Minsya lalu mengambil kunci yang berada di bawak keset rumah dan membuka pintu, ia langsung meminta Rael dan Kak Ivan duduk di ruang tamu
"Emmm Rael, hujan hujan seperti ini enak nya minum coklat panas. Apakah kau mau ?." Minsya menawarkan untuk membuat coklat panas
"Nggak usah, itu ngerepotin." Rael menolak
"Nggak papa." Minsya memaksa
"Sudah kubilang gak usah, kamu pasti sudah capek dan lebih baik Minsya istirahat." Rael khawatir dengan keadaan Minsya
"Sstt kamu disini istirahat saja yaa." Minsya menyuruh Rael diam sambil tersenyum
"Eeeee, Baiklah." Rael hanya bisa pasrah dengan kemauan Minsya
"Aku tidak di tawari kah Minsya ?." Tanya Ivan
"Baiklah, kak Ivan mau minum apa?."
"Teh saja." Jawab Ivan
"Okeee."
"Enak ya punya cewek yang perhatian." Ivan hanya bisa merenung di dalam hati
Minsya pun pergi ke dapur dengan perasaan yang senang, ini semua disebabkan karena dengan coklat hangat serta bunyi tetesan hujan yang turun pasti membuat Rael mengantuk
"Dan tentu ini adalah kesempatan untuk aku mencium kening nya." Pikir Minsya
Berberapa menit kemudian Minsya selesai menyiapkan Coklat panas untuk Rael, ia pun langsung pergi ke ruang tamu untuk memberikan coklat panas tersebut
"Rael coklat panas nya sudah jadi." Kata Minsya
"Ahhh, sudah jadi yaa."
"Ngomong ngomong Rael, kamu sedang ngapain." Tanya Minsya yang melihat Rael sedang berdiri
"Tidak ada, aku hanya memandang masa lalu." Jawab Rael sambil tersenyum melihat ke sebuah bingkai foto
"Ahhh, ini waktu mama kamu dan mama ku foto bareng gak sih."
"Ahh, kamu masih ingat dengan momen itu yaa."
"Tentu saja, ingatan ku masih kuat yaa." Minsya membanggakan dirinya
"Waktu itu kau imut ya." Rael memuji
"Yang benar saja, waktu itu aku masih kecicilan." Minsya tidak percaya dengan pujian Rael
"Tapi tidak ada bedanya, kau tetap imut dari waktu kecil hingga sekarang." Rael tiba tiba memegang kepala Minsya sambil tersenyum kepadanya
"B-Bisa kah kau berhenti memuji ku, k-kau benar benar membuat ku malu." Minsya tidak tahan dengan pujian Rael
"Ahh, baiklah."
"Ohh yaa, ngomong ngomong dimana Kak Ivan." Tanya Minsya
"Itu masih ada di sofa."
Minsya lalu meminta kepada Rael agar kembali duduk di ruang tamu, Mereka berdua lalu pergi ke ruang tamu
"Nah ini untuk Rael dan ini untuk kak Rael." Minsya menghidangkan segelas teh dan coklat hangat
"Akhirnya datang juga minuman nya."
"Terima kasih ya Min, udah repot repot buat bikin minuman." Rael berterima kasih kepada Minsya
"Ahhh gak papa kok, lagi cuman bikin teh ama coklat panas."
Mereka berdua lalu meminum minuman yang sudah di buat oleh Minsya, Minsya lalu bertanya kepada Rael bagaimana coklat panas buatan nya dan Rael menjawab
"Enakk, sekali lagi makasih ya."
"Baguslah kalau enak." Minsya membalas nya dengan senyuman
"Yah, jadi nyamuk lagi deh." Ivan berkata dalam hati sambil menyeruput teh buatan Minsya
Waktu berlalu dan Rael tiba tiba menjadi ngantuk yang pada akhirnya ia malah tertidur, Minsya di dalam hati langsung senang karena bisa membuat Rael tertidur
"Anak ini, aku bangunin ya." Kak Ivan sedikit kesal melihat Rael tiba tiba tidur
"Eh kak, tidak perlu." Minsya menghentikan Kak Ivan
"Kenapa min ?." tanya Ivan kebingungan
"Kurasa Rael sangat kecapean, biarkan saja dia istirahat." Jawab Minsya
"Ohhh, baiklah."
Minsya pun menggendong Rael untuk memindahkan nya ke kamar, Kak Ivan menjawab bahwa Minsya gak perlu repot repot membawa Rael kek kamar
"Nggak papa kok kak."
"Apakah kau perlu bantuan ?." Tanya Kak Ivan yang melihat Minsya kesusahan mengangkat Rael
"Tidak usah."
"Sudah kubilang, kamu jangan sok kuat." Kak Ivan lalu menggendong Rael
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments