"nama yang indah" puji vante seraya menatap kearah alana "oh kalian darimana ? Sepertinya kalian keturunan asia"
sabila pun mengangguk "kami kesini untuk meneliti tugas kuliah"
"tentang apa?" tanya vante, sebagai vampire iamemiliki kecerdasan otak diatas rata-rata manusia di muka bumi ini
"kastil bran, juga alana yang ingin menulis cerita tentang vampire untuk buku terbitan selanjutnya" sahut sabila seraya menatap alana sejenak
vante pun menatap alana sejenak, gadis ini seperti menantang ku ternyata "kau suka hal berbau mitologi?'
Alana pun mengangguk "aku hanya ingin memecahkan misteri tentang ada atau tidak vampire di dunia nyata"
"sudah kukatakan al, tidak ada yang namanya vampire di kehidupan nyata itu semua hanyalah fiksi belaka" sahut sabila
sontak vante langsung menatap kearah sabila, dasar manusia bodoh !
"penelitian yang menarik, dan saya akui bahasa inggris kalian sangat bagus. mau nomor saya ? jika ada yang tak paham kalian bisa tanyakan pada saya nanti dan mungkin saya bisa mengantarkan kalian menuju kastil itu" tawar vante yang perlahan membuat perangkap
mereka pun saling bertatapan sejenak lalu mengangguk "boleh boleh"
"mana nomor mu ?" tanya vante menatap alana intens
alana pun mengeluarkan ponselnya seperti orang kikuk dan memperlihatkan nomornya "baik akan kuhubungi nanti" ucap vante seraya mengembalikan ponsel alana, gadis itu menatap vante kebingungan, masa pria itu bisa menghafal nomor ponselnya secepat itu
"baik, saaya izin pamit silahkan nikmati hidangan disini ya"pamit vante dan berjalan menjauh dari meja gadis-gadis itu dan beralih duduk di meja nya bersama antony
"semuanya aman?" tanya antony seraya memakan pesananya
vante tersenyum menyeringai "gadis itu ingin mengetahui tentang adanya vampir, sampai dirinya tidak sadar bahwa ialah korban vampire selanjutnya" ucap vante mengeluarkan mata merahnya dan dengan cepat kembali semula
"haha aku suka itu, sekarang apa rencanamu vante?"
"gampang saja, aku mengatakan pada mereka untuk menghubungi ku ketika mereka akan melakukan penelitian, dengan itu aku akan semakin dekat dengan korban dan dengan cepat untuk membuat ia suka pada ku haha"
"brillian, berarti kita akan menemani mereka?"
"just me. kau fokuslah untuk menjaga nyonya antony"
antony pun mengangguk "sure, oke then semoga sukses tuan vampir yang terhormat"
"mari bersulang" ucap vante seraya menaikkan cola ditangannya
"bersulang" sahut antony seraya meneguk cola mereka berbarengan
.
.
.
.
.
.
.
sedangkan disatu sisi, ella menyeringit bingung masih memikirkan bagaimana pria itu bisa menghafal nomor nya secepat itu?
"apa yang kau fikirkan alana ? apa kau tertarik pada vante itu ?" goda sabila seraya terkekeh
"bukan itu. mengapa ia bisa menghafal nomor ku secepat itu?"
"hei alana, otak bule itu lebih cerdas daripada otak anak asia yang amat pas-pas an. jadi maklumi saja jika mereka cepat menghafal sesuatu" sahut lucy terkekeh
alana pun mengangguk sebagai respon, bisa saja.... namun mengapa hatinya berkata bahwa ada sesuatu yang mengganjal ?
"sudah-sudah alana jagan difikirkan ayo segera habiskan makananmu dan kita aka berjalan-jalan"
alana pun segera menghabiskan makanan nya, meskipun pikirannya masih berkecamuk memikirkan sesuatu yang aneh mengingat bagaimana pria itu menatapnya dengan tatapan yang sangat datar, dan kulit yang sangat putih bahkan hampir terlihat seperti pucat
alana pun sontak menggeleng-gelengkan kepalanya "tidak.. tidak... aku terlalu banyak halusinasi soal vampire astaga alana ayo fokus" gumam nya membatin dan melanjutkan makan nya seraya mengobrol santai dengan temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments