Beberapa hari telah berlalu Xiang sudah berhari-hari, bahkan berbulan-bulan dia tinggal disana. Xiang mulai beradaptasi dengan lingkungan di zaman kuno itu, bahkan kakek Li juga mengajari Xiang seperti pada murid-muridnya yang dulu.
Xiang yang haus akan ilmu pengetahuan, membuat kakek Li jadi kebingungan dengan pertanyaan Xiang yang bisa dibilang cukup cerdas.
Saat mengajar Xiang, dihalaman depan.
“Kakek, kenapa wanita tidak bisa menjadi pejabat seperti kakek?, aku rasa itu tak adil kek!”Ucap Xiang.
“Karena itu sudah aturan kerajaan, jadi tidak bisa diganggu gugat. Bagi kakek wanita seperti bunga harus dijaga dan dirawat didalam rumah, yang bertugas merawatnya adalah para pria”Ucap kakek Li.
“Kakek bilang aturan, tapi aturan yang dibuat kaisar bisa berubah karena kaisar juga manusia. Menurut ku yang tidak boleh adalah aturan dewa, dan satu lagi Xiang tidak setuju dengan jawaban kakek, wanita memang seperti bunga cantik dan lemah”Ucap Xiang.
“Tapi lihat bunga dihutan mereka tidak ada yang jaga dan tumbuh lebih sehat dari pada bunga yang ada di perkarangan rumah, hidup mereka dihutan lebih lama dari pada di perkarangan rumah karena mereka bebas mengutarakan pikiran mereka dan keahliannya. Jadi wanita yang dikekang dia akan lebih menderita daripada mereka yang bisa menunjukkan kemampuan mereka ke seluruh dunia “Ucap Xiang lagi.
“Jadi suatu hari aku akan ruba aturan itu larangan wanita tidak boleh jadi pejabat karena aku tidak kalah dengan pria dinegeri ini”Ucap Xiang dengan tegas.
“Itu.. ! “Seru kakek Li. “Aku sampai tidak bisa berkata-kata berdebat dengan Xiang”Pikir kakek Li.
Ye lu yang dari belakang halaman melihat mereka berdebat, hanya tersenyum sendiri karena baru pertama kali melihat ekspresi wajah tuannya yang kebingungan.
“Mereka berdebat lagi!, aku yakin tuan pasti kalah dengan nona Xiang “Ucap Ye lu, dengan suara pelan.
Tiba-tiba saja kakek Li melihat kearah Ye lu, dan memanggilnya.
“Ye lu!, siapkan kereta aku mau ke pasar beli minuman”Teriak kakek Li, sambil berdiri dan berjalan meninggalkan Xiang.
Ye lu pun langsung berlari kearah tuan nya.
“Ya tuan, saya akan siapkan! “Seru Ye lu.
“Sudah sana, cepat pergi! “Seru kakek Li.
“Kakek mau ke kedai minum lagi? “Tanya Xiang.
“Kakek lupa ada janji dengan teman kakek disana “Jawab kakek Li, dengan berbohong. Sebenarnya jika kakek bingung menjawab pertanyaan Xiang dia selalu kabur ke kedai di pasar Xi yu.
“Kakek bisa belikan buku baru untuk ku? “Ucap Xiang.
“Di ruang baca kakek masih ada banyak “Ucap kakek Li.
“Aku sudah membaca semuanya”Ucap Xiang.
“Haha, kamu terlalu rajin Xiang. Baik-baik nanti kakek belikan! “Ucap kakek Li dengan tertawa tipis.
“Ayo, Ye lu kita pergi baik tuan! “Seru kakek Li.
Kakek Li dan Ye lu pun keluar dari rumah, menuju ke kereta yang sudah ada didepan menunggu mereka datang.
“Dia itu wanita tapi semangat belajarnya lebih dari biasanya murid yang aku ajari “Ucap kakek Li, yang berjalan masuk ke dalam kereta.
Kemudian disusul dengan Ye lu dibelakangnya.
“Pak kusir cepat jalan “Ucap Ye lu.
Akhirnya kereta kuda mereka berangkat ke tempat tujuan mereka.
“Apa tuan menyesal mengajari nona Xiang? “Tanya Ye lu.
“Tentu saja tidak, justru aku bangga punya murid seperti Xiang, tapi juga khawatir jalan yang dipilih Xiang itu tidaklah mudah”Ucap kakek Li.
“Kalau begitu, tuan cari kan nona Xiang pria baik untuk menikah dengan dirinya. Agar tuan tidak perlu khawatir lagi”Ucap Ye lu.
“Cari pria untuk Xiang mudah tapi, orang yang bisa mengimbangi kemampuan Xiang itu sulit. Kamu juga tahu sendiri saat kita menemukan dia, dia sendiri tidak tahu identitasnya, aku takut jika sembarangan mencari pasangan Xiang keluarga nya nanti tidak akan setuju”Ucap kakek Li.
“Tuan benar!, maafkan saya mengusulkan hal yang tidak masuk akal seperti itu”Ucap Ye lu.
“Tidak apa-apa, tapi aku juga menyayangkan bakat alaminya jika terus berada di kota kecil seperti Xi yu akan sia-sia. Jika dia menjadi pejabat pasti negeri ini yang banyak sekali masalah akan bisa diselesaikan”Ucap kakek Li.
Sedangkan dirumah kakek Li, Xiang merebahkan tubuh nya sambil memejamkan matanya. Dia menikmati suara kicauan burung, kepakan sayap mereka dan suara jangkrik yang berisik. Xiang sangat menyukainya, tiba-tiba saja dia tertidur pulas dengan di ninabobo kan oleh suara alam disekitarnya.
Lalu Xiang bermimpi, melihat tubuhnya terbujur kaki di dalam peti mati berwarna hitam yang akan siap untuk dikremasi.
Xiang melihat ayahnya menangis tersedu-sedu, itu pertama kalinya dia melihat ayahnya menangis seperti itu.
“Ayah jangan menangis!, ini Xiang mu ada disamping mu”Ucap Xiang.
Saat akan mengusap air matanya Xiang sudah tidak bisa memegang ayahnya.
“Apa benar aku sudah meninggal? “Ucap Xiang.
Tiba-tiba tubuh Xiang seperti diseret oleh sesuatu, Xiang pun terus berteriak memanggil ayahnya.
“Ayah!! “Teriak Xiang.
Lalu Xiang sampai di suatu tempat yang indah, semuanya dikelilingi oleh bunga. Tiba-tiba seseorang berbaju putih bersih muncul dengan gaya kuno, dia adalah May le en.
“Siapa kamu? “Tanya Xiang.
“Aku pemilik tubuh yang kamu gunakan”Jawab May le en.
“Lalu apa kamu mau mengambil tubuhmu? “Tanya Xiang.
May le en hanya menggelengkan kepalanya. “Tidak, sekarang kamu pemilik tubuh ini. Aku tidak mau hidup hanya sebagai alat untuk mencari kekuasaan untuk orang lain “Ucap May le en.
“Maksud mu? “Tanya Xiang, yang tidak mengerti dengan apa yang dimaksud May le en.
“Suatu saat kamu akan mengerti, sekarang gunakan tubuhku dengan baik dan capailah mimpi-mimpimu dan cari lah kebahagiaanmu karena dewa sudah memberikan mu hidup yang baru. Kamu bukan lagi Xiang si tuli tapi Xiang yang mengejar mimpinya “Ucap May le en.
“Terima kasih!, siapa namamu?.. “Ucap Xiang berulang kali.
May le en hanya tersenyum dan menghilang.
Xiang merasa pipinya ada yang basah, lalu dia terbangun. Ternyata kucing yang menjilati pipi Xiang.
Xiang pun terbangun dari tidurnya, dan menggendong kucing yang menjilati pipinya.
“Aku bukan ikan manis, apa kamu lapar? “Ucap Xiang pada kucing tadi.
“Meong.. “Ucap kucing itu.
“Kamu kucing pintar!, baik aku akan memberi mu makan. Sebaiknya kita cari di dapur pasti ada ikan “Ucap Xiang pada kucing itu.
Lalu Xiang berjalan kearah dapur sambil menggendong kucing itu dan membelainya.
Tiba-tiba Xiang terhenti dan melihat keatas awan.
“Siapa pun dirimu, terimakasih!. Aku tidak akan membuatmu kecewa”Suara hati Xiang.
“Meong.. “Ucap kucing itu.
“Iya.., kamu lapar!. Ayo kita ke sana! “Ucap Xiang.
Xiang pun masuk kedalam dapur rumah kakek Li untuk mencari makan untuk kucing itu. Lalu dia memutuskan untuk memelihara kucing kecil itu dan diberi nama Fen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
💖 sweet love 🌺
thor ini novel kedua mu yg aq baca..
menurut q cerita nya bagus dan gk begitu pasaran..
cuma Thor, typo dan penggunaan tanda baca nya bnyk yg kurang tepat..
kadang ada kata2 yg terbalik2, jadi kalo gk dipahami bisa bingung bacanya..
kalo bisa direvisinya deh Thor, biar banyak pembaca nya..
sayang Thor, soalnya cerita nya bagus..
2025-02-11
0
SammFlynn
Nggak sabar nih, author update cepat yaa!
2024-02-07
0