Dua

Entah sudah berapa kali malam ini Sajune menelponnya tanpa jeda. Lea membiarkan handphonenya jatuh kekarpet tepat depan meja, sedang ia sibuk memilah dan memilih baju apa yang akan ia pakai untuk pergi bersama dengan ketiga temannya esok hari.

Tak peduli akan apa yang terjadi besok antara ia dan Sajune, memikirkannya saja sudah cukup membuat hati Lea lelah. Terserah Sajune maunya seperti apa, Lea benar-benar pusing menghadapi keegoisan pemuda itu.

Ia lantas mengangkat pandangan saat dirasa ada sosok yang hendak membuka pintu kamar apartementnya cukup kasar.

Kini, sosok itu kembali hadir dengan tatapan mata tajam penuh amarah. Lea mengerlingkan mata malas.

"Kenapa gak jawab telpon aku?" Sajune sudah ada dibalik pintu, perlahan mendekat dan membungkukan diri untuk menghunuskan tatapan setajam elang.

Lea membalas dengan tilikan .sinis. "Gak liat gue lagi apa?"

"Jangan bilang mau pergi lagi sama Jiani?"

"Tuh tau, kalau iya emang kenapa?" tanyanya sedikit angkuh.

"Sampai kapan sih kamu deket-deket sama dia terus? Aku udah bilang jangan Lea, kenapa kamu gak pernah ngerti?"

"Emangnya lo siapa larang-larang gue? Urusin aja pacar lo deh, lo harus inget dia lebih penting daripada gue!"

Sajune masih berdiri didepan Lea, enggan untuk mendudukkan diri ketika amarah masih menguasai. "Kenapa jadi bawa-bawa Angeline?"

"Karena Angeline pacar lo bodoh! dia yang harus jadi urusan lo bukan gue!"

Lea memejamkan mata dan menghembuskan nafas kasar. Lantas sedetik setelahnya ia mendorong tubuh Sajune kearah pintu. "Pergi ya June, Mama sebentar lagi mau kesini."

Sorot mata pemuda didepan Lea itu berubah dalam sekejap. Sajune yang semula dilingkupi amarah dan api cemburu kini sudah berganti menjadi sosok laki-laki manja bak anak kecil yang dilanda haus dan dahaga.

"Maaf Lea." Cicitnya pelan sembari memanyunkan bibir merasa bersalah.

Lea mencoba menahan diri dengan tingkah lelaki didepannya. Sajune selalu seperti ini, rasa gengsi yang tinggi itu selalu bisa Sajune patahkan dengan tingkahnya yang tak dapat Lea prediksi kapan datangnya.

"Aish jangan bertingkah kayak gitu deh! Sana pergi!" Usirnya kembali dengan kedua tangan yang kembali mendorong dada Sajune, mencoba bersikap seolah tak goyah.

Dan Sajune adalah manusia paling keras kepala didunia ini, pemuda itu tak jua menghiraukan usiran Lea.

Ia meneguhkan badannya, tak lupa memberikan perlawanan agar Lea tak semakin jauh membawanya mundur kedaun pintu.

"Aku gak mau Lea, mau tetap disini sama kamu."

Mendengar kembali nada manja milik Sajune, Lea dengan gemas mencubit pinggang Sajune kesal, tak tahan dengan tingkah lelaki didepannya. "Apasih gak usah sok imut kayak gitu!"

"Tapi aku emang imut kan?!"

Lea rasanya ingin muntah melihat Sajune yang kembali berubah menjadi bunglon. Lelaki Koala ini kembali mengambil alih kendali Lea, ia menggenggam tangan gadisnya lembut penuh perasaan, tak seperti apa yang ia lakukan beberapa saat yang lalu.

Perlahan Sajune membawa tubuh Lea kedalam dekapan, tak lupa memberikan kehangatan disana. Satu tangannya bergerak mengusap pucuk kepala Lea penuh sayang, tak membiarkan gadis itu bergerak sedikitpun.

Lea hanya bisa pasrah melihat perlakuan Sajune padanya, bukankah seharusnya ia memberontak atas segala sikap Sajune yang selama ini membuatnya merasa tak aman? lalu mengapa setiap kali lelaki itu bersikap manja dan memeluknya erat, Lea selalu merasa nyaman? Seolah hari ini dan esok adalah miliknya bersama Sajune.

"Mama kamu bisa dicancel dulu dateng kesininya gak? Aku mau ngabisin waktu seharian ini berdua sama kamu."

Masih dalam pelukan Sajune, kepala Lea menyembul keatas dan menggeleng sebagai jawaban. "Boleh lepasin sekarang?" tanyanya lembut sembari menelisik wajah Sajune inci demi inci.

Tak menjawab pertanyaan Lea, Sajune semakin menenggelamkan diri membawa Lea kembali menikmati pelukan mereka sebelum benar-benar mengakhiri pertemuan mereka hari ini.

Lea mengacak surai frustasi kala orang yang ia lihat pertama kali di pagi ini adalah sosok Sajune tepat disofa apartementnya. Pemuda itu tersenyum manis dan membentangkan tangan untuk memberi Lea sebuah pelukan.

Alhasil Lea memundurkan langkah, enggan untuk mendekat mengingat rencana yang telah ia susun bersama Jiani, Yasha dan Teresa harus gagal karena lelaki ini.

"Kenapa mundur? gak mau aku peluk?"

Lea menjawab ketus. "Iya! ngapain kesini sih?"

Tahu-tahu Sajune sudah ada dihadapan Lea, setelahnya ia membawa Lea untuk duduk disofa mencoba menenangkan emosi gadis itu.

"Aku gak mau kamu pergi sama Jiani, jadi sengaja pagi-pagi kesini. Kenapa kamu gak suka?"

Sajune merangkul pundak Lea pelan, sedang Lea mencoba memberikan perlawanan dengan melepaskan diri dan bergerak menjauh risih. "Lepasin, gue risih!"

Sajune cemberut tak suka. "Coba bilang sekali lagi!" pintanya seraya memanyunkan bibir.

Alih-alih menjawab, Lea malah mencubit mulut Sajune gemas. "Mulut lo jangan dimanyun-manyunin terus!"

"Tapi jujur Lea suka kan?"

Tatapan Lea menyinis. "Lo kenapa selalu menafsirkan semua sikap gue seolah gue suka sama lo sih?"

"Karena Lea tuh gengsian orangnya. Kalau suka tuh bilang jangan dipendam!"

"Apa hubungannya Sajune? lo bener-bener ganggu minggu gue yang tenang tahu."

Bukannya tersinggung dengan ucapan Lea, Sajune kembali mendekatkan diri dengan meraih pinggang gadis disampingnya tanpa menghiraukan siratan penolakan yang terpampang jelas.

Lea tentu tak terima, berulang kali ia menarik tangan Sajune agar berhenti mendarat dipinggangnya. Ia memberenggut kesal. "Lepasin! pacar lo bisa marah kalau ngeliat kelakuan lo yang makin aneh tiap hari!"

Sajune tak peduli dengan itu, suasana risih yang semula melingkupi hati Lea seketika berubah tatkala ia dengan sengaja membubuhkan satu kecupan tepat di pipi gadis disampingnya.

Detik itu juga, Sajune berbisik manja. "Sajune sayang Lea."

...♧♧♧...

...New Character:...

...Angeline...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!