Aurora menggenggam erat tangannya sendiri, menggigit bibir bawahnya dan menatap Ignatius dengan takut.
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Kau takut denganku?
Aurora Hernandes
— Baroness
MENJAUH!
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
jangan takut.
Nada suara Ignatius berubah menjadi sangat lembut, dan perlahan rasa takut Aurora pada Ignatius memudar.
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Aku tidak akan melukaimu.
Aurora Hernandes
— Baroness
Sungguh?
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Ya, aku tidak akan melukaimu.
Aurora Hernandes
— Baroness
Kau tidak akan berbohong?
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Iya, dan bisakan aku bertanya-tanya padamu sekarang?
Aurora mengangguk, kini Ignatius perlahan mendekatinya kemudian berlutut di depan gadis itu untuk menyamakan tingginya dengan Aurora yang sedang duduk.
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Apa kau ingat kau berasal dari mana?
Aurora Hernandes
— Baroness
{Menggeleng}
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Kau ingat siapa namamu?
Aurora Hernandes
— Baroness
Tidak... Aku tidak mengingat apa pun sejak pertama kali bangun ditendamu.
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Baiklah, namamu Aurora hernandes.
Aurora Hernandes
— Baroness
Huh?
Aurora Hernandes
— Baroness
“Jadi nama pemilik tubuh ini Aurora? agak mirip nama gue yang di masa depan deh...”
Aurora Hernandes
— Baroness
Kenapa kau bisa tahu namaku?
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Apa penting untukku memberitahumu?
Tatapan Ignatius langsung membuat Aurora menciut, padahal tatapannya sangat biasa namun entah kenapa Aurora sedikit takut.
Aurora Hernandes
— Baroness
Baiklah...
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
“Dia takut denganku...?”
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Aku akan mengantarmh kekamar.
Ignatius bangkit setelah berlutut untuk beberapa menit, dan dengan spontan Aurora ikut mengangkat kepalanya dan menatap bingung kearah Ignatius.
Aurora Hernandes
— Baroness
Kamar?
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Iya.
Aurora Hernandes
— Baroness
Kau tidak takut aku berbuat macam-macam? Bukankah katamu aku hanya orang asing...?
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Bagaimana aku bisa takut denganmu, jika kau saja takut denganku.
Wajah Aurora memerah, dan setelah itu ia langsung berdiri dan mendekat ke arah Ignatius.
Aurora Hernandes
— Baroness
Ayo...
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Yaudah, ayo.
Ignatius berbalik badan lalu Aurora yang ada di belakangnya langsung mengikuti langkah besar pria itu dengan sedikit berlari.
Selama mereka berjalan berdua, semua penjaga dan pembantu kastil menatap mereka dengan tak percaya.
Aurora yang terus menerus di tatap merasa risi, akhirnya ia meriah lengan Ignatius dan memeluknya. Anehnya, Ignatius tak menepis Aurora justru ia terlihat nyaman.
Dan hal itu membuat para pembantu kerajaan semakin keheranan.
Pembantu
{O1}
Astaga, lihat! Lengan tuan Ignatius di peluk oleh wanita itu!
Pembantu
{O2}
Duke bukan orang yang suka melakukan sentuhan fisik, bagaimana gadis itu bisa menyentuh Duke?!
Pembantu
{O3}
Aku yakin dia tukang sihir!
Seseorang tiba-tiba datang kearah mereka dan menghempaskan sapu di lantai, hingga membuat pembantu-pembantu itu terkejut.
Gelisya Dervanburg
– Penyihir
Pembantu mana yang membicarakan majikannya sendiri? Jika Duke mendengar pembicaraan kalian, aku yakin dia tak akan segan memenggal kepala kalain satu persatu.
Para pembantu langsung memebeku, lalu mereka mengambil sapu yang ada di lantai dan langsung pergi dari tempat itu.
Gelisya Dervanburg
– Penyihir
“Tuan... Nama kalian sudah tertulis di antara bintang-bintang semesta...”
Sedangkan di sisi lain, kini Ignatius tengah membukakan pintu kamar untuk Aurora.
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Kau akan tinggal di sini sekarang.
Aurora Hernandes
— Baroness
Cantik! Aku suka kamar ini!
Aurora berlari kecil mendekati kasurnya dan tersenyum lebar melihat betapa cantiknya ukuran emas yang menjadi ranjang kasur itu.
Aurora Hernandes
— Baroness
Terima kasih banyak tuan.. {Membungkuk kearah Ignatius}
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Aku akan memerintahkan Gelisya untuk menjagamu jika aku bepergian.
Aurora Hernandes
— Baroness
Gelisya?
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Dia penyihir kastil, dan jangan kira aku tak mengawasimu sementara aku pergi.
Aurora Hernandes
— Baroness
Baiklah, jadi... Aku harus memanggil kau siapa?
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Itu terserahmu saja.
Aurora Hernandes
— Baroness
Namamu benar-benar rumit, jadi aku panggil Tuan saja seperti yang lain.
Ignatius Kristoffesen
— Duke Timur
Suka-sukamu saja Aurora.
Aurora tertawa, dan tanpa sadar Ignatius tersenyum tipis pada gadis dihadapannya itu.
Comments