Hari kelulusan

Kring ... Kring ... Kring ...

Putri meraih ponsel jadulnya yang terus saja berdering, " halo.." sapanya saat mengangkat panggilan tersebut.

" Putri, Lo sekarang dimana kenapa belum sampai juga di sekolah " teriakan keras dari temannya itu membuat Putri membuka matanya dengan lebar lalu menatap layar ponselnya.

" Tantri ! Ada apa Lo teriak pagi pagi begini ? Ganggu waktu tidur gue saja ' ucapnya sambil terus menguap.

" Ya Allah Putri Lo kira ini masih pagi. Ini sudah jam 9 pagi. Ayo cepat siap - siap Lo ke sekolah. Lo lupa kalau hari ini hari pengumuman kelulusan kita .

Putri langsung bangun dari tidurnya mengucek matanya sambil bersandar pada ranjangnya dan melihat memang benar sudah jam 9 pagi.

" Putri ?! ayo cepat bangun dan mandi. Gue dan Dina sudah gak sabar nih buat lihat nilai ujian kita. Gue harap nilai kita bertiga bagus jadi bisa masuk kuliah di universitas yang bagus " ujar Tantri dengan antusias.

" Bentar dulu gue baru bangun tidur belum mandi juga. Paling cepat gue sampai sekolah jam 10 pagi "

" Ok gue dan Dina akan tunggu Lo di sekolahan. gak pakai drama"

" Terserah lo ! " balas Putri mengakhiri panggilan dari sahabatnya. ia turun dari tempat tidurnya membuka jendela kamarnya untuk menikmati udara sejuk pagi hari lalu menatap bayangan dirinya di cermin lemari pakaiannya.

Putri merupakan gadis cantik berusia 19 tahun. Memiliki postur tubuh yang ideal 165 cm rambut panjang ikal dan kulit sawo matang. Di sekolah Putri terkenal sebagai murid yang pintar dengan nilai yang memuaskan. Tapi satu kekurangan satu Putri masih belum mempunyai pacar.

Bahkan disaat teman - temanya sudah memakai gadget ia masih menggunakan ponsel jadul yang hanya bisa dipakai untuk menerima telefon dan mengirim pesan, mau bagaimana lagi karena ia berasal dari keluarga yang sederhana ayahnya hanyalah seorang supir dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa tapi Putri masih bersyukur karena dia masih bisa bersekolah sampai SMA dengan baik disaat teman - temannya di sekitar rumahnya yang sudah putus sekolah.

Ia pun keluar dari kamarnya, sunyi itulah yang dirasakannya.

" Hmm ibu pasti berada di belakang. Ayah sudah berangkat kerja tadi pagi " gumamnya yang mendapati rumahnya yang sangat sepi.

Ia pun melangkahkan kakinya ke dapur membuka tudung saji yang ada di atas meja makannya. Seperti biasa hanya ada dadar tahu tempe goreng sambal terasi sayur asam yang menjadi menu favorit keluarganya. Perutnya yang sudah keroncongan membuatnya mengambil piring lalu mengambil beberapa sendok nasi.

Ia pun mulai makan dengan lahapnya sesekali menatap ke sekeliling rumahnya yang sangat sempit tapi Putri masih bersyukur rumah kecil ini merupakan rumah peninggalan dari nenek ayahnya jadi tidak perlu pusing tiap bulan untuk membayar uang sewa.

" Ya Allah semoga nilai hamba tinggi, hamba ingin masuk ke universitas yang bagus ternama. Lulus kuliah dengan nilai bagus jadi orang sukses biar bisa beli rumah yang lebih bagus buat ayah dan ibu. Aamin" lirihnya.

" Putri apa yang kamu lakukan nak ?" itu jorok sekali ," keluh ibu Ninik sambil mengernyitkan keningnya melihat kelakuan anak gadisnya

Putri tidak perduli sambil terus menjilati jarinya sampai bersih. " mubazir Bu kalau tidak dihabiskan

Ninik melihat anaknya dari atas ke bawah.

" Ya Allah Putri kamu makan dulu tanpa mandi nak? Ibu dulu tidak pernah mengajarkan seperti itu ke kamu nak. "

Terpopuler

Comments

Libny Aylin Rodríguez

Libny Aylin Rodríguez

Ini novel yang bakal aku rekomendasikan ke teman-temanku.

2024-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!