Anita ingin segera mengandung biar arif Ada temen nya.
Anita mengatakan walau mepunyai anak berapa pun, kasih sayang nya pada Arif tidak Akan pernah berubah.
Arif tetap anak nya anak kesayangan nya.
Adam begitu terharu,semakin cinta dan semakin dalam Adam memasuki lembah nikmat tersebut.
Anita Di bawah Sana tak berhenti mendesah membuat adam semakin terbakar gairah.
"suara seksi mu membuat aku gila sayang." keduanya merasakan nikmat Yang ta terkata.
"semoga cepat tumbuh ya baby, Adam mengelus perut Anita Dan mencium nya.
"pah Nita Masih pengen ayolah main lagi.' ajak Anita pada Adam yang pastinya mau banget.
"ayok .!! Jawab Adam dengan cepat.
anita terkekeh geli Dan Anita langsung melompat menindih Adam.
"jleebb ...ooowww sayang aaahhh." Adam sungguh di bikin merem melek.
Kedua nya saling berpelukan puas dengan permainan nya.
Awal pagi Anita sudah membantu ibu mertua dibdsour Dan Anita sangat cekatan.
"beruntung Adam memilih mu jagalah anak Dan cucu Ku sayangilah keduanya seperti kamu menyayangi diri mu sendiri.
"ibu bisa aja pasti bu Nita hanya punya Arif Dan abang Adam.
Anita tidak punya siapa siapa bu." kata Anita sekujur nya.
"tenang Ada ibu Dan semua sayang Nita." Kata ibu menghibur.
"hai kak maaf Baru bangun sapa Malika Yang sepertinya sudah Mandi.
"hai ..is ok.yuk Bantu hidang makanan."ajak anita pada Malika.
Keluarga bahagia itu berkumpul kecuali Andi Yang kini sedang memperjuangkan rumah tangga nya.
*Wiwit*
"wiwit sedang hamil besar namun eisik mengaku bahwa anak yan di kandung nya bukan benih Dari Andi.
* Author*
(Dari kisah nyata nya, thor sendiri kurang tau lelakinya Yang mana Karna wiwit selalu pulang ke rumah neneknya Dan Andi tetap ingin rumah tangganya utuh. Rumah Nenek wiwit jauh Dari rumah author)
***
Andi ingin mempertahankan tapi wiwit ingin meng hancurkan rumah tangga nya.
Wiwit sell membuat gara gara Ada saja perkataan atau kelakuan Yang membuatvandi muak.
Andi tetap berusaha sadar Dan tenang,Andi berusaha membuat semuanya baik baik saja.
walau Andi tau semua tidak baik baik.
terutama dirinya,tidak Ada seorang pun Yang mengetahui bahwa Andi sedang sakit.
Andi tau hidupnya tidak Akan lama.
Andi sangat menghawatirkan nasib Farah anaknya Dan masa depan nya.
Andi pasrah biarlah ini betuk perjuangan terahir Andi demi anak nya Farah dia tetap bertahan dengan wiwit Yang sell bikin during nya frustasi.
"lagian apa lagi Yang bikin kamu tetap mempertahankan pernikahan Kita.
semua sudah jelas aku sudah tidak mencintai kamu lagi.
bahkan anak yang berada Di perut Ku ini, bukan benih Dari mu!!." itu itu terus yang wiwit omongin.
"apa kah yakin bahwa anak ini bukan benih dari ku.kalau kau yakin dia bukan Dari benih Ku semoga dia tidak selamat lahir kedunia ini.karna Aku kasihan terhadap anak tersebut.
Dan apa bila Dia benih dari Ku biar Dia hidup bahagia.setelah itu aku tidak Akan menggangu mu." kata Andi dengan wajah kecewa pada wiwit.
tanpa sepengetahuan wiwit Andi membuat sebuah tabungan untuk Farah nanti
di pergunakan untuk biyaya Farah sekolah Di bawah pengurusan seorang pengacara nya. Dan sepengetahuan Adam abang nya.
Entah keyakinan Dari mana Andi pun yakin bahwa anak yang Di kandung wiwit bukan darah daging nya.
Ahir ahir ini Andi jarang pulang kalau pun pulang hanya menemui Farah Dan orang Tua nya.
seperti saat ini sudah satu
minggu ini andi tidak pulang, terahir minggu Lepas Andi pulang itu pun hanya menemui Farah.
melepas rindu pada farah Dan orang Tua nya.
pagi pagi buta sekali malika juga farhan, ayah Dan ibu pagi pagi buta mengajak Farah anak Ku pergi sekali dengan mereka.
Di rumah wiwit seorang diri sudah beberapa Hari ini bayi dalam kandungan nya sangat anteng.
menjelang tengah Siang wiwit tidak merasakan apa pun pergerakan.aneh sudah dua Hari tidak Ada pergerakan Dari bayi nya.tapi air ketuban sudah pecah.
Farah memesan taxi Dan wiwit meluncur menuju rumah sakit.
sesampai Di rumah sakit, wiwit langsung ditangani.
dan ketika bangkar wiwit di dorong para perawat wiwit berpapasan dengan satu bankar Yang sepertinya mayat Karna di tutupi Kain putih.
Ketika wiwit Akan memasuki life,Dan kebetulan sekali ketika bankar sudah keluar sebagian kain mayat terbuka Di bagian kepala ke dada.
"papa..!!!" teriak wiwit
wiwit terkejut melihat wajah Yang tidak asing Di Mata nya.spontan wiwit menutup mulut nya .
Wiwit berteriak
"papa..papa..maafin mama pah.
"papa ...maafin mama.. Mama menyesal pah maaf.!!'
Tangan wiwit ingin menggapai tubuh Andi tapi sayang dirinya Yang lemah tak mampu bergerak Banyak.
"maaf bu keluarga almarhum sedang menunggui jenazah,Dan ibu memerlukan penanganan secepatnya,Karna ibu sendiri dalam keadaan tidak baik baik saja". Kata sang perawat wanita dengan lembut
"tapi Sus itu..itu..aaawwss." wiwit meringis kesakitan.
saat ini wiwit hanya bisa menangis Dan menyesali perbuatanya.
"almarhum sakit apa itu tadi Sus." Tanya wiwit
"oo almarhum Pak Andi.. Bu? Beliau sudah lama sakit kangker paru paru,cukup lama beliau berobat jalan.
hingga Beberapa Bulan terahir Pak Andi stop minum obat dan tidak lagi datang berobat kerumah sakit.
Dan 5 Hari Lepas Pak Andi Di bawa oleh teman teman nya ke sini lagi Karna Pak Andi pingsan.
Dan Pak Andi Di sahkan meninggal tadi pagi subuh." perawat itu menjelaskan begitu terperinci.karna waktu itu sang perawat sempat merawat Andi ketika tiba Di rumah sakit.
wiwit begitu shock melihat mendengar penyatuan suster tadi.Andi yang sudah terbujur kaku wajah pucat tubuh Yang Kurus.
bahkan wiwit tidak mengetahui perubahan APA pun pada diri andi.
Tidak Ada orang Yang memberi tahu tetang ke mana andi selama ini.
wiwit seperti orang linglung dulu Andi Yang sell membela selalu Ada tapi sekarang Andi menjauhinya bahkan pergi Tanpa pamit padanya.
perawat Yang melihat keadaan wiwit sudah parah segera membawa keruang oprasi bersama dokter Yang siap menangani nya.
Setelah 3 jam dokter bertaruh nyawa berusaha menyelamatkan sang ibu.
Karna bayi ternyata sudah tidak bisa tertolong lagi,bayi sudah meninggal sebelum Di lahirkan.
Wiwit Masih blom sadar wiwit hanya Di Jaga oleh suster tidak Ada sanak saodara Yang menemani.
bahkan sang kekasih di saat saat seperti ini tidak ada sama sekali mengabari nya.
wiwit siuman ketika sudah menjelang sore.
wiwit meraba perut nya Yang sudah Kempes.
suster memanggil dokter Yang menangani wiwit.
"selamat sore ibu,apa kabar." Tanya dokter dengan lembut.
"sore dok..saya baik dok ."jawab wiwit.
"dokter anak saya Di mana ya.,"Tanya wiwit pada dokter
"ehemm..ibu terpaksa saya Harus bicara langsung Sama ibu Karna saya tidak melihat siapa pun menemani ibu." kata dokter tersebut.
"maaf sebelum nya saya harap ibu sabar Dan tetap kuat menghadapinya." lanjut dokter Dan wiwit mengangukan kepalanya.
"anak ibu ternyata sudah meninggal selama dua Hari ketika Masih di dalam kandungan ibu.
nah kenapa selama dua hari itu bayi tidak aktiv seperti yang ibu keluhkan.
Dan kami terpaksa mengangkat Rahim ibu,Karna ibu mengalami pendarahan cukup Banyak. hingga beresiko pada keselamatan nyawa ibu." dokter menjelas Kan dengan baik Dan lemah lembut.
"tetap semangat bu,baik saya permisi Dan cepat pulih ya." kata dokter tersebut Dan pergi keluar Dari ruangan wiwit.
"cepat sehat bu saya permisi dulu, kalau Ada apa apa Ibu telan tombol biru saja.
nanti ada perawat Yang Akan datang membantu ibu." kata perawat tersebut.
Wiwit Yang terbaring lemah sendiri,kini benar benar sendiri wiwit hanya bisa mensngis sesegukan.
menyesali apa Yang selama ini ia lakukan.
"maafkan aku pah Aku sudah menyakiti mu aku istri durhaka pah maafkan aku." wiwit merintih Dan menyesali perbuatanya.
wiwit trs saja menangis bahkan Mata nya tidak bisa terpejam sedikit pun.
air Mata tak habis habis terus saja keluar.
perawat Yang kebetulan datang untuk mengecek pasien.
melihat tubuh wiwit bergetar hebat seperti orang terkena sawan.
Suster ahirnya memanggil dokter Dan terpaksa memberikan obat penenang.
Dan menambah infus Karna wiwit tidak mau makan.
Setelah satu minggu di rawat wiwit Di perbolehkan pulang.
ketika wiwit ingin membayar administrasi wiwit terkejut Karna sudah di lunasi oleh almarhum Andi melalui pengacara nya.
"ini bu Ada Surat Surat dari rumah sakit Dan Ada nota dari Pak herman pengacara Yang melunasi tagihan rumah sakit.
wiwit menerimanya Dan mengucapkan terimakasih.
Wiwit pulang dengan gontai membawa tas kecil Yang berisi pakayan ganti nya.
Sesampainya Di rumah wiwit Ragu Ragu untuk melangkah masuk.
tapi kemana lagi dia akan pulang kalau bukan kerumah itu.
Rumah Yang sepi terasa sangat lengang hening seperti tidak Ada kehidupan.
rumah ibu Yang tertutup rapat, begitu juga rumah Malika pun sepi tidak Ada siapa pun.
Aku menatap kearah rumah abang Adam,Yang hanya tinggal puing puing saja yang tertinggal. semuanya dihancurkan tanpa sisa.
wiwit berpikir apakah rumah ini juga Akan dihancurkan.
Karna Aku pun Sama seperti suci,wanita Yang tidak setia.
wiwit memasuki rumah Dan tubuhnya luruh kelantai tidak Ada kekuatan.
sepertinya kekuatan nya sudah terkuras habis.
Next 💕 💕 💕
"maaf untuk semua nya mak lambat up 🙏🙏🙏.
nya ibu pun rumah nya tetutu
Wiwit semakin sedih Dan Rasa bersalahnya semakin besar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments