Saat itu Emilia sedang bersama dengan seorang temannya, mereka menghabiskan kegiatan bersama, selain untuk mengisi waktu luang, juga mendekatkan mereka, walaupun mereka itu sahabat namun karena bersekolah di tempat berbeda maka jarang bertemu.
Emilia
//melambaikan tangan//
Selamat Pagi, Jena
Jena
//berbicara dengan suara sangat kecil//
Selamat pagi juga, Emi
Emilia
Apa kau mau pergi jalan-jalan sebentar? karena ada hal yang ingin aku lakukan, apalagi dua hari lalu aku membeli tiket konser VIP
Jena
//gugup//
aku mau ikut... tapi...
Emilia
//merangkul pundak Jena//
tenangkan dirimu, kita kan sudah berteman sejak kecil, kenapa kau masih canggung ketika bersama?
Emilia
Dari semua orang yang aku kenal, hanya kau saja yang menerima aku apa adanya loh.
Jena
//menundukkan kepala//
apa kau yakin mau berteman denganku? karena aku ini miskin, jelek bahkan tidak punya—
Emilia
//menghela nafas//
apa yang kau bicarakan? kita adalah teman loh, jangan bilang kau tidak mau berteman denganku karena merasa rendah diri?
Jena
//terdiam//
Emilia
//menarik lengan Jena//
yok pergi, kelamaan nanti kita
Sebenarnya Jena ingin mengatakan sesuatu tapi ia memilih untuk memutuskan mengikuti alur saja saat ini.
Reynold
//memberikan poster//
silahkan mampir karena sekarang ada diskon untuk para gadis cantik loh.
Jena
//menundukkan kepala//
//merona//
(cakepnya)
Reynold
//mengoda//
Apa yang di lakukan oleh gadis cantik di sini sendirian?
Emilia
//menggaruk kepala//
Sendirian? siapa?
Emilia
Tapi sekarang aku sedang bersama dengan temanku ini, dia adalah yang terhebat loh
Reynold
//mengernyitkan kening//
Hmm, begitu ya?
Reynold
ngomong-ngomong, apa kau mau mampir ke Cafe kami sebentar? ini tampak cocok dengan gadis cantik sepertimu
Emilia
//tersenyum//
Terima kasih atas pujiannya
Reynold
Ngomong-ngomong, siapa namamu?
Emilia
Emilia Mikaela Juvita, dan ini temanku, namanya—
Reynold
tidak perlu, aku cukup mengenalmu saja
Reynold
lagi pula kita punya banyak waktu bersama
Reynold
perkenalkan namaku Reynold Andhika Widjaya, senang bertemu denganmu
Reynold
Kau bisa memanggilku Rey atau apapun yang kau inginkan.
Emilia
//tersenyum//
kau bisa memanggilku emi
Jena
//batin//
Apa cuma aku atau selama ini hanya menjadi obat nyamuk saja? segini amat nasibku ini, baru aja di putusin pacar
Jena
//menghela nafas//
Apa salah dan dosaku hingga selalu menjadi bayangan dari Emilia saja
Setelah beberapa saat kemudian Emi pergi bersama Rey berjalan-jalan sebentar, mungkin mereka pergi ke konser musik
Emilia
//menatap sekeliling//
tempat apa ini?
Reynold
Ini adalah Cafe tempat aku bekerja, dan untukmu akan ada diskon untukmu.
//berkedip//
Emilia
//merasa canggung//
Aku senang bersama denganmu, hanya saja tadi aku baru saja mengajak Jena pergi ke konser musik
Reynold
Jika mau aku akan menemanimu pergi ke sana
//menggoda//
Emilia
//menggaruk kepala//
(Anjir lah, kok makin lama semakin gila deh nih orang, apa aku pura-pura pergi saja ya? Jena, tolong aku)
Emilia
(Wahai author, kalau aku jadi MC kayak gini, mending jadi NPC aja sekalian deh.)
Reynold
//menatap penasaran//
Apa ada masalah? kita bisa mulai berbicara santai sekarang.
☆Disisi lain☆
Jena
//berjalan ke sebuah taman//
//bergumam//
Woy, Author mana dah?
Author
//muncul secara tiba-tiba//
Mau apa lu? gelut ama gw? apakah kau tidak sadar dengan siapa kau berbicara saat ini?
Jena
//menatap memelas//
Thor yang cantik, kenapa gak ada yang suka ama gua dah?
Comments