3

Ciitt... Sebuah mobil Alphard berhenti didepan seorang ibu dan anak yang sedang duduk di kursi pinggir jalan Raya, yang memang di sediakan untuk pejalan kaki atau pengendara lain yang ingin beristirahat sebentar disana.

seorang laki-laki keluar dari mobil tersebut.

" selamat sore kyara, hai... Lili" sapa laki-laki tersebut kepada kyara dan Lili.

"sore kak Ferdi, bagaimana kabarmu?" ujar kyara pada laki-laki bernama Ferdi itu.

Ferdi adalah salah satu tangan kanan kyara dia yang bertugas mengurus seluruh usaha kyara selama dia tidak ada.

Dan selama ini Ferdi lah yang selalu datang setiap ada pengajuan kerjasama dan undangan dari para kolega bisnis.

kyara hanya datang ke kantornya apabila ada berkas yang membutuhkan tanda tangannya saja, dan ia selalu memantau usahanya dari jauh.

Selama ini orang hanya tau Ferdi sebagai perwakilan dari CEO KY.M grup, mereka semua tak pernah tau siapa pemilik KY.M grup yang sebenarnya.

.

.

" kabar ku baik kyara, kau sendiri kenapa membawa barang sebanyak ini, apa yang terjadi dengan mu dan Lili? Apa kau di usir oleh suami mu itu dari rumah?"

Ferdi sudah menebak sedari tadi dia memperhatikan kyara dan Lili yang terdapat 2 tas besar di sebelah mereka yang bisa di tebak bahwa tas itu mungkin berisikan baju.

" ceritanya panjang kak, nanti akan ku ceritakan kak, sekarang tolong antarkan kami ke Mension,karena kasihan Lili sudah terlihat lelah, sajak tadi aku mengajaknya berjalandari rumah mas Dio hingga ke sini" ujar kyara

ia, sedikit khawatir melihat putrinya yang sepertinya sedikit kelelahan karena dari rumah Dio menuju ke dekat jalan raya. Kerena memang rumah Dio adalah kawasan perumahan, dan letaknya berada di paling ujung, jadi jaraknya memang sedikit jauh dari jalan raya, jika di tempuh dengan jalan kaki, jadi wajar jika Lili sedikit kelelahan.

" baiklah, ayo masuk, tapi nanti kamu harus menceritakan semuanya apa yang terjadi dengan mu dan Lili di Mension" ujar Ferdi berusaha sabar menunggu penjelasan dari kyara. karena dia juga kasihan melihat Lili yang sepertinya sedikit lelah.

Ferdi membukakan pintu mobil lalu membantu kyara memasukkan tasnya kedalam mobil. setelah memastikan kyara dan Lili sudah duduk Ferdi pun langsung menutup pintu mobil, ia masuk kedalam mobil juga dan langsung mengendarainya pergi ke Mension kyara.

Ya, Sebenarnya kyara sudah memiliki Mension yang sangat indah dan lebih besar dari Mension Baskoro, karena memang sebenarnya kekayaan kyara lebih besar dari kekayaan Baskoro grup.

" mama om itu siapa? dan kita mau kemana?"

di tengah perjalanan lili yang sedari tadi diam saja ia pun lantas bertanya karena sebenarnya Lili penasaran dengan orang yang berbicara sangat akrab dengan mamanya itu.

"hai Lili! Nama om adalah Ferdi, om adalah teman mama kamu dan sekaligus asisten mama kamu. sedari kecil kami berteman, karena om juga dulunya tinggal di panti asuhan sama dengan mama kamu" bukan kyara yang menjawab melainkan Ferdi karena dia juga mendengarkan apa yang di tanyakan Lili kepada mamanya.

" dan juga kita akan pergi ke Mension mama kamu" imbuhnya.

" Mension mama?.. Mension yang seperti milik papa, yang selama ini Lili dan mama tinggal?" tanya Lili penasaran

" ya seperti itu tapi lebih besar lagi dan lebih indah, kara disana ada taman bermain, kolem renang, taman yang luas, ada kebun buah-buahan dan sayur-sayuran, lalu ada kolam ikan juga" ujar Ferdi menyebutkan satu persatu yang ada di Mension milik kyara itu.

" benarkah itu ma? Ada taaman bermain dan kebun buah-buahan" tanya Lili pada mamanya

" iya sayang taman bermain kuhus untuk Lili" jawab kyara sambil mengelus rambut Lili.

" wah asyiikkk...." rasa lelah yang di rasakan Lili tadi seketika hilang setelah mendengar adanya taman bermain khusus untuknya.

.

.

Tak berapa lama merekapun telah sampai di sebuah Mension yang besar dengan halaman yang sangat luas, dengan pemandangan taman yang sangat terawat dan rapi.

" waahhh... Mama kebunnya sangat indah dan luas sekali, dan wahhh... Rumahnya sangat besar lebih besar dari rumah papa" ujar Lili memandang dengan takjub Mension itu.

dia tak henti-hentinya berceloteh sendiri saking gembiranya dan sedikit tak percaya bahwa ia dan sang mama akan tinggal di rumah sebesar dan seindah ini.

Mobil pun berhenti, mereka pun langsung keluar dari mobil dan di depan sana mereka sudah disambut oleh paman Hadi kepala pelayan di Mension itu dan Dania sekertaris kyara.

" selamat datang nyonya dan nona muda"

"selamat datang kyara, Lili "sapa paman Hadi dan Dania.

" terima kasih paman Hadi, kak Dania atas sambutannya" jawab kyara sambil tersenyum ramah.

Lalu kyara dan Lili pun masuk kedalam rumah di susul oleh Diana dan paman Hadi sambil membawakan tas kyara dan Lili.

" sayang rumah ini sekarang adalah tempat tinggal kita untuk seterusnya, dan ini adalah Tante Diana, dia adalah sekertaris mama, dan yang ini adalah kakek Hadi dia adalah kepala pelayan di rumah ini" ujar kyara memberitahu Lili.

" halo kakek Hadi, halo Tante Diana, Salam kenal nama saya Lili" sapa Lili setelah menyalami mereka berdua dengan takzim.

" salam kenal juga nona muda"

" salam kenal juga Lili" ujar keduanya secara bersamaan.

"aku akan mengantarkan Lili ke kamar untuk membersihkan diri sambil menunjukan dimana kamarnya berada dan aku sendiripun juga akan membersihkan diri. kalian bisa kembali ke aktivitas kalian masing-masing" ujar kyara.

" dan barang itu tolong taruh di kamar saya saja, ayo sayang kita keatas"

" baik nyonya", lalu kyara dan Lili pun ke lantai tiga menggunakan lif dengan paman Hadi yang membawakan tas milik kyara dan Lili

Dan Diana juga kembali ke kamarnya, untuk membersihkan diri.

Diana memang tinggal di Mension iiti sejak Mension itu jadi dan membantu kyara untuk menata dan menjaga Mension tersebut.

Sebenarnya Ferdi juga memiliki kamar sendiri di Mension itu tetapi dia lebih memilih tinggal di apartemen milik kyara dulu sebelum memiliki Mension.

.

.

Mereka pun akhirnya sampai di depan sebuah kamar.

Ceklek

" sayang ini adalah kamar kamu" ujar kyara menunjukkan kamar dengan nuansa pink dan putih yang luas dan ada kamar mandi, lemari pakaian dan tempat gati, serta ada banyak boneka dan mainan di sana.

" wahhh... Mama kamarnya indah sekali ada mainan dan banyak bonekanya juga aku senang punya kamar sendiri, dari dulu aku ingin sekali punya kamar sendiri, sekarang keinginanku tercapai juga, terima kasih mama" ujar Lili sambil memeluk mamanya sengan perasaan yang amat sangat gembira karena memiliki kamar sendiri.

"sama-sama sayang"

"mama senang melihatmu bahagia sayang, mama berjanji akan memberikan mu kebahagiaan yang tak pernah diberikan oleh papamu, mama akan menjadi mama sekaligus papa untukmu sayang, berbahagialah selalu sayang , lupakan kesedihan yang di berikan oleh papamu dan keluarganya, sekarang kita akan memulai hidup yang baru bersama-sama".

.

.

.

Mohon dukungannya ya kakak

ini karya pertama saya semoga kakak-kakak suka dengan karya saya ini.

maaf jika kata-katanya sedikit ribet dan sulit di mengerti.

Terpopuler

Comments

Heny

Heny

Ternyata kiara seorang milyader wow mantap

2025-02-13

0

Kartini Kartini

Kartini Kartini

wah senang nya lili dah punya kamar sendiri dan rumah sendiri gak akan ada yang menyakiti lagi ,semangat thoor

2024-03-29

0

tasha angin

tasha angin

cerita ini ngajarin aku banyak hal, suka banget!

2024-02-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!