Mentality
Bab 1 - ME - Tangisan
Perkenalan Tokoh dulu ya guys🤭
Zera Ardan, berusia 18 tahun seorang mahasiswa Psikolog, wanita dengan karakter easy going dan mampu mengubah suasana. Akan tetapi di balik karakter nya tersebut dia menjadi wanita pembangkang ketika di rumah.
Alvino Kusuma, berusia 20 tahun, mahasiswa jurusan perhotelan, karakternya yang tidak banyak bicara, walau begitu dia memiliki banyak teman. Dan memiliki trauma yang akan di obati oleh Zera.
Bagaimana pertemuan keduanya, let's go cerita kita berlanjut 🤭
Tangisan membara di pemakaman mama nya kala itu, Zera menangis terisak. Tanpa di sadari ada sosok yang memperhatikan nya dari kejauhan.
Lelaki itu tak lain Alvino Kusuma, papa nya berteman dekat dengan papa nya Zera sehingga Alvino ikut papa nya menghadiri pemakaman tersebut. Alvino merasa kasihan dengan Zera, sebab dirinya pernah mengalami hal demikian.
Keduanya tidak saling tegur sapa, sebab kala itu belum mengenal sama sekali.
Waktu berlalu dengan begitu cepat, setelah setahun mama Zera meninggal, papa nya Zera menikah lagi.
Papa Zera
Mengapa harus berteriak begitu, kamu harus setuju, besok papa akan menikah?
Papa Zera
papa paling tidak suka penolakan
Zera Ardan
aaaaaghhh, papa jahat, kenapa harus menikah lagi?🥺
Papa Zera
Zera, papa kesepian maka nya papa meminta pada mu merestui pernikahan papa.
Zera Ardan
baik aku akan merestui mama baru ku, dengan syarat wasiat papa tetap atas nama ku
Papa Zera
Hal itu sudah pasti sayang, tapi mengapa kamu bersikap seolah-olah mama baru mu ini seperti ibu tiri lainnya.
Zera Ardan
aku tidak peduli, aku hanya hak ku dan mama ku, aku tidak peduli wanita itu, yang pasti rumah dekat kampus itu atas nama ku, bukan hak siapa pun🙄
Papa Zera
Iya sayang kamu sudah tahu hal itu, papa mohon jangan menangis lagi.
Papa Zera
papa akan selalu memprioritaskan mu sayang, papa hanya butuh restu mu (mengelus rambut Zera)
Zera Ardan
baik papa, Zera akan mengizinkan nya.
Papa Zera
Terima kasih Zera sayang
Papa Zera
(mencium kening Zera)
Zera pun kembali tenang, setelah mendapat pelukan dari papa nya.
pemasangan kah? eeeh penasaran kah🤭
Bab 2 - ME ~ kagum
#Jika suka like dan comment ya, hanya mengklik saja kok🤭
Jangan lupa like dan comment ya🤭
Pernikahan itu pun berlanjut, Zera tersenyum terpaksa dan dia harus melihat saudari tiri nya.
Meskipun demikian Zera menampilkan wajah ramahnya.
Hanna
Hai kak Zera, kita bersaudara sekarang 😀
Ricky
Kamu tenang saja Zera kita tidak akan saling ganggu, hanya saja jaga kan adik saya yang manja nya minta ampun (berbisik)
Zera Ardan
(ciih dasar tidak tahu malu, ngapain juga saya menjaga nya saya buka orangtuanya)
Hanna
aaargh tidak perlu begitu kok Zera, aku orang nya baik kok, asal keinginan ku di penuhi 😀
Ricky
Sudah ngobrol nya, hayo kita bergabung dengan orang tua kita
Hanna
oke siap (langsung pergi)
Zera Ardan
(Ehm, manja buatan atau ada pemanis nya, ciih najis manjain adik tiri gue)
Ricky
Kenapa? kamu tidak menyukai adik ku😏
Zera Ardan
Maaf Kak Ricky, saya tidak bicara apapun jadi jangan mengumpulkan hal yang tidak-tidak.
Ricky
😀haha, iya benar juga ya kita nanti jadi keluarga jadi harus akur🤭
Ricky
hayo kita menemui papa dan mama kita
Zera Ardan
(mengikuti dari belakang)
Alvino menatap Zera dari belakang, dia takjub dengan sikap Zera. Meskipun dia merasa kasihan dengan wanita tersebut yang berusaha kuat padahal rapuh.
Bab 3 - Me ~ bodo amat
#Jika menyukai maka like dan comment ya teman-teman, terima kasih atas perhatian nya😆
Setelah selesai acara pernikahan tersebut, Zera kembali ke kamar nya. Zera tidak sepi sama sekali, dia sangat nyaman berada di kamarnya. Dia bisa melakukan apapun di kamarnya, mendengarkan lagu, menulis atau melakukan hal lain nya.
Akan tetapi Zera tidak suka jika orang lain masuk ke kamarnya, kecuali papa dan mama nya, bahkan pembantu saja tidak diperbolehkan karena itu itu privasi bagi Zera.
Zera pun di panggil ke ruang tamu untuk berkumpul, meskipun enggan akan tetapi dia harus menghormati mereka.
Mama Tiri Zera
Hai Zera, mama berharap kita bisa akur, dan katakan jika ada hal yang perlu mama bantu.
Zera Ardan
Terima kasih tante, akan tetapi saat ini saya belum terbiasa memanggil mama atau sebutan lain nya, dan satu lagi, saya paling tidak suka di usik itu saja.
Mama Tiri Zera
Baik mama akan mengingat hal itu.
Hanna
Oh jadi privasi ya kak Zera, baiklah kalau begitu, salam kenal kak Zera😆
Ricky
Salam kenal dari saya Ricky
Zera Ardan
Oke semuanya, sepertinya kita lelah kan, mari kembali ke kamar masing-masing.
Papa Zera
Zera, papa mau bicara😠
Zera Ardan
Please papa untuk kali ini saja, Zera mau istirahat setelah itu papa mau berbicara berjam-jam tidak masalah
Zera Ardan
Maaf Papa, Zera izin ke kamar
Mama Tiri Zera
Sudah anak-anak sedang lelah sayang, kita juga harus istirahat.
Papa Zera
Baik, istri ku terima kasih perhatian mu.
Mereka pun kembali istirahat untuk menenangkan pikiran mereka dari rasa lelah dan emosi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!