We Are Married Now. (Jungkook)

We Are Married Now. (Jungkook)

Chapter 1: Awal mula.

◔◔◔◔◔◔◔◔◔◔
Azka berjalan pelan memasuki ruangan OSIS. Ia melirik pada sahabatnya yang melamun memandangi sesuatu.
Tidak biasanya. Jujur saja, Azka lebih senang kalau sahabatnya itu tidur seharian di ruang OSIS atau memandangi langit dari jendela ruangannya. Yah, itu lebih baik daripada sahabatnya itu melamun.
Azka Ashward
Azka Ashward
Mandangin foto Chelsea?
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
*menoleh pelan
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
*menghela nafas panjang
Azka Ashward
Azka Ashward
Masih ga disetujui orang tua lo?
Azka Ashward
Azka Ashward
Udahlah, Jay, kita ini masih SMA, kenapa lo terlalu mikirin masalah kek gitu, ayolah, nanti juga paman ngerestuin hubungan lo.
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Akhir-akhir ini gua ngerasa mulut lo lebih konslet di banding otak lo.
Azka Ashward
Azka Ashward
Sialan!
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
*memberikan sesuatu pada Azka
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Siap-siap, besok kita ke Bali.
Azka Ashward
Azka Ashward
Apa?
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Ikut gua rekreasi. Ayah nyuruh gua kesana dan ngasih gua dua tiket pesawat kesana.
Azka Ashward
Azka Ashward
Benar? Yes! Refreshing kita, akhirnya setelah sekian lama, orang tua es lo itu peka–
Bruk!
Sebuah tas melayang di muka Azka. Untungnya berhasil di tangkap.
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Ayo, pulang.
Azka Ashward
Azka Ashward
Bocah satu ini emang ga asik.
◔◔◔◔◔◔◔◔◔◔
Cylla Stelzer
Cylla Stelzer
Jadi Viona, mereka akan menginap di penginapan anda.
Viona
Viona
Lalu, apa mereka membawa teman?
Viona bertanya, salah satu pelaku yang memiliki akses besar dalam jebakan kali ini.
Shiella Sacharist
Shiella Sacharist
Hm, sepertinya Shanne mengajak Bella. Ya! Pasti putriku membawa temannya.
Liam Stelzer
Liam Stelzer
Yang penting, tugas ini harus berhasil. Setengah bayarannya akan kami bayar setelah malam pernikahannya.
Vaka Sacharist
Vaka Sacharist
Untuk teman anak-anak kami, sebisa mungkin di hindarkan dari rencana ini. Biarkan mereka tau saat rencananya sudah selesai.
Shiella Sacharist
Shiella Sacharist
Jadi bagaimana Viona? Bisa?
Viona
Viona
*mengangguk mantap
Viona
Viona
Tenang saja, saya sudah mempersiapkan semuanya. Percayakan pada saya.
Cylla Stelzer
Cylla Stelzer
Baik, ingat jangan sampai salah orang dan lihat di foto itu.
Viona
Viona
Baik nyonya.
◔◔◔◔◔◔◔◔◔◔
Saat liburan sekolah dimulai..
Bella Lousabel
Bella Lousabel
Huwaa... cerah sekali tempat ini!
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Benar. *terpekik senang melihat cuaca cerah di bali
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Eh ayo, Bel, kita harus segera ke penginapan. Badan gua udah capek semua.
Bella Lousabel
Bella Lousabel
Okee.
Azka Ashward
Azka Ashward
Dia norak sekali, ya.
Jayden melihat kedua wanita tersebut dan memperhatikan wanita yang dimaksud Azka –Bella–
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Biarin aja sih. Repot amat.
Azka Ashward
Azka Ashward
*memutar bola matanya malas
◔◔◔◔◔◔◔◔◔◔
Jayden terlihat tidak nyaman saat resepsionis hotel dimana ia meninggalkan reservation menatapnya lekat-lekat.
Jayden melirik plakat nama di bagian dada kemejanya. Viona.
Perempuan itu menatap wajahnya seolah ia melihat wajah seorang artis terkenal yang tersasar karena mendadak datang ke hotelnya. Yah.. itu sudah biasa baginya yang selalu menjadi populer. Terlebih lagi di sekolah ia menjadi ketua osis, pasti banyak yang mengenalnya, kan?
Ah, mata Jayden menangkap lagi sosok dua wanita cantik yang sempat dibilang norak tadi oleh Azka. Keduanya sibuk menyeret koper masing-masing.
Jayden tersenyum geli melihat kedua gadis itu. Ia sedikit heran karena dilihat dari manapun, kedua gadis itu pastilah pelajar SMA seperti dirinya.
Dan kalau mereka berlibur untuk menghabiskan musim panas, maka tenggang harinya tak akan jauh berbeda, tapi nyatanya, dari ukuran koper mereka, Jayden dapat berasumsi bahwa para gadis itu akan menginap untuk setengah tahun.
Shanne menyadarinya jika sedari awal ia di perhatikan oleh lelaki di depan nya ini. Hanya dalam hitungan detik, gadis itu sudah berdiri di sampingnya.
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Apa? *menatap sinis Jayden
Shanne menatap mata Jayden dengan setengah sinis. Karena lelaki itu menatapnya geli seperti sedang menatap topeng monyet saja.
Sebagai laki-laki, Jayden langsung melengos masuk hotel begitu selesai tanpa mengatakan apapun.
Jayden membuang muka. Dia paling benci memasukkan dirinya dalam situasi yang akhirnya dapat menimbulkan masalah yang merepotkan.
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Dih, laki-laki sialan.
Azka Ashward
Azka Ashward
Wah Jay, lo di katain. *sambil mengikuti Jayden dari belakang
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Diam dan abaikan aja.
Shanne mendengarnya, ia bertambah jengkel dengan Jayden. Memangnya dia ada salah apa sampai dia begitu?
Bella Lousabel
Bella Lousabel
Mereka kenapa, sih?
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Ngga tau, nyebelin, baru dateng udah ada pemandangan itu disini.
Bella Lousabel
Bella Lousabel
Sabar..
◔◔◔◔◔◔◔◔◔◔
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Bagus, hari ini nyebelin banget! *setengah teriak shanne
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
*berbaring di tempat tidur lalu menendangi kain sprei hingga kasurnya berantakan
Bella Lousabel
Bella Lousabel
Herannya, kenapa kamar dua orang aneh itu berhadapan sama kamar kita? *keluhnya
Karena Bella juga melihatnya tadi saat mereka kembali berpas-pasan dengan mereka kembali di depan kamar mereka.
Azka menatapnya aneh, mungkin ia juga memikirkan hal yang sama dengan Jayden. Bahwa gadis SMA di depan nya ini ingin berlibur setengah tahun.
Keduanya masih ingat jelas kalimat Viona, manajer hotel. Dan hebatnya, kedua nomor yang meluncur dari mulutnya ternyata berhadap-hadapan dengan kamar kedua lelaki tersebut.
Saat malam harinya..
Tok Tok Tok
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
*terkejut dengan suara ketukan yang lumayan keras
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Sial.
Baru saja bermimpi bertemu Raja –pacar Shanne– ia malah terbangun karena ketukan tak jelas saat ia tidur. Shanne melirik Bella. Hebat juga, gadis itu ternyata tak bergeming dan pulas sendirian.
Tok Tok
Suara ketukan lagi, Shanne dengan malas membuka pintu. Kedua matanya menangkap sosok Viona di depan pintu kamarnya.
Viona
Viona
Sebaiknya Nona ikut pesta. Ada festival di dekat laut tak jauh dari sini. Ada pesta kembang api dan bazaar yang cukup murah. Acara tersebut disediakan hanya untuk pengunjung hotel saja.
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Haruskah?
Ceklek
Pintu kamar seberang terbuka. Dua orang pemuda muncul keluar dari kamar dengan dandanan yang yah~ cukup keren. Cukup untuk membuat beberapa teman, atau mungkin semua siswi di kelasnya berhisteris.
Viona membungkukkan badannya lalu bergegas pergi tanpa mengucapkan kata-kata apapun.
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Pervert.
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Apa? *mendelik menatap Jayden
Shanne tersadar dari lamunannya. Konsentrasinya kembali dan ion-ion di tubuhnya terisi penuh begitu mendengar satu kata aneh dari mulut Jayden.
Azka Ashward
Azka Ashward
Cuma pervert yang menatap lawan jenisnya sampai matanya ga berkedip. *jelas Azka
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
*blushing
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Ayo.
Azka Ashward
Azka Ashward
Ya!
Kedua pemuda itu lalu menyingkir pergi dari jangkauan pandangannya. Shanne berbalik dan segera membangunkan Sakura. Sepertinya ia tertarik datang ke festival itu. Sepertinya menyenangkan.
Bella Lousabel
Bella Lousabel
Yah, gagal! *kesal Bella
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
*terkekeh melihat Bella
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Berarti lo emang gembel, Bel.
Bella Lousabel
Bella Lousabel
Ihh jahat.
Shanne masih tetap menertawakannya, bukan hanya karena melihat tampang kecewa Bella yang mengenaskan, tapi juga karena ini sudah keempat kalinya Bella main.
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Bel, ayo keliling.
Bella Lousabel
Bella Lousabel
Oh, ayo! Let's go.
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Yah! *pekik Shanne saat permen gulalinya jatuh
Bella Lousabel
Bella Lousabel
Yah HAHAHAH kasian. *kali ini gilirannya yang tertawa
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Hei! *panggilnya pada sosok tinggi di hadapannya
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
*menoleh tanpa ekspresi
Azka Ashward
Azka Ashward
Lo gapapa? *sambil membantu Shanne bangun
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
*menerima bantuan Azka
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Heh! Ganti rugi.
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Apa sih?
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Apa? Heh lo yang nabrak gua dan permen gulali gua jadi jatoh tau. *sengitnya
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Untuk apa? lo yang menabrak gua dari belakang, kan?
Ia paling malas menemui gadis macam Shanne. Gadis cerewet dan tak mau kalah seperti kekasihnya. Bukannya benci yang seperti itu, tapi mungkin sedikit ketakutan kalau malah ia jadi menyukai Shanne.
Ah, Payah. Mudah sekali Jayden tertarik pada gadis macam ini. Apakah ini sebab karena sedari kecil bertemu gadis seperti itu, maksudku ibunya juga bersifat seperti itu hei. Wajar bukan, jika Jayden kalah pada gadis seperti ini.
Bella Lousabel
Bella Lousabel
Hei, suruh teman lo minta maaf dan ganti permennya yang dia jatuhin.
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Asal kalian tahu aja, kita ngantri lama buat ngebelinya!
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Terus?
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
*pergi meninggalkan Shanne
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Heh! *mengejar Jayden dan menarik baju Jayden hingga terjerembab kebelakang
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Apa–
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Lo mau lari, ya?
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
Kalau lo ga mau ganti permen gua, gua bakalan teriak lo pencopet.
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
*mendelik mendengar perkataan Shanne
Azka Ashward
Azka Ashward
Udahlah relain aja permen lo. *menarik Shanne dari Jayden, dan membela Jayden
Azka Ashward
Azka Ashward
Kami bakalan ke pantai, sebentar lagi ada pesta kembang api, Viona menunggu kami.
Jayden Stelzer
Jayden Stelzer
Ya, bakalan ada banyak makanan di sana, ngantri buat permen lo itu ngerepotin banget!
Shanne Sacharist
Shanne Sacharist
*melirik Bella bermaksud meminta pendapatnya
Bella Lousabel
Bella Lousabel
Terserah. *mengangkat bahunya
Akhirnya dengan malas kedua gadis itu berjalan pelan di belakang Jayden dan Azka sampai akhirnya keempat pelajar SMA itu sampai di tepi pantai. Di sana terlihat Viona dengan beberapa pegawai hotel sudah menunggu.
Viona
Viona
Akhirnya kalian datang juga! Wah, ada tamu yang lain!
Viona
Viona
*melempar senyum manis
Viona
Viona
Ini sih bakalan jadi lebih mudah, kembalilah ke hotel, ambil persiapannya. *berbisik pada orang suruhannya
◔◔◔◔◔◔◔◔◔◔

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!