Aku mulai mengingat ingat lagi apa yang sebenarnya terjadi kepada ku.
Flashback
"KEEEEYYYYY....." Terdengar suara teriakan membahana dari salah satu rumah di
perkomplekan elit di daerah kyoto Jepang.
Seorang Ibu paruh baya yang berteriak tadi menunggu respon dari yang diteriakin, Dan ternyata tidak ada respon sama sekali.
Dengan kesal Ibu paruh baya itu naik ke lantai atas rumah nya dan mendatangi sebuah kamar dengan pintu hitam bertuliskan
"Jangan di ganggu lagi sibuk."
Amarah sang Ibu paruh baya yang tadi masi di leher sekarang sudah naik ke ubun ubun, Dengan sangarnya dia menggedor gedor pintu sambil berteriak sing a song terhadap makhluk yang berada di dalam kamar tersebut.
"KEEEEYYYYY....Kalo tidak bangun ibu akan ,
mendobrak pintu kamar mu."
mendapati sang buah hati tercinta tidak meresponnya sang ibu pun mengambil ancang ancang untuk menghancurkan pintu kamar anak tercinta nya ini.
Sang ibu menendang pintu sang anak sampai terbuka lebar. Sangking lebarnya, Pintu itu hampir terlepas dari engselnya.
Sang ibu meringsek masuk kedalam dan, Dia mendapi sang tersangka pembuat amarahya setiap hari meledak masih tertidur pulas di bawah selimut hitamnya.
Dengan ganasnya sang ibu menarik selimut dari anak tercintanya itu, Lalu ia membuka tira gorden berwarna hitam membiarkan cahaya sang surya menerpa kamar sang anak
gadis nya ini.
Ya...dia adalah seorang gadis tomboy dengan rambut pendek bergelombang seleher.
"Hadeeeeehhh...Sampai kapan kau mau tidur sayang?, Cepat bangun atau kau akan terlambat bekerja." Sang ibu berucap sambil menahan ledakan nuklir emosi yang kedua.
"Mmmm....Hari ini aku libur bu, biarkan aku kembali tidur." Sang gadis berucap seraya meraba raba kasurnya mencari selimut yang ditarik sang ibu.
"Haduh key kau ini anak perempuan gak seharusnya bangun siang, Dan apa apan kamar ini?." Sang ibu menerawang kamar sang putri.
"Tidak seharusnya kamar seorang perempuan berwarna hitam putih dengan corak papan catur dari dinding lantai bahkan sampai langit langit kamar mu bla bla bla bla bla....."
Sang ibu terus mengomel tentang kelakuan anak bungsunya ini. Dia tidak seperti anak perempuan pada umumnya. Dia suka dengan suasana kamar dark dari pada colorfull seperti anak gadis pada umumnya.
Sang anak yang merasa terganggu dengan siraman rohani abadi dari sang ibu tersayang pun menimpali.
"Ibu ku yang manis, Kamar anak mu ini sudah penuh warna dan aku gk mau bangun pagi. Aku cape, Kemarem aku banyak kerjaan, ini baru 30 menit aku tidur." Sang anak berucap dengan posisi masih begelung dengan selimutnya.
Mendengar ucapan sang anak ibu menjawab dengan jengkel... "Berwarna endasmu...hitam putih kaya papan catur begini berwarna katamu!! apalagi selera perabotanmu hitam semua dari tv, Karpet, Selimut, Bantal semuanya item. "
"Hitam adalah seni, Aku gak suka dengan warna lain, Terlalu mencolok. Ah aku suka warna lain ko tapi yang warna dark." Sang anak menjawab dengan santai.
"Huffff.......Terserah kamu. Yaudah tidur aja lagi ibu tutupkan tirainya lagi." Melihat anaknya yang sudah kembali tidur menuju alam mimpi itu..
Ibu pun tersenyum dia tidak menyangka bahwa putri kecilnya yang dulu menggemaskan ini sudah menjadi besar..
Tapi baginya seorang anak tidak akan pernah menjadi besar dihadan seorang ibu. Ibu akan menganggapnya sebagai anak yang paling berharga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Evi Marena
😘😘😘😘
2020-07-29
3