Sexy Partner
Cassandra terbangun dengan mata sayu, ia mengusap usap matanya yang belum terbuka sepenuhnya.
“ Hem ... ? “ gumam Casandra sambil menatap sekeliling ruangan yang berhias marmer putih, “ Ini dimana ... ? ini bukan kamarku ... “ gumam Casandra lagi saat menyadari. Ruangan super mewah ini bukanlah kamarnya.
“ Kamu sudah bangun ternyata ... “ seorang laki laki berparas mendominasi itu mendekati Casandra. Mata zamrudnya seperti bersinar di antara keremangan kamar marmer ini.
“ Hei kamu siapa ..?!! “ jerit Casandra dengan panik saat Alex mencoba melepas satu persatu pakaiannya. Ia sudah melepaskan jas dan juga dasinya. Sekarang, kemeja satinnya sudah setengah terbuka.
“ Kenapa kamu panik seperti ini ... ? “ cemooh Alex dengan tatapan melecehkan. Ia baru pertama kali melihat seorang perempuan berparas ayu yang berani berani membentaknya seperti Casandra.
“ Kamu penculik ..?! Mafia ... ? Atau kamu melakukan tranksaski manusia ... ?! “ Casandra terus menuturkan pertanyaan sembari beringsut menjauh dari Alex. Instingnya mengatakan, Alex bukan laki laki baik.
Alex hanya terkekeh dengan kelakuan Casandra. Lain dari yang lain batinyaa.
“ Iya, aku memang melakukan tranksaski jual beli manusia ... “ ucap Alex masih dengan seringai tajam di bibirnya. Membuat Casandra menelan ludahnya.
Ia terbayang, kasus orang hilang tanpa jejak, atau perdagangan organ manusia di pasar gelap.
“ Dan, aku membelimu ... “ ucap Alex dengan entengnya sembari beringsut ke atas ranjang mendekati Casandra. Senyum dingin dengan seringai seperti aura pembunuh itu perlahan pudar. Berganti dengan senyuman sensual. Tak di pungkiri, Casandra cantik walaupun tubuhnya kurus dengan badan kecil. Seperti Kendall Jenner, terka Alex saat menelusuri wajah Casandra.
“ Apa .. ?! “ teriak Casandra tak percaya dengan ucapan Alex, “ Kam—Kamu membeliku ... ?!! “ Casandra memalingkan wajahnya tak percaya. Ia tersenyum meremehkan. “ Hei Tuan! Kamu engga tau siapa aku .. ? “. Tunjuk Casandra pada dirinya sendiri. Ia kemudian tertawa sengit.
“ Aku putri tunggal dari Damian Leonidas! Aku bukan barang yang kamu temukan di swalayan!! “ Casandra tersenyum simpul. Berharap, dengan memberikan identitas dirinya, sebagai puteri kolongmerat, Alex akan ketakuan dan melepaskannya.
“ Hehe .. “ Alek tertawa terkekeh membuat wajah Casandra berpaling padanya merasa seperti terhina, “ Maaf kalau begitu ... “ ucap Alex dengan masih menahan tawa.
“ Aku tidak berbohong! Kalau ayahku mencariku dan menemukanku di sini, di tawan oleh laki laki bengis sepertimu! Kamu bisa mati di habisinya ... “ Casandra kembali menantang Alex.
“ Kamu, Casandra Leonidas ... ? benar itu kamu ... ? “ tanya Alex dengan tawa terkekeh dan Casandra langsung menjawabnya. “ Iya! Sekarang kamu menyesal bukan, cepat. Lepaskan aku ..! “ perintah Casandra tak kalah arogan seperti Alex.
“ Maaf sepertinya, kamu akan kecewa ... “ Alex terdiam. Kemudian melanjutkan kata katanya.
“ Kalau begitu, uangku memang telah di transfer ke rekening ayahmu. Casandra Leonidas ... “ bisik Alex penuh penekanan. Seketika wajah Casandra membatu. Jawaban dingin Alex benar benar membuatnya ketakutan. Mencoba mencari cari kebenaran.
“ Apa maks—“
“ Ayahmu memang menjualmu padaku, dengarkan ini .. “ Alex merenggut tangan Casandra dan mendekatkan dirinya pada tubuh Casandra. Seulas senyum terlintas di bibirnya.
“ Ayahmu, menukarmu padaku. Dengan harga yang fantastis.... sepuluh triliyun ... “ bisik Alex, ia segera menjauh. Penasaran dengan ekspresi seperti apa yang akan di layangkan Casandra padanya.
“ Tid--- ak, mungkin .... “ bisik Casandra dengan putus harapan. Wajahnya pucat pasi saat mendengar nilai yang di sebutkan Alex padanya.
---- Mana mungkin, ayahku tega menghargaiku senilai sepuluh triliyun. Aku ini anaknya!! ---
Cukup lama Casandra merenung, merasakan sakit di ulu hatinya. Dengan tega ayahnya menjualnya. Alex menatap lekat lekat pada wajah Casandra. Rambut bronze dengan bola mata bersinar dan iris mata cokelat kayu hangat.
Hidung mancung menjulang ke atas dengan tulang pipi yang tirus, rahang yang jenjang. Ingin sekali Alex mencumbu Casandra walaupun wajah Casandra sedang melamun beo. Dia tetap cantik.
“ Yah, seperti itulah bisnis .. “ ucap Alex sembari bangkit. Wajah puasnya tak di tutup tutupi. Casandra yang melihatnya, juga tak segan memperlihatkan ekspresi wajah melawan. Menentang.
“ Kamu takut aku ini melakukan perdagangan manusia bukan ... “ ucap Alex. Ia berdiri dan menatap Casandra dengan dress katun super ketat itu.
“ Tapi sayangnya bukan, ayahmu menjualmu padaku bukan untuk ku habisi ginjalmu, atau organ hatimu .. “ Alex terkekeh saat melihat kengerian terpancar di wajah Casandra. Padahal ia hanya bergurau.
“ Ayahmu menjualmu padaku, karena. Aku yang aku inginkan adalah, anak darimu ... “ ucap Alex dengan enteng. Akhirnya ia mengatakan tujuan kontraknya.
“ Kamu gila!!! “ bentak Casandra dengan amarah meluap luap, “ Apa kamu pikir, aku ini kantong bayi! Kamu tidak waras! Kenapa membeliku dengan harga tinggi! Kencani wanita manapun, nikahi dia dan buatlah anak sebanyak mungkin dengannya! Kenapa kamu harus buang buang uang sebanyak itu untuk mebeliku .... “
Nafas Casandra memburu, tapi Alex tetap tenang. Mereka sama sama keras kepala. Tapi, Alex bisa mengontrol amarahnya. Casandra sebaliknya, ia meluapkannya seperti gelombang tsunami.
“ Ayahmu menawarkanmu padaku, bukan aku yang kurang pekerjaan mencari gadis sepertimu .. “ ucap Alex dengan nada meremehkan. Lagi lagi membuat Casandra marah.
“ Kalau begitu, jangan jadikan aku sebagai gadis yang terkena sial karena harus mengandung anakmu! Lepaskan aku sekarang juga ... “
Mendengar teriakan dan umpatan penolakan Casandra membuat Alex meradang. Kilatan mata hijau zamrudnya tak lagi seteduh tadi. Kini seperti ada kobaran amarah di sana.
“ Kamu ingin keluar .. ? “ Alex bergegas mendekati Casandra. Membuat Casandra beringsut menghindar tapi naas. Ia tak bisa menghindari Alex.
“ Ada dua hal yang harus kamu lakukan, kembalikan uang sepuluh triliyunku dan ayahmu akan bangkrut kamu jadi gelandangan .. “ Alex sudah menarik tubuh Casandra dengan cengkeramannya. Membuat Casandra ketakutan karena kemarahan Alex.
“ Atau tinggal disini! Kandung anaku baik baik! Dan lahirkan anaku! Setelah itu, kamu bisa bebas tanpa hutang ...!
Casandra terbelalak dengan alasan pertama. Ia tak tau kalau ayahnya ada di ambang kebangkrutan. Ia sibuk berfoya foya sampai tak menyadarinya. Alasan ayahnya menjualnya, karena kebangkrutan perusahaan.
Casandra mulai menangis. Aku juga tak mungkin jadi anak durhaka. Batin Casandra.
Tapi bagaimana mungkin, aku harus mengandung anak dari laki laki asing yang bahkan tak ku kenal. Semuanya memberatkanku!. Casandra berteriak dalam hatinya. Air matanya sudah tak bisa di tahan lagi. Matanya sudah berlinang air mata. Tapi tak ada yang menetes satupun. Casandra masih dengan watak aslinya. Keras kepala dan arogan.
“ Tidurlah! “ bentak Alex sembari melepaskan cengekeramannya pada Casandra. Tiba tiba ia melunak. Hanya karena melihat linangan air mata.
Aku pasti sudah gila! Atau aku sudah menjadi laki laki lembek! Hardik Alex pada dirinya sendiri.
“ Ingat! Ayahmu menjualmu, aku membelimu! Kalau kamu mau bebas, kembalikan uangku! Kalau kamu bahkan tidak sanggup! ..” Alex mendengus dan menyeringai, “ Kalau kamu tidak sanggup membayarnya, kamu hanya harus jadi partner ranjangku dan mengandung anakku ... “
Alex meninggalkan Casandra di ruangan putih marmer itu. membanting pintu dengan bunyi bedebum keras. Casandra hanya menatap ngeri punggung Alex yang telah menghilang di balik pintu.
“ Siapa laki laki itu .. “ bisik Casandra saat amarah dan kesedihannya sudah mereda.
*** 000 ***
Laki laki itu, dia Alex Dirgantara. Keturunan Indonesia dan campuran Meksiko. Wajahnya asing di negara asal ayahnya. Tapi di Meksiko, ia di segani bukan main. Pebisnis hebat dengan talenta luar biasa. Seolah bisa membaca semua pergerakan fluktuasi keuangan dengan sekali tatap.
Tapi bukan memperluas bisnis yang menjadi tujuannya pulang ke tanah air ayahnya ini. Melainkan mencari seorang istri.
“ Aku hidup dengan di kelilingi wanita, bukan dengan seorang wanita .. “ ucap Alex saat melakukan penolakan pada ayahnya.
“ Kamu pria! Bukan seorang pencecap wanita .. “ bentak Airlangga Dirgantara pada anak nomor satunya itu.
“ Budaya di Indonesia bukanlah gayaku, itulah alasannya aku tak pernah pulang ke sini .. “ sinis Alex pada ayahnya. Ekspresi keras kepala dan dingin sama sama di lontarkan oleh ayah dan anak itu.
“ Kalau kamu tidak menikah, bergaul dengan perempuan secara bebas di luar sana. Apa kamu pikir, kamu bisa punya anak .. ?! “, Airlangga tak kalah keras kepalanya. Sikap batu itu jelas jelas di turunkannya pada Alex.
“ Sayang, ingat. Kamu tidak boleh terlalu stress kata dokter .. “ wanita berambut hitam legam di usia lima puluhan. Dengan binar mata cemerlang dan manik mata hijau zamrud seperti Alex. Stella Marcus. Ibu Alex.
“ Harusnya, jangan kirim dia ke Meksiko, kirim dia ke dataran berisi orang orang eskimo .. “ Airlangga mengusap dadanya yang terasa sesak. Berdebat dengan Alex selalu menguras energinya.
“ Ma, aku tidak tertarik untuk punya anak .. “ ungkap Alex dengan nada sarkas. Mempunyai anak itu merepotkan. Ucapnya dalam hati.
“ Kalau begitu, berikan semua properti keluarga di tanganmu ke tangan adikmu ... “ usulan Airlangga itu, sukses menarik pelototan mata Alex.
“ Semuanya .. ? Di berikan pada Danil ... ? “tanya Alex tak percaya, “ Apa anak ayah hanya Danil .. ? Membiarkan semua aset yang ku kembangkan di perusahaan dengan susah payah, lalu di berikan kepada cecungut Danil itu dengan percuma ... ? “
Alex nampak tak terima. Ia tak suka dengan Danil. Danil Dirgantara. Adik laki lakinya yang hanya terpaut beberapa tahun darinya. Mereka tak akur sama sekali. Mereka selalu bersaing.
Siapa yang terbaik. Siapa yang lebih sukses. Siapa yang lebih pantas. Atau siapa yang paling di sayangi oleh kedua orang tua mereka itu.
“ Danil pasti ingin menikah, dia akan punya keluarga dan akan punya anak nantinya. Dia lebih membutuhkan aset dan saham perusahaan di bandingkan dengan kakaknya yang tak suka dengan budaya Indonesia ... “ Airlangga menampar Alex kembali dengan kata katanya.
“ Apa lagi orang yang tak berniat menikah, untuk apa Ayah memberimu harta cuma cuma. Tak akan ada cucu darimu .. “
“ Sayang .. “ Stella menenangkan suaminya itu, nafasnya sudah memburu lagi, ia khawatir pertengkaran ayah dan anak yang sedang berlangsung ini akan lebih lama lagi, “ Ingat, kamu tidak boleh stress apalai marah marah seperti tadi ... “
“ Aku ikut mengembangkan bisnis di Meksiko selama lima tahun terakhir, membuat Dirgantara semakin maju. Lalu dengan mudahnya, Danil yang menerima semua itu .. “ tawa sengit Alex mengembang. Begitu lucu keputusan yang di ambil ayahnya itu.
“ Semua ini hanya karena masalah, siapa yang punya keluarga .. ? Siapa yang punya anak .. ?? sekonyol ini budaya di negara Ayah ... ? Pantas saja Mama menurut dan ikut saja untuk tinggal di sini, budayanya saja sebuah komedi yang sangat lucu untuk di jadikan hiburan ... “
Alex masih tersenyum sengit, ayahnya sendiri masih sesak nafas dan terduduk di kursi dengan lemas. Sesaat, Alex khawatir kalau kata katanya memang kelewat batas kali ini.
Tapi tiba tiba, Ibunya, Stella Marcus, berdiri dan berbicara. “ Alex, keluarga memang bukan hal berharga untukmu saat ini. Tapi, kamu bayangkan hari tuamu tanpa istri yang menemanimu, atau anak yang merawatmu. Apa kamu akan awet muda selamanya .. ? Keluarga itu tempat kembali, untuk pulang dan beristirahat ...”
Stella menatap pancaran mata hijau yang sama sepertinya, di dalam diri Alex.” Pulang untuk artian sebenarnya dan pulang untuk makna yang lainnya .. “ Stella berhenti berbicara.
Alex sangat menghormati Ibunya. Mereka terkoneksi satu sama lain. Entah karena ikatan anak dan ibu atau memang kasih sayang ibunya yang tulus itu telah menembus hati dingin dan besi milik Alex.
“ Terserah Mama ... “ ucap Alex menyerah saat Ibunya melerai pertikaian mereka berdua.
“ Aku tetap takan menikah ..! “ ucap Alex masih teguh pada pilihannya.
“ Ayah juga tetap pada keputusan ayah .. “ Airlangga bangkit dan berusaha berdiri. Meniggalkan Alex dan istrinya.
Hari ini, hari kepulangan Alex setelah dua tahun tak pulang sama sekali. Tahun tahun sebelumnya, Alex selalu pulang walaupun hanya dua kali dalam setahun.
“ Ayah hanya ingin kamu menikah, agar ayah bisa melihat cucu dari kalian berdua. Dari kamu dan juga Danil .. “ ucap Airlangga dengan nada melamah. Ia putus asa membuat anaknya itu jatuh cinta. Mengenalkan dengan wanita muda dan di tolak sementah mentahnya.
“ Aku bisa berikan cucu untuk ayah .. “ tiba tiba jawaban sinting Alex terlontar begitu saja. Membuat Airlangga berpaling pada anaknya lagi.
“ Kamu hendak menikah dengan siapa .. ? “ tanya Airlangga dengan penuh harapan dan menyuarakan tantangan.
“ Aku tetap takan menikah .. “ ucap Alex dengan pasti.
“ Lalu kamu akan mencari anak orang lain dan mengaku anak itu sebagai anakmu ... “ amarah Airlangga kembali membuncat. Jawaban Alex! Itulah penyebabnya.
“ Aku akan punya anak, anak kandungku sendiri ... “ Alex menatap ayahnya lekat lekat.
“ Bagaimana caranya ... ? “
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Pertiwi Tiwi
aku yimak dan membawa lile
2021-07-02
0
Kadek Pinkponk
udah lama jdi favorit kni mulai baca
2021-04-25
1
Virgine Palijama Matulessy
nyimak thor
2021-03-12
0