Dua orang itu sedang duduk di sofa yang berada balkon apartemen milik Sanzu. Keduanya menikmati langit malam yang cerah. Bertabur miliaran bintang yang menemani sang rembulan.
Saling tenggelam dalam angan dan pikiran masing-masing. Diam, menikmati keindahan malam.
Akhirnya setelah keterdiaman yang lumayan lama itu. Kamu memecah keheningan.
[NAME]
Om
Sanzu
Hm
[NAME]
Kalo semisal, kalo [NAME] pergi jauh nih terus lama baliknya. Om kangen gak?
Sanzu
Kenapa tanya gitu?
[NAME]
Ish, jawab dong om!
Sanzu
Mungkin
[NAME]
Berarti, om suka sama [NAME] dong!
Sanzu
Apaan sih. Kamu masih kecil, belajar dulu yang bener, masalah cinta itu urusan belakang
[NAME]
Hehehe, [NAME] kan cuma nebak. Siapa tau..om beneran suka sama [NAME]~
Sanzu
Apaan dah, bocil!
[NAME]
Ihh, mukanya merah~
[NAME]
Om beneran suka sama [NAME] ya?
Sanzu mengalihkan wajahnya ke arah lain. Berusaha menutupi rona merah di pipinya.
Sedangkan kamu semakin bersemangat untuk menggoda, Sanzu. Kamu mencolek-colek dagunya. Dan tertawa kala melihat wajah Sanzu yang semakin memerah.
Sanzu
Udah diem, atau om lempar kebawah
[NAME]
Hahaha, iya [NAME] cuman bercanda kok
Kamu menghela nafas panjang. Lalu bersandar di bahunya. Tangan Sanzu mengusap rambutmu lembut. Kembali keduanya menatap langit yang bertaburan miliaran bintang.
[NAME]
([NAME] gak minta banyak. Cukup bahagia seperti ini dengan orang yang [NAME] sayang, selamanya hingga menua..)
Comments