"Bagaimana Minsya ? Ibumu boleh kan ?." Tanya Kak Ivan
"Boleh Kak." Jawab Minsya
"Baiklah kalau begitu kalian berdua silahkan duduk dibelakang." Minta Kak Ivan
"Nggak usah kak, kesan nya malah kakak yang jadi supir kami." tolak Minsya dengan sopan
"Benar Kak." Rael setuju dengan perkataan Minsya
"Sudah, nggak papa lagian kalian juga bau keringat jadi takut nya kakak gak fokus nyetir." Kata Kak Ivan sambil tersenyum
Akhirnya mereka berdua duduk dibelakang, Minsya didalam hati sangat senang karena ini adalah kesempatan besar bagi nya untuk berdekatan dengan Rael
*menguap*
"Minsya, apa yang kau lakukan !?." Rael kaget karena tiba tiba Minsya menyender di bahu nya
"Rael, aku sangat lelah." Ujar Minsya sambil menyender di bahu Rael
"Kalian pasti sangat kecapean yaa disekolah." Tanya Kak Ivan
"Iyaaa kami berdua sangat kecapekan, benar kan Minsya ?."
"Sepertinya memang benar, lihat dia saja sampai tertidur pulas di bahu mu." Kata Kak Ivan sambil tertawa
"Walau sudah pulang sekolah, rambut Minsya entah kenapa masih wangi." Rael berkata di dalam hati sambil mencium rambut Minsya
"HEH RAEL, Apa yang kau lakukan." Tanya Kak Ivan yang melihat kelakuan adik nya di kaca atas mobil
"Tidak ada." Rael langsung memalingkan pandangan nya dari Minsya
"Rael, aku ingin bertanya sesuatu."
"Kakak mau tanya apa ?." Jawab Rael
"Apakah kau menyukai Minsya ?." Tanya Kak Ivan
"Kenapa kakak tiba tiba menanyakan hal itu." Jawab Rael dengan kebingungan
"Ini hanya pertanyaan random yang muncul di pikiran ku."
"Untuk saat ini kami hanya sahabat dekat." Jawab Rael sambil melihat kearah Minsya
"Bohong, padahal mereka kelihatan sebagai pasangan yang serasi." Kata Ivan di dalam hati sambil melihat tingkah laku mereka
Kak Ivan lalu menawarkan Rael untuk makan diluar namun Rael menolak, waktu pun berlalu dan akhirnya mereka sampai di rumah. Rael lalu membangunkan Minsya
"Minsya bangun, kita udah sampai." Kata Rael
"Hoammm, apa yang terjadi ?." Tanya Minsya yang masih mengantuk
"Kau ketiduran di bahu Rael." Jawab Kak Ivan
"A-apa, yang benar saja." Minsya seketika sadar dan wajah nya mulai memerah
"Wajah mu memerah, Apakah kau baik baik saja ?." Tanya Rael
"T-Tidak, aku baik baik saja." Minsya berusaha agar tidak malu
Langit pun mulai gelap pertanda hujan akan turun, tiba tiba Kak Ivan mendengar notifikasi dari hp nya dan ternyata itu adalah pesan dari Ibu nya Minsya
"Minsya, kata ibu mu dia bakal telat kerumah karena macet dan akan pulang sekitar jam 8 Malam." Kata Kak Ivan
"A-APA!!." Minsya kaget mendengar perkataan Kak Ivan
"Kalau begitu kami berdua pamit pulang dulu ya, pesan ku hati hati dirumah dan jangan pernah membuka kan pintu untuk orang asing." Rael pamit pulang
"T-Tunggu dulu." Minsya memegang tangan Rael yang hendak pergi
"Eeee, ada apa Minsya ?." Rael kaget karena Minsya tiba tiba mengenggam tangan nya
"Rael, jangan pulang." Minsya tiba tiba sedih
"Kenapa Minsya ??." Rael dengan lembut kembali bertanya
"Aku Takut sendirian selain itu sebentar lagi sepertinya akan ada hujan deras, apakah kamu gak mau menemaniku sampai ibuku kembali." Minta Minsya sambil memasang wajah yang sangat imut
"Wajah ini, terlalu imut buat ku." Rael hanya diam terpana melihat wajah Minsya
"Yah, kurasa tinggal sebentar di rumah Minsya tidak masalah." Ujar Kak Ivan
"Tuh kan, Kak Ivan aja ngebolehin."
"Baiklah, aku akan menemani mu sampai ibumu kembali." Kata Rael sambil menghela nafas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments