Malam itu, Iskandar memeluk erat putri angkatnya yang sedang kesakitan, karena ulahnya yang tidak disengaja.
" Maafkan ayah ... Tita " Iskandar kembali mengulang kalimatnya.
" ayah ... Tita tidak kenapa-kenapa " kata tita sambil menatap Iskandar yang begitu sayu menatapnya.
( tok ... Tok ...) terdengar bunyi pintu di ketuk, tita pun segera beranjak dari ranjangnya, sementara Iskandar segera bersembunyi di kamar mandi.
( klik ) tita membuka pintu kamarnya, dan terlihat sosok pria misterius itu kini tengah berada dihadapannya, sambil membawa beberapa obat-obatan.
" anda ..." tita mencoba untuk terlihat tenang.
" saya ... Akan bantu kamu,membalut luka kamu dan mengganti perbannya " kata pria itu langsung masuk kedalam kamar tita, ia sangat terkejut saat melihat jas pria beserta sebuah pistol yang tergeletak di ranjang milik tita.
Dengan sigap tita segera mengambil jas dan pistol itu, ia mencoba untuk marah dan menuduh pria baik itu berbuat mesum kepadanya.
" katakan ... siapa kamu sebenarnya?" tanya pria itu, ia menarik pinggang tita hingga tita kini berada dekat dengan pria asing itu.
" lepas ... !" teriak tita, dan hal ini membuat Iskandar hampir keluar dari persembunyiannya, namun ia mencoba untuk tenang, agar tidak membuat masalah baru.
" Awalnya, saya pikir kamu sedang kesakitan dan memerlukan bantuan, ternyata ... Kamu ..." pria itu tak melanjutkan kalimatnya.
" kedepannya... Jangan pernah muncul dihadapan saya, dan satu lagi ... Jauhi tuan Morse ... Dia adalah target saya " kata pria itu kemudian pergi dari kamar tita.
***
Beberapa hari kemudian, kapal pesiar yang di naiki tita dan Iskandar, akan sampai di tengah lautan, dimana sebentar lagi mereka akan sampai di pulau seribu.
Malam ini tita tampak memakai gaun yang cukup anggun, ia baru saja bertemu dengan tuan Morse untuk membahas bisnis ayah angkatnya.
Akan tetapi tiba-tiba saja, ombak besar datang ,hingga membuat kapal terombang-ambing.
Semua orang pun panik, ia ingin berteriak namun tiba-tiba saja seseorang tidak sengaja mendorongnya dari belakang, hingga ia terjatuh.
Disisi lain, ada seorang anak kecil yang hampir saja terjatuh dari pagar kapal, beruntung daeng datang dan membantu anak kecil itu, hingga daeng bergelantungan di pagar besi yang nyaris di sapu ombak.
" Pegang tangan saya " teriak tita yang datang untuk menyelamatkan daeng.
" kenapa kamu disini" teriak daeng
" sudahlah ... Apapun masalah kita, saya tidak mau melihat anda mati sia-sia" kata-kata tita begitu kejam.
Daeng hanya tersenyum, dan ia segera menerima bantuan dari tita.
( brag ) daeng terjatuh diatas tita, dan hampir saja kepala tita terbentur dinding kapal, untung saja tangan daeng segera menangkap kepala tita.
Daeng kembali menatap wajah gadis cantik yang hampir beberapa hari membuatnya marah, namun gadis ini begitu lugu dan baik hati.
" terimakasih " kata daeng kemudian segera bangkit.
" tidak perlu " kata tita kemudian bangkit ,dan berjalan pergi.
Tanpa mereka sadar bahwa ponsel mereka telah tertukar, karena selain model nya sama, warnanya pun sama.
" Delima memanggil " tiba-tiba tita terkejut, saat ada panggilan masuk dari ponselnya, dan ia baru menyadari bahwa ponselnya telah tertukar.
Tita menjadi sangat panik, karena ia takut jika sampai Iskandar sampai menelfon ke ponselnya, ia segera berlari menuju resepsionis, untuk menanyakan kamar pemilik ponsel yang ada padanya.
" Namanya adalah Tuan Daeng Mahendra " kata seorang pegawai kapal pesiar itu, kemudian menunjukkan kamar VIP di lantai atas kapal pesiar.
Dengan cepat tita menuju kamar yang telah di instruksikan pegawai kapal , dan ia sampai di kamar 203 , ia segera masuk kedalam kamar yang tidak dikunci itu.
" auw ....! Teriak tita saat melihat pria dihadapannya, yang hanya memakai handuk untuk menutupi bagian bawahnya.
Tita segera menutup wajahnya dengan sepuluh jarinya, daeng pun segera masuk kedalam kamar mandi dan mengganti bajunya.
" kamu ..." daeng datang dan hendak memarahi tita, namun tita segera memeluk daeng, karena ia mendengar suara Gery yang datang bersama tuan Morse.
" astaga ...!" tuan Morse memukul jidatnya saat melihat sahabatnya berpelukan dengan seorang wanita.
" Apa dia wanita yang sama ...? Gery turut mencecar pertanyaan.
Daeng bingung harus menjawab apa, namun sekali lagi tita mencubit pinggangnya dan memohon agar membantunya.
" kemarin saya membantu kamu, tapi kali ini ... Tidak " bisik daeng lirih.
" baiklah ... Jangan salahkan saya, kalau saya nekat " kata tita pelan.
" kamu bisa apa ? ... Ini kamar saya, dan bukankah ... Kamu takut dengan Gery " kata daeng lagi.
Tita mendongakkan wajahnya keatas dan menatap wajah daeng yang begitu bersih, dan wangi.
Ia menutup wajahnya, dan segera mengecup bibir daeng.
Dimana disaat itu aura ( delima ) juga datang, ia sungguh terkejut saat melihat paman angkatnya sedang mendapatkan ciuman dari seorang wanita asing.
Dada daeng mendadak berdebar kencang, dan ia segera menatap tita, ia akan marah namun tita segera mendorong daeng untuk masuk kedalam kamar mandi.
Gery, dan tuan Morse mendadak tersenyum dan meledek aura yang baru saja datang.
" rupanya ... Paman kamu ... Normal juga " kata Gery kemudian menepuk bahu aura,kemudian ia mengajak tuan Morse pergi.
Didalam kamar mandi, tita segera mencuci bibir tipisnya, dan ia menatap kejam kearah daeng, yang juga sedang menatapnya.
" maaf ... Anggap saja ... Ini kecelakaan " kata tita kemudian segera keluar dari kamar daeng, dan keluar sambil melihat aura yang sedang menatap kearahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments