Motor Baru

Bilqis melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan pak kepala sekolah setelah mendapatkan izin darinya. Kini Bilqis tengah menghadap kepala sekolah dan sejujurnya ia bingung sekali dan takut kalau ada sesuatu hal yang serius akan dikatakan oleh pak kepala sekolah padanya.

"Bu Bilqis, silakan duduk."

Bilqis kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan kepala sekolah dan ia sejak tadi tak henti-hentinya meremas jarinya di bawah meja karena ia sedang gelisah sekali saat ini. Raut wajah kepala sekolah sangat serius sekali hingga Bilqis tak kuasa untuk menatapnya.

"Apakah anda tahu kenapa saya memanggil anda ke sini?"

"Tidak, Pak."

"Benarkah?"

"Iya Pak, saya benar-benar tak tahu."

Kepala sekolah kemudian nampak menghela napasnya dan peia tua itu mengatakan bahwa Bilqis sudah sejak lama ia perhatikan karena Bilqis kerap kali tak masuk tepat waktu.

"Saya tahu kalau anda dekat dengan pak Krisna pemilik yayasan ini namun bukan berarti anda jadi seenaknya, anda ini guru."

"Saya paham, Pak."

"Kali ini saya masih bisa memberikan anda kesempatan namun kalau anda masih saja begini maka saya akan menindak tegas masalah ini. Sudah banyak komplain yang datang pada saya akibat Ibu yang selalu terlambat ketika masuk di jam pertama belajar."

"Saya paham, Pak.saya sangat berterima kasih karena Bapak masih memberikan saya kesempatan."

"Baiklah, hanya itu saja yang ingin saya bicarakan dengan anda, sekarang juga anda bisa keluar."

"Saya minta maaf atas apa yang saya lakukan selama ini, saya akan coba perbaiki semuanya."

Bilqis kemudian gegas pergi dari ruangan kepala sekolah dan ia bergegas kembali menuju ruangan guru. Di ruangan guru nampak para guru yang tak ada jadwal mengajar berkumpul di sebuah meja dan mereka seperti tengah bergosip akan sesuatu hal namun Bilqis tak tertarik dengan. Itu, ia lebih memilih duduk di kursinya dan memeriksa tugas anak-anak didiknya.

"Bu Bilqis gak mau kumpul bareng sama kita?"

****

Usai mendapatkan teguran dari kepala sekolah maka Bilqis sangat bertekad akan memperbaiki semuanya. Ia akan bicarakan ini pada Ayumi supaya mertuanya itu paham bahwa ia harus datang ke sekolah tepat waktu kalau ia tak mau dipecat oleh kepala sekolah. Krisna menelponnya dan mengatakan akan datang ke sekolah nanti untuk menjemput Bilqis namun Bilqis menolak karena tak ingin ada salah paham yang berujung Ayumi akan membicarakan hal yang buruk padanya.

"Memangnya ada apa Pak Krisna?"

"Nanti saya sekolah."

"Tapi ...."

Belum sempat Bilqis menyetujui semua itu justru Krisna dengan seenaknya saja menutup panggilan darinya.

"Kenapa malah ditutup?"

Bilqis heran sendiri, sebenarnya apa yang membuat Krisna menjadi seperti ini. Krisna kenapa tak mengatakan mengenai sepda motornya dan masih banyak pertanyaan di dalam otaknya namun tentu saja ia tak bisa berpikir mengenai iru sekarang karena sekarang ia harus pergi mengajar lagi ke las XI-IPS-A. Gegas wanIta itu menuju kelas XI-IPS-A yang ada di lantai 3 sekolah. Akhirnya setelah mengajar selama seharian penuh kini saatnya Bilqis untuk pulang ke rumah namun ia ingat akan janjinya pada Krisna.

"Oh iya, memangnya pak Krisna ingin mengatakan apa ya padaku?"

Kurang lebih seperti itulah pertanyaan yang ada di dalam kepala Bilqis ketika menantikan Krisna datang.

****

Akhirnya sosok yang sejak tadi Bilqis nantikan kedatangannya tiba juga, Krisna datang menepati janjinya menemui Bilqis sore ini selepas Bilqis sudah selesai mengajar.

"Pak Krisna, jadi ada apa ini?"

Krisna langsung saja memberitahu Bilqis mengenai kondisi motornya yang kata bengkel motor itu sudah langka suku cadangnya dan lebih baik Bilqis membeli motor baru saja.bilqis yang mendengar cerita Krisna nampak membulatkan mata tak percaya. Bilqis memang sedang tak memiliki banyak uang saat ini karena ia masih perlu untuk menghidupi pihak keluarga ibunya yang ikut tinggal di rumah mereka. Tentu saja gajinya yang tak seberapa ini memang cukup untuk mencicil namun ke depannya Bilqis ragu apakah bisa untuk dicicl atau tidak.

"Kalau aku melihat dari ekspresimu sepertinya kamu tak punya cukup yang kan?"

Krisna nampak membuat terkejut Bilqis dengan ucapannya yang tiba-tiba menyuruh membeli motor baru.

"Maaf Pak namun saya tak bisa untuk menerima semua itu karena sejujurnya menurut saya itu sudah sangat berlebihan."

"Memangnya B Bilqis mau menolak rezeki?"

"Maksudnya bagaimana?"

Alih-alih marah justru Krisna malah melempar senyum pada Bilqis. Krisna sudah menduga bahwa Bilqis pasti sengaja menolak pemberiannya bukan karena sungkan. Krisna tetap saja membuat Bilqis mau menerima pemberiannya walau ia tahu Bilqis sungkan.

"Anggap saja ini rezeki kamu jadi jangan sungkan begitu."

****

Ayumi melihat orang dari dealer sepeda motor mengirimkan motor baru ke rumah dan tentu saja ia bingung karena sebelumnya ia tak pernah memesan sepeda motor matic ini lagi pula ia tak level naik sepeda motor.

"Tunggu sebentar! Kalian pasti salah alamat! Aya sama sekali tak memesan motor ini."

"Alamatnya benar kok di sini, ini pesanan atas nama Bilqis."

Ayumi terkejur bukan main mendengar nama sang menantu disebut, ia tertawa terbahak-bahak karena menganggap orang dealer ini hanya bercanda saja.

"Kalian rupanya memiliki selera humor yang tinggi."

"Maksud Ibu ini bagaimana?"

"Maksud saya di sini adalah mana mungkin wanita miskin itu sanggup membeli motor matic ini."

"Namun kami memiliki kwitansi pembeliannya."

Orang delaer itu memberikan kwitansi yang memang menunjukan nama Bilqis di sana. Ayumi nampak menggelengkan kepalanya tak percaya dengan yang ia lihat sendiri ini, rupanya mereka memang tak bercanda.

"Namun bagaimana bisa?!"

"Kami di sini hanya untuk mengirimkan motor ini, kami permisi dulu."

Tak lama selepas orang dealer pergi nampak Bilqis turun dari mobil Krisna yang mana tentu saja Ayumi sudah menantinya dengan tatapan tak bersahabat.

"Ma."

"Bagus sekali rupanya kamu punya banyak uang buat beli motor baru namun kenapa masih bilang tak punya uang?!"

"Sebenarnya ...."

****

Krisna turun dari dalam mobil untuk menghampiri Bilqis yang tengah dimarahi oleh mertuanya. Krisna tak menyangka kalau mertua Bilqis ini galak dan suka sekali menghina menantu sendiri.

"Siapa pria ini? Selingkuhan kamu?! Oh bagus ya kamu, sekarang sudah banyak uang dan bisa mengencani pria lain. Dasar wanita murahan sama saja kamu dengan ibumu!"

"Saya teman Bilqis tolong anda jangan sembarangan menuduh."

"Sembarangan menuduh? Ya Tuhan, menggelikan sekali kamu ini. Jelas-jelas kalian ini pasangan peselingkuh kok!"

Bilqis tak enak hati kalau harus membuat Krisna terlibat dalam drama ini maka Bilqis memonta Krisna untuk pulang saja namun Krisna menolak.

"Kenapa kamu menyuruh saya pulang? Saya ingin membantu kamu!"

"Pak Krisna, saya ...."

"Jadi ini selingkuhanmu?!"

DEG

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!