Zera Ardan, berusia 18 tahun seorang mahasiswa Psikolog, wanita dengan karakter easy going dan mampu mengubah suasana. Akan tetapi di balik karakter nya tersebut dia menjadi wanita pembangkang ketika di rumah.
Alvino Kusuma, berusia 20 tahun, mahasiswa jurusan perhotelan, karakternya yang tidak banyak bicara, walau begitu dia memiliki banyak teman. Dan memiliki trauma yang akan di obati oleh Zera.
Bagaimana pertemuan keduanya, let's go cerita kita berlanjut 🤭
.
.
Tangisan membara di pemakaman mama nya kala itu, Zera menangis terisak. Tanpa di sadari ada sosok yang memperhatikan nya dari kejauhan.
Lelaki itu tak lain Alvino Kusuma, papa nya berteman dekat dengan papa nya Zera sehingga Alvino ikut papa nya menghadiri pemakaman tersebut. Alvino merasa kasihan dengan Zera, sebab dirinya pernah mengalami hal demikian.
Keduanya tidak saling tegur sapa, sebab kala itu belum mengenal sama sekali.
Waktu berlalu dengan begitu cepat, setelah setahun mama Zera meninggal, papa nya Zera menikah lagi.
Zera Ardan
aaaaaargh
Papa Zera
Mengapa harus berteriak begitu, kamu harus setuju, besok papa akan menikah?
Papa Zera
papa paling tidak suka penolakan
Zera Ardan
aaaaaghhh, papa jahat, kenapa harus menikah lagi?🥺
Papa Zera
Zera, papa kesepian maka nya papa meminta pada mu merestui pernikahan papa.
Zera Ardan
baik aku akan merestui mama baru ku, dengan syarat wasiat papa tetap atas nama ku
Papa Zera
Zera???
Zera Ardan
Apa?🥺
Papa Zera
Hal itu sudah pasti sayang, tapi mengapa kamu bersikap seolah-olah mama baru mu ini seperti ibu tiri lainnya.
Zera Ardan
aku tidak peduli, aku hanya hak ku dan mama ku, aku tidak peduli wanita itu, yang pasti rumah dekat kampus itu atas nama ku, bukan hak siapa pun🙄
Papa Zera
Iya sayang kamu sudah tahu hal itu, papa mohon jangan menangis lagi.
Papa Zera
(memeluk Zera)
Zera Ardan
(menangis)
Papa Zera
papa akan selalu memprioritaskan mu sayang, papa hanya butuh restu mu (mengelus rambut Zera)
Zera Ardan
baik papa, Zera akan mengizinkan nya.
Papa Zera
Terima kasih Zera sayang
Papa Zera
(mencium kening Zera)
Zera pun kembali tenang, setelah mendapat pelukan dari papa nya.
Comments