Tanpa terasa ternyata Diana sudah 1bulan bekerja, dy pun sudah mulai bisa bekerja sendiri tanpa bertanya kepada Ica ataupun Sinta..
Hubungan mereka pun semakin dekat bahkan Diana pernah menginap di rumah Ica..
Kemana pun mereka selalu bareng entah di kantor atupun diluar..
mereka selalu belanja, jalan jalan bahkan kadang nonton bioskop bareng..
Sesekali mereka kompak memakai baju kembaran ke kantor dan itu sempat membuat iri para karyawan lain..
" em.. Ica, Sinta gimana kalau sore kita jalan juga makan bareng ucap Diana karena memang tepat hari ini Diana menerima gaji pertamanya di Kantor..
Karena kalian udah sabar ngajarin aku selama ini jadi aku traktir kalian makan ucap Diana di sela sela pekerjaannya..
" Cie... yang baru dapet gajian pertama nie ceritanya mau traktir kita ucap Sinta..
Boleh deh kalo gitu aku setuju lanjutnya..
" Kamu sendiri gimana Ca?? Bagas sekalian diajak juga gapapa..
" Ok deh aku ikut, kalo Mas Bagas nanti coba aku tanya dulu ya Mba..
" Ok..
Akhirnya mereka pun melanjutkan kembali pekerjaannya..
*******
Ica, Sinta, Diana juga Bagas terlihat sudah duduk di sebuah Cafe seperti janji Diana yang akan mentraktir mereka..
Bagas yang sebelumnya menolak dengan alasan merasa malu karena cuma dy sendiri yang cowok, akhirnya setuju ikut berkat rayuan juga paksaan Ica yang merasa tidak enak dengan Diana yang sudah mengajaknya..
Mereka memilih duduk di kursi pojok dengan Ica yang duduk sebelahan dengan Bagas sedangkan Diana dengan Sinta..
mereka pun menyantap makanan sambil sesekali tertawa bersama..
Sekarang Bagas sudah mulai terbuka dengan Diana tidak bersikap cuek juga dingin seperti pertama mereka kenal..
Diana yang duduk berhadapan dengan Bagas pun memandang wajah Bagas, wajah putih mulus dengan senyumannya yang membuat Diana diam diam menyukainya..
Andai aku jadi Ica betapa beruntungnya mempunyai pacar seperti Bagas, baik perhatian juga ganteng gumam Diana dalam hati.
*****
" Mba Di, Makasih ya udah traktir kita ucap Ica diakhir makanya..
" sama sama Ca, aku seneng jadi kita semua bisa kumpul
" Gas, makasih juga kamu udah mau ikut tambah Diana dan dibales anggukan serta senyuman dari Bagas
Lagi lagi senyuman itu berhasil membuat Diana melayang..
" Ayo kita pulang udah malem juga besok kan masih harus kerja ajak Ica karena memang hari sudah malam.
Merekapun berjalan keluar.
Ica, Sinta dan Diana saling berpelukan sebelum mereka berpisah..
Bagas yang melihat tingkah ketiga cewe didepannya pun cuma menggelengkan kepalanya.. Apa semua cewek seperti ini kalo sudah dekat sampai sampai lupa ada orang lain juga gumam Bagas yang merasa dicueki..
" ehem.. jadi mau pelukan terus kapan pulangnya ucap Bagas dan membuat mereka spontan melepaskan pelukannya..
Merekapun akhirnya berpisah..
Sinta juga Diana sudah jalan sedangkan Bagas nganter Ica pulang..
******
Di dalam kamar Diana terus mengingat senyuman Bagas betapa hatinya merasa sesak setiap melihat senyuman Bagas, betapa inginnya dy memiliki pacar seperti Bagas..
Diana benar benar teropsesi dengan Bagas dan rasanya dy tidak cukup untuk hanya sekedar berteman dengan Bagas, dy ingin memiliki juga merebut Bagas dari Ica,
Walaupun Ica adalah sahabatnya tapi tidak mengurungkan niat Diana untuk memisahkan dan berniat merebut Bagas dari Ica..
Diana merasa iri dengan Ica, karena mempunyai pacar seperti Bagas, kepintaran Ica yang selalu dipuji semua orang di kantor, kecantikan Ica yang membuat laki laki memandanginya, juga mempunyai Ibu yang begitu sayang dengannya..
sedangkan Diana berbanding dengan semua yang dimiliki Ica..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
@Ani Nur Meilan
penyakit iri hati sudah merasuk ke diri Diana 😱😱😱😱😱
2021-03-23
1
Dewi Fuzi
tampol tuh jurig
2021-01-22
0
Titis Setiyowatiu7
tmn kyaq Diana dibuang kelaut aja
2021-01-21
0