BAB 19

***
Hari ini Vika akan mengajak Ersya untuk jalan-jalan keluar rumah. Tapi sebelum itu, dia harus meminta izin terlebih dahulu pada suaminya. Viky berjalan menuju ruang kerja Evan setelah bertanya pada Ratih, di mana letak ruang kerja Evan. Terdengar ada orang yang sedang mengobrol di dalam. Vika lalu memberanikan diri mengetuk pintu.
Tok-tok
Setelah menunggu dua detik, pintu ruang kerja Evan terbuka. Terlihat sosok gagah berkacamata di depannya. Vika tahu pasti dia adalah Jovan, sekretaris Evan. Jovan hanya bisa terkejut sebentar melihat Vika yang berada di depannya sekarang.
jovanka
jovanka
Nyonya?
Vika hanya melemparkan senyum canggungnya.
Devika/ vika
Devika/ vika
Tuan Evan ada di dalam? Saya mau ngobrol sebentar *ucap Vika pada Jovan.
jovanka
jovanka
Silahkan masuk nyonya *ucap Jovay sambil mempersilahkan Vika untuk masuk.
Evan yang sedang duduk di meja kerjanya, menatap Vika yang tumben sekali datang ke ruang kerjanya.
Evano
Evano
Jovan, keluar dulu sebentar *suruh Evan yang langsung dipatuhi oleh Jovan.
Sekarang Vika dan Evan hanya berdua saja di ruangan itu.
Evano
Evano
Ada apa Vika? *tanya Evan sambil menatap Vika yang terlihat ragu-ragu itu.
Devika/ vika
Devika/ vika
Ehm... Aku mau minta izin *ucap Vika sambil menggaruk-garuk pipinya yang tidak gatal.
Evano
Evano
Izin? Izin untuk apa? *tanya Evan yang penasaran.
Devika/ vika
Devika/ vika
Izin untuk mengajak Ersya jalan-jalan keluar. Apakah boleh?
Permintaan Vika cukup membuat Evan terkejut sedikit. Dia tidak menyangka ada hari di mana seorang Risa yang angkuh itu meminta izin untuk mengajak putranya jalan-jalan.
Evano
Evano
Boleh. Tapi bawa Ratih dan Harris *ucap Evan yang sebenarnya masih sedikit khawatir dengan keadaan Vika yang masih 'sakit' itu.
Harris adalah salah satu tangan kanan Evan juga. Setidaknya nanti Evan merasa tenang karena ada Harris bersama mereka.
Vika yang mendengar perkataan Evan lalu mengangguk-angguk senang.
Devika/ vika
Devika/ vika
Makasih, aku pamit dulu *ucap Vika sambil berbalik dan melangkahkan kakinya ke arah pintu.
Evano
Evano
Vika!! *Tiba-tiba Evan memanggilnya.
Vika sedikit terkejut dan menoleh ke arah suaminya yang memanggil itu.
Evano
Evano
Nanti malam aku ke kamar kamu *ucap Evan yang langsung membuat Vika mengernyitkan alisnya.
Vika berpikir, mungkin Evan ingin membicarakan sesuatu dengannya. Jadi Vika hanya menganggukkan kepalanya cuek dan berjalan keluar.
Evan hanya bisa bengong melihat Vika menyetujuinya begitu saja. Sebenarnya, dia hanya mengetes Vika saja. Vika yang dulu pasti akan langsung melarang Evan dan menatapnya dengan mata penuh amarah. Tapi karena Vika yang sekarang menyetujuinya begitu saja, Evan malah jadi kebingungan sendiri.
Maksud dia akan ke kamar Vika, ya pasti memang ada 'maksud' tertentu. Tapi Evan sepertinya merasa ini bukanlah hal tepat jika dia melakukannya di saat Vika sedang sakit seperti ini. Atau justru memang inilah saatnya dia dan Vika bisa dekat? Sekali lagi, Evan hanyalah pria normal biasa. Menahan hasratnya selama tiga bulan ini ketika dia sendiri mempunyai istri, bukanlah suatu hal yang mudah. Evan lalu menepuk dahinya karena kebingungan yang dia sebabkan sendiri itu.
***
Terpopuler

Comments

Zaza

Zaza

jangan terlalu banyak cerita tro dari pembicaraan nyan yg dibanyakin tro

2024-03-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!