2 Kemungkinan
Lezia (muda)
Bagaimana tanggapan Jonathan nanti? * batin
Lezia termenung duduk di meja dekat jendela yang ada di lantai 2 Catty Cafe.
Sekarang dia sedang menunggu pacarnya datang yaitu Jonathan.
Sambil menunggu dia terus saja memikirkan tentang reaksi Jonathan nanti setelah dia membeberkan fakta besar yang sudah tidak bisa dia sembunyikan lagi karena ini menyangkut masa depan mereka berdua.
Hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Jonathan memutuskan dan meninggalkan nya atau Jonathan tetap bersamanya apapun yang terjadi dan bertanggung jawab padanya sebagai laki-laki sejati.
Lezia sangat berharap kemungkinan kedua menjadi kenyataan tapi kemungkinan pertama masih ada peluang untuk menjadi nyata dan dia tidak bisa berbuat apapun untuk mencegah kemungkinan buruk itu.
Sekarang pikiran Lezia sedang memproses sebuah bayangan reka adegan dari dua kemungkinan ini secara bergantian. Reka adegan bagaimana kemungkinan 1 akan terjadi dan bagaimana juga jika kemungkinan 2 terjadi.
Jonathan (muda)
Hai sayang
Jonathan (muda)
Aku datang, maaf ya aku datang terlambat
Jonathan (muda)
Aku bawa sesuatu buat kamu loh. Coba tebak?
Lezia (muda)
Jo aku lagi ga mood tebak-tebakan.
Jonathan (muda)
Ah, kamu ga seru
Jonathan (muda)
Ya udah gpp
Jonathan (muda)
Nih aku bawain kamu bunga *menyerahkan bunga itu ke Lezia
Lezia (muda)
*Menerima bunga yang di kasih Jonathan
Jonathan (muda)
Bagaimana? Cantikan bunganya?
Jonathan (muda)
Iya, kayak yang pegang
Jonathan (muda)
*Jonathan menarik kursi yang ada di sebrang Lezia lalu duduk di kursi itu
Jonathan (muda)
Kamu suka?
Lezia (muda)
Suka, makasih
Jonathan (muda)
Ya sama-sama
Jonathan (muda)
Ngomong-ngomong bagaimana kabar mu sayang ku? Sudah lama kita ga ketemu. Kamu tahu? Aku kangen banget sama kamu
Lezia (muda)
Seperti yang kamu lihat.
Jonathan (muda)
Maaf ya aku terlalu sibuk sampai ga ada waktu buat kamu
Jonathan (muda)
Kamu tuh yang aneh, kamu kok ga kayak biasanya? kamu kenapa sayang? Cerita sama aku
Lezia (muda)
Jo ada sesuatu hal yang ingin aku omongin ke kamu
Lezia (muda)
Dan ini menyangkut masa depan kita
Jonathan (muda)
Apa yang ingin kamu ngomongin? Kenapa ngobrol nya ga di telepon aja? Biasanya juga kamu apa-apa ngobrol di telepon. Lah ini tumben banget ngajak aku ketemu demi ngomong sesuatu.
Lezia (muda)
*Lezia menyodorkan surat berwarna coklat yang ada di atas meja yang sedari tadi sudah ada di depannya kepada Jonathan dengan menggeser surat itu ke depan Jonathan.
Jonathan (muda)
Surat apa ini?
Jonathan (muda)
*Jonathan membalik amplop coklat itu dan melihat di pojok kanan atas amplop itu ada tulisan RS. Permata Harapan
Jonathan (muda)
Dari rumah sakit? Surat apa ini Lezia?
Jonathan (muda)
*Membuka amplop coklat itu lalu mengeluarkan kertas putih yang ada di dalam amplop itu.
Jonathan membaca tulisan yang ada di kertas itu dengan seksama.
Setelah membaca surat itu. Jonathan menatap Lezia dengan tatapan tak percaya dengan fakta yang baru saja dia ketahui
Jonathan (muda)
Kamu bercanda kan sayang? Semua ini ga bener kan?
Lezia (muda)
Itu kenyataannya Jo
Jonathan (muda)
Tapi bagaimana bisa? kita belum pernah melakukan itu.
Lezia (muda)
Aku juga tidak tahu Jo, aku juga merasa kita belum pernah melakukan itu sama sekali
Jonathan (muda)
*Jonathan mencoba menggali ingatan tentang hal yang telah dia lakukan pada Lezia sehingga Lezia bisa hamil
Jonathan (muda)
Lezia jujur sama aku, apa kamu mengkhianati ku?
Lezia (muda)
Mana mungkin Jo, aku setia sama kamu. Hanya kamu yang aku cintai Jo ga ada yang lain. Kamu meragukan cinta ku?
Jonathan (muda)
Ya bisa aja kamu main di belakang ku dan sudah melakukan itu dengan laki-laki lain dan sekarang kamu hamil karena hasil dari perbuatan mu dengan laki-laki lain tapi kamu menyuruh ku tanggung jawab.
Lezia (muda)
Jo!! Bisa-bisanya kamu berpikiran seperti itu terhadap ku. Aku setia sama kamu Jo! Aku ga mungkin main di belakang mu! Kamu kira aku cewek kayak apa Jo?!!
Jonathan (muda)
Kalo kamu memang cinta sama aku dan setia sama aku. Buktikan. Aku minta bukti.
Lezia (muda)
Kamu minta bukti? Oke aku akan buktikan!! Kamu mau bukti apa?!!
Jonathan (muda)
Kalo kamu beneran sayang sama aku, gugurkan kandungan mu.
Jonathan (muda)
Ya gugurkan, masa depan kita masih panjang Lezia jika bayi itu tetap ada semuanya akan kacau. Kamu tahu sendiri kondisi hubungan kita kaya gini.
Jonathan (muda)
Di tambah lagi kita ga tahu ayah bayi itu si-
Jonathan (muda)
Plak!!! *ditampar oleh Lezia
Lezia (muda)
Jo, aku ga nyangka pikiran mu sekejam ini
Lezia (muda)
Kamu ingin aku menggugurkan kandungan ku?
Lezia (muda)
Kamu iblis Jo! Kamu menyuruh seorang ibu menggugurkan anaknya sendiri!! Dimana hati nurani mu?!!
Lezia (muda)
Aku yang mengandung bayi ini tidak terpikir untuk melakukan itu kamu bisa-bisanya terpikir untuk menyuruh ku melakukan itu!!
Lezia (muda)
Walaupun kamu tidak yakin bahwa anak yang aku kandung ini adalah anak mu tapi jangan lupakan fakta bahwa aku ibunya Jo aku yang mengandungnya!!
Lezia (muda)
Bayi ini salah apa Jo!!!
Lezia (muda)
Dia ga salah apa-apa!! Jangan salahkan dia atas kesalahan yang kita perbuat Jo. Disini yang salah kita bukan bayi ini!!!
Jonathan (muda)
Oh jadi kamu memilih untuk mempertahankan bayi itu?!
Jonathan (muda)
Baiklah jika itu pilihan mu, berarti kamu lebih memilih hubungan kita yang berakhir ketimbang nyawa bayi itu.
Jonathan (muda)
Oke, mulai hari ini kita putus!
Jonathan (muda)
Selamat tinggal jalang
Jonathan (muda)
*Langsung pergi dari tempat itu meninggalkan Lezia sendirian
Bayangan reka adegan kemungkinan pertama end
Kemungkinan pertama adalah kemungkinan paling buruk dan kemungkinan yang paling tidak diinginkan oleh Lezia.
Karena dia tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikan kemungkinan pertama terjadi. Jadi yang bisa dia lakukan hanyalah berdoa pada Tuhan agar kemungkinan pertama tidak terjadi.
Lezia (muda)
Semoga itu tidak terjadi. Ya tuhan bantu aku *batin
Jonathan (muda)
Hai sayang
Lezia (muda)
Hai *lalu melempar senyuman manis ke Jo
Jonathan (muda)
*Duduk di kursi yang tersedia
Jonathan (muda)
Bagaimana kabarmu sayang?
Jonathan (muda)
Sudah lama kita ga ketemu
Jonathan (muda)
Aku kangen banget sama kamu
Jonathan (muda)
Lezia! *mencubit pipi Lezia
Lezia (muda)
Akh, kenapa kamu cubit pipi ku?
Jonathan (muda)
Habisnya kamu dari tadi aku panggil ga nyaut sih.
Jonathan (muda)
Kamu kenapa sayang?
Jonathan (muda)
Waktu aku ngomong kamu ngelamun. Mikirin apa?
Lezia (muda)
Jo, ada hal penting yang ingin aku bicarakan sama kamu.
Jonathan (muda)
Apa yang ingin kamu bicarakan sayang?
Lezia (muda)
*Lezia menyodorkan amplop coklat ke Jonathan.
Jonathan (muda)
Apa ini Lezia?
Jonathan (muda)
*Jonathan membaca tulisan yang ada di amplop coklat yang bertuliskan 'RS. Permata Harapan'
Jonathan (muda)
Rumah sakit permata harapan? Ini surat dari rumah sakit?
Jonathan (muda)
Sayang, kamu sakit?
Lezia (muda)
*menggelengkan kepalanya
Lezia (muda)
Baca surat yang ada di amplop itu Jo. Nanti kamu akan tahu semuanya.
Jonathan (muda)
*Jonathan membuka amplop coklat itu dan mengeluarkan surat yang ada di dalam amplop coklat itu lalu dia membacanya.
Jonathan (muda)
*Setelah membacanya Jonathan menatap wajah Lezia dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.
Jonathan (muda)
Apa maksud surat ini Lezia?
Lezia (muda)
Seperti yang kamu baca
Jonathan (muda)
Tapi bagaimana bisa Lezia?
Jonathan (muda)
Kita bahkan belum melakukan itu
Jonathan (muda)
Bagaimana bisa kamu hamil?
Lezia (muda)
Aku juga ga tahu Jo
Lezia (muda)
Aku udah 2 bulan telat datang bulan
Lezia (muda)
Aku coba cari tahu kenapa aku bisa telat datang bulan di internet
Lezia (muda)
Dan yang aku temukan di internet ada 2 penyebab jika perempuan telat datang bulan
Lezia (muda)
1 karena sebuah penyakit atau 2 karena sedang hamil.
Lezia (muda)
Aku masih coba berpikir positif, aku kira penyebab aku telat itu karena aku punya masalah kesehatan. Jadi aku coba periksakan ini ke puskesmas untuk tahu aku sakit apa.
Lezia (muda)
Setelah aku periksa, kata dokternya aku sehat, aku ga sakit apapun.
Lezia (muda)
Tahu aku ga punya masalah kesehatan apapun yang berkaitan dengan penyebab aku telat datang bulan. Aku mulai berpikiran negatif.
Lezia (muda)
Berpikir jika penyebab aku telat datang bulan itu karena aku sedang hamil.
Lezia (muda)
Aku coba buktikan persangkaan ku dengan coba testpack dan hasilnya garis dua.
Lezia (muda)
Walaupun hasil sudah jelas aku ga langsung percaya dengan hasilnya. Untuk lebih meyakinkan diriku, aku coba periksa ke rumah sakit dan hasilnya seperti yang ada di surat itu. Aku hamil.
Setelah mendengar penjelasan Lezia. Jonathan mencoba mengingat sesuatu. Mengingat apa yang telah dia lakukan pada Lezia sehingga dia hamil.
Setelah beberapa saat berpikir, Jonathan teringat dengan tindakannya yang kelewat batas sampai membuat Lezia kehilangan kehormatannya.
Jonathan mengusap wajahnya lalu menatap wajah Lezia dengan ekspresi wajah penuh penyesalan.
Jonathan (muda)
Lezia, maafkan aku.
Jonathan (muda)
Ini semua salahku
Jonathan (muda)
Kamu ingat saat kita pergi ke pesta Mawar temen mu 3 bulan lalu?
Jonathan (muda)
Ingat saat tiba-tiba pagi-pagi kamu ada di kamar yang asing buat kamu?
Jonathan (muda)
Iya itu karena aku
Jonathan (muda)
Maaf, sayang saat itu aku dalam kondisi mabuk aku tidak sadar dengan apa yang aku lakukan itu terjadi begitu saja.
Lezia (muda)
Bagaimana sekarang Jo?
Jonathan (muda)
Tenang saja sayang, apapun yang terjadi aku akan bersama mu aku akan bertanggungjawab atas semua yang aku lakukan ke kamu
Bayangan reka adegan kemungkinan kedua selesai
Kemungkinan kedua adalah kemungkinan yang sangat diinginkan oleh Lezia untuk terjadi.
Dia sangat berharap kemungkinan itu menjadi kenyataan. Doa yang dia lantunkan di dalam hati dari tadi adalah doa agar kemungkinan baik yang akan terjadi nanti.
Lezia menatap amplop coklat yang dia pegang.
Dengan perasaan gugup dan takut menjadi satu. Tangan Lezia yang memegang amplop coklat itu sedikit meremas amplop itu untuk melampiaskan perasaan yang dia rasakan.
Lalu Lezia beralih menatap perut nya yang masih rata yang di dalamnya ada calon buah hati nya yang sedang berkembang.
Lezia (muda)
Apapun yang terjadi nanti, kamu tenang saja ya nak. Ibu akan selalu bersama mu. Ibu tidak akan biarkan apapun memisahkan kita. Ibu janji *batin
Comments