh?
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
Mm (mematikan ponsel)
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Siniin ponselnya, biar gue yang pegang
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
Lo bukan pacar gue
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Gue sahabat lo
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
Gue gak percaya sama lo
Tanpa mengatakan apa-apa, Deovano membawa kakinya pergi dari sana, meninggalkan Senopati yang memandangnya penuh keheranan
Dan dengan suara lantangnya, Senopati meneriaki Deovano yang kian menjauh
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Woy! Mau kemana lo?!
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
(melambai)
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Ck! Kalo gue nyusul, terus tasnya gue bawa juga? (kesal)
"Heh, bocah!"
Karena hanya ada beberapa orang yang berlalu-lalang disana, Senopati merasa sedikit terpanggil. Meskipun panggilan itu cukup kasar baginya
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
(berbalik)
NovelToon
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
(terkejut)
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
[ Ini anak yang tadi kan? Si songong didepan tadi itu kan?! ]
Dengan perasaan tak berminat, gadis dihadapan Senopati melirik sinis sang pemuda dengan tatapannya yang naik turun memperhatikan kaum Adam didepannya
Beberapa sekon berlalu cukup singkat, hingga gadis dengan pipi chubby itu mengibaskan rambutnya sebelum bersuara
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
Lo Deovano Kresna kan?
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Bu-
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
Gak usah bacot, lo dipanggil Bu Tiara
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Gue bukan-
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
Gue bilang lo dipanggil Bu Tiara! (kesal)
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
Cih! (mengalihkan pandangan)
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Gue bukan Deovano!
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
Oh ya? (sinis)
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
Denger-denger Deovano itu anaknya ramah, ternyata enggak sama sekali
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
Buruan! Gue sibuk! (pergi)
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Dibilangin gue bukan Deovano! (kesal)
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
(menoleh sekilas) Gausah bohong, tas lo ada gantungan nama lo
Setelah melemparkan kalimat terakhirnya, Deandra segera melangkah meninggalkan Senopati yang hanya terdiam ditempatnya
Perlahan tangan kanannya menarik tas yang tergeletak dipinggir tembok lalu memandangnya dengan helaan nafas panjang
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Ternyata nih anak rada gabut juga ya..
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Kirain kerjaannya cuma belajar doang
___
𝙱𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚝 𝚔𝚎𝚖𝚞𝚍𝚒𝚊𝚗
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
(terbelalak)
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
Tas gue mana? (melihat sekitar)
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
Seno juga dimana? (bingung)
Dengan segera, sang pemuda merogoh ponsel di sakunya dan hendak menelpon sang sahabat yang entah pergi kemana bersama tas kesayangannya
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
📞 : Lo dimana?
📞 : ....
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
📞 : Ya lo dimana, Senopati?
📞 : ....
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
📞 : Ngapain disana? (bingung)
📞 : ....
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
(memijat hidung) 📞 : Gue otw, tunggu di luar ruangan
Setelah memutuskan panggilan singkat mereka, Deovano segera melangkahkan kakinya menyusul Senopati yang kabarnya berada di ruangan Kepala Sekolah
___
ᴅɪsɪsɪ ʟᴀɪɴ
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
(tersenyum miring) Udah gue bilang, gue bukan Deovano
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
Lagian kenapa tas lo ada gantungan nama Deovano, coba?!
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Ini tasnya Deo!
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
Seenggaknya tadi lo bisa usaha untuk nelpon Deovano kan?
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Ngapain gue nelpon orang lagi buang dosa?
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
(mengernyit)
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
BAB!! (ketus)
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
(tertawa sinis)
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
[ Ternyata selera berteman anak pinter serendah ini ya? Kasihan.. ]
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
(menyinisi Deandra)
Tak lama kemudian terdengan derap langkah kaki seseorang mendekati kedua remaja yang berdiri di depan ruangan Kepala Sekolah
Dengan nafas terengah-engah, pemuda itu memandang dua remaja yang juga memandang dirinya
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Gausah lari, ege
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
(menatap Senopati)
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Nih, Deovano Kresna (menyinisi Deandra)
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
(menatap Deovano)
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
(menatap Deandra)
Senopati Kendra [Seno]
Senopati Kendra [Seno]
Udahkan? Gue pergi (pergi)
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
(tersenyum)
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
(mengibas rambut) Asma lo?
Deovano Kresna [Deo]
Deovano Kresna [Deo]
Tau dari mana? (nyengir)
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
(diam)
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
Ekhem..
Deandra Kiera [Dea]
Deandra Kiera [Dea]
Ayo buruan masuk! Bu Tiara nunggu!
Terpopuler

Comments

𝓑𝓲𝓷𝓫𝓲𝓷

𝓑𝓲𝓷𝓫𝓲𝓷

OMG! Baru juga bangun udah disuguhi CS baru aja! 🥹
Semangat, Kak!

2024-08-01

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!