Tuan Suami Pergi

Ailyn melihat wajahnya di depan cermin, gadis kecil itu dibantu oleh Bibi Ain untuk berdandan.

"Cantik sekali," komentar Bibi Ain.

Padahal tidak ada riasan tebal dan Ailyn hanya mengenakan pakaian sederhana saja. Tapi, gadis kecil itu sudah terlihat cantik.

"Saat besar nanti pasti nona akan menjadi gadis dewasa yang sangat cantik," tambah Bibi Ain.

Ailyn hanya bisa tersenyum miris karena merasa mempertaruhkan masa depannya sekarang.

Suatu hari pasti ada cara untuk bisa lepas dari Derick Astahel.

"Upacaranya akan segera dimulai!" Marco mendatangi Ailyn dan Bibi Ain untuk melapor pada mereka.

Karena masih di bawah umur tentu saja pernikahan Ailyn dan Derick hanya bisa dilakukan acara pemberkatan.

Pengantin kecil Ailyn mendatangi Derick yang sudah menunggunya, hanya ada beberapa orang yang ada di acara sakral itu.

Jantung Ailyn berdebar kencang dan air matanya menetes begitu saja saat acara berlangsung.

Derick hanya melirik sejenak ke arah Ailyn yang sudah menjadi istrinya itu.

Setelah acara selesai, Derick meminta waktu berdua dengan Ailyn.

"Tuan..." Marco merasa cemas.

"Aku tidak akan melakukannya, aku bukan seorang pedofil," ucap Derick yang mengerti kekhawatiran asistennya.

Marco menganggukkan kepala lalu segera meminta Ailyn untuk menemui sang tuan.

"Apa tidak bisa nanti dulu?" tanya Ailyn ingin menolak.

"Tidak bisa, ayo cepat! Jangan buat tuan Derick menunggu terlalu lama!" ajak Marco setengah memaksa.

Tidak ada pilihan lagi, toh Ailyn memang sudah menjadi istri dari Derick.

Ailyn diantar menuju kamar pribadi Derick dan ketika sampai di depan pintu, Marco meninggalkan gadis kecil itu begitu saja.

Sebelum mengetuk pintu, Ailyn menelan ludahnya beberapa kali.

Lalu tangan kecilnya berusaha mengetuk pintu.

"Masuk!"

Terdengar suara Derick dari dalam yang membuat Ailyn langsung meraih gagang pintu dan membukanya.

Ailyn masih memakai gaun putih yang dia pakai di acara pernikahan, begitu pun dengan Derick yang masih memakai setelan jasnya.

Melihat Ailyn datang, Derick perlahan melepas jas dan melonggarkan dasinya.

"Apa yang tuan lakukan?" tanya Ailyn dengan spontan.

"Aku kepanasan," jawab Derick.

Ailyn semakin takut, dia pernah belajar tentang pelajaran biologi tentang pembuahan sel telur.

"Apa tuan ingin melakukan pembuahan sel telur sekarang?" tanya Ailyn.

Lagi-lagi Derick tertawa dengan pertanyaan polos Ailyn. Inilah salah satu alasan kenapa Derick memilih gadis kecil itu.

"Memangnya sel telurmu sudah siap dibuahi?" Derick bertanya balik.

"Ten.. tentu saja belum siap," jawab Ailyn dengan gugup.

Derick mendekat dan meraih dagu Ailyn, gadis kecil itu tidak bisa berkutik.

"Jangan berpikir terlalu jauh," ucapnya seraya melepas dagu Ailyn.

Laki-laki itu kemudian duduk dan meminta Ailyn ikut duduk di depannya. Di atas meja sudah ada beberapa lembar kertas.

"Itu adalah surat kepindahan sekolahmu, mulai besok kau bisa bersekolah lagi," jelas Derick.

Mata Ailyn langsung berbinar dan tangannya meraih lembaran kertas di atas meja untuk dibaca. Dan benar saja, Ailyn dipindahkan ke sekolah ternama.

"Terima kasih, Tuan," ucap Ailyn penuh syukur.

Namun, semuanya pasti tidak akan gratis. Ailyn harus bertanya apa yang harus dia lakukan.

"Jadi, tugas apa yang harus saya lakukan untuk membayarnya?" tanya Ailyn.

Ah benar, pernikahan mereka memang didasari untung dan rugi. Derick harus meminta sesuatu.

"Pijat kakiku sebagai bayaran sekolah!" perintah lelaki itu seraya menaikkan kakinya ke atas meja.

Ailyn diam sejenak lalu perlahan mendekat dan duduk di lantai, dia sudah menduga kalau menjadi istri Derick sama dengan menjadi pembantu pribadi lelaki itu. Sangat menyebalkan.

Tapi, memijat kaki jauh lebih baik daripada pembuahan sel telur.

Sebenarnya pijatan Ailyn tidak berpengaruh apa-apa pada kaki Derick. Namun, lelaki itu tidak menyuruh gadis kecil itu berhenti begitu saja.

Waktu terus berlalu dan tangan Ailyn mulai lelah.

"Apa kaki tuan sudah lebih baik?" tanya Ailyn.

Tidak ada jawaban, sontak Ailyn melihat ke arah Derick. Ternyata lelaki itu tertidur.

"Ish, seharusnya bilang kalau mau tidur," desis Ailyn sebal. Dia langsung menghentikan pijatannya.

Sepertinya Ailyn harus pergi sebelum Derick terbangun atau lelaki itu akan meminta hal lain.

Namun, sebelum pergi Ailyn menyempatkan untuk menutupi tubuh Derick memakai jas yang sudah lelaki itu lepas.

"Selamat tinggal, tuan suami," ucap Ailyn pelan.

Buru-buru Ailyn pergi dari kamar Derick seraya membawa dokumen kepindahan sekolahnya.

Mulai sekarang Ailyn tidak akan mengeluh tentang nasibnya, dia akan fokus membekali diri selama menjadi istri Derick. Kalau suatu hari Derick membuangnya, Ailyn tidak akan rugi sama sekali.

Hari terus berlalu, Ailyn kembali bersekolah di sekolah barunya. Di sana dia disambut dengan baik karena dianggap putri dari keluarga kaya.

"Andai saja mereka tahu kalau aku sebenarnya istri tuan rentenir di kota ini," gumam Ailyn dalam hatinya. Dia harus merahasiakan identitasnya.

Ailyn mulai fokus belajar dan Derick sibuk dengan pekerjaannya.

Pasangan suami istri itu akan bertemu di meja makan saat makan malam setelah itu mereka kembali ke kamar masing-masing.

"Apa ibu dan adikku belum mendengar kabarnya?" tanya Derick pada Marco.

Marco ragu untuk memberikan jawaban. "Sebenarnya...."

"Apa yang kau sembunyikan dariku?" Derick mulai curiga.

"Adik Anda sakit keras, Tuan. Jadi, walaupun mendengar kabar jika Anda menikahi Ailyn, mereka tidak akan kembali," jelas Marco.

"Apa!?" teriak Derick seraya memukul Marco di sana. "Kenapa baru bicara sekarang!?"

"Karena nyonya yang meminta merahasiakannya," jawab Marco sambil memegang pipinya yang sakit.

Tidak bisa dibiarkan, Derick harus pergi menemui ibu dan adiknya yang sakit keras.

"Beritahu Ailyn jika aku pergi!" perintah Derick.

"Anda tidak ingin mengatakannya sendiri?" Marco memberi saran.

Pada saat itu, Ailyn sedang belajar di taman. Gadis kecil itu membaca buku sambil memakan cookies buatan Bibi Ain.

Derick melihat istri kecilnya dari jauh, lebih baik dia tidak mengganggu Ailyn.

"Aku akan pergi sekarang!"

Terpopuler

Comments

Anonim

Anonim

senangnya Ailyn bisa sekolah lagi

2024-05-25

1

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Berasa lg mengikuti pelajaran biologi kata-katanya 😁

2024-05-10

1

martina melati

martina melati

tdk sesuai uu perkawinan nih min. batas usia perempuan 16th ato sdh memiliki ktp

2024-05-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!