Sanzu dan Rindou kompak menganggukkan kepala mereka. Setelah mereka mengamati rumah itu. Mereka kemudian kembali untuk melaporkan hal yang mereka ketahui.
Sanzu
Misi kali ini gak sesederhana itu
Rindou
Bener, ada banyak kejanggalan yang kita temuin dari cerita pemilik cafe
Mikey
Ran
Ran
Napa?
Mikey
Cuman ini info yang lo dapet?
Ran
Gue lagi nyari, sabar
Kokucho
([NAME]..gue kayak pernah dengar nama ini. Tapi dimana, ya? Kok gue lupa)
Mikey
Teko
Takeomi
Udah gue bilang nama gue, Takeomi. Bukan teko, sat!
Mikey
Sama aja
Takeomi
Bang-umm
Sebelum, Takeomi menyelesaikan perkataannya. Mulutnya sudah di sumpali biskuit oleh, Kanji.
Kanji
Jangan marah-marah entar cepet tua
Takeomi melirik sinis ke arah, Kanji. Mulutnya mengunyah biskuit itu dengan kasar. Lalu dia beralih menatap ke arah, Mikey.
Takeomi
Apa?
Mikey
Lo bisa tolong cariin datanya?
Takeomi
Gampang
10 menit berlalu. 30 menit berlalu. Para anggota geng Bonten sudah bosan menunggu. Mikey, Sanzu, Kokucho, dan Kanji tertidur. Kokonoi dan Rindou saling bertengkar, saling menjambak rambut satu sama lain. Sedangkan, Takeomi bekerja didepan laptopnya bersama Ran.
Ran
Eh, ini..
Ran mengerutkan keningnya. Matanya terfokus pada layar laptop. Dan jari-jarinya bergerak dengan lincah diatas keyboard.
Ran
Teko. Sini deh
Takeomi
(Sabar..harus sabar..jangan sampe gue warnain rambutnya jadi ijo..)
Takeomi
Apa?
Takeomi meletakkan laptopnya. Kemudian mendekat dan duduk di sebelah, Ran. Kokonoi dan Rindou yang awalnya bertengkar mendekati Ran karena penasaran.
Ran
[NAME] sebenernya bukan anak tunggal. Dia anak bungsu dari 2 bersaudara. Tapi, kakaknya mati karena kecelakaan. Buat kedua orang tuanya depresi dan selalu ngelampiasin amarahnya ke, [NAME].
Rindou
(Jangan-jangan yang dimaksud teriakan, jeritan, tangisan sama penjual itu..[NAME]?)
Comments