Seminggu berlalu setelah ungkapan hati Vivi namun berakhir sia2
Hari ini mertua Vivi berkunjung kerumah, selama ini mereka tinggal di luar negeri sehingga jarang bertemu dan hanya berkabar lewat smartpone
Mertua Vivi sangat sayang kepada Vivi karena pembawaan Vivi yg ceria dan baik
Pagi ini Vivi duduk santai di ruang keluarga sambil menonton tv dan minum teh
Ting tong.. suara bell rumah vivi bersuara menandakan ada tamu, Vivi beranjak dari duduknya menuju keluar untuk membuka pintu
Vivi memang tidak mempunyai pelayan karena Vivi merasa bisa mengerjakannya seorang diri rumahnya pun tidak terlalu besar seperti rumah para orang kaya lainnya yang sampi bertingkat2, rumah Vivi hanya kediaman satu lantai yg cukup luas dengan bagasi dan taman samping rumah tidak besar tapi juga tidak kecil.
Lanjut yee
Ceklek.. Vivi membuka pintu dan betapa kagetnya ia meliat kedua mertuanya datang berkunjung
“Mah Pah kenapa tidak bilang kalau mau datang? Kan Vivi bisa jemput” ucap Vivi sambil menyalimi dan memeluk kedua mertuanya
Tidal lupa ia meminta mertuanya untuk masuk
“Kejutan sayang kami kangen sekali dengan kalian” jawab Mamah Avika sambil berjalan masuk, Papah Alfian hanya mengekori istrinya dari belakang
“Abang masih kerja Pah Mah kalian pasto cape istrirahat saja dulu di kamar nanti Vivi antarkan teh kekamar Mamah sama Papah” ucap Vivi sambil menggiring mertuanya kekamar yg biasa mertuanya tempato, untungnya Vivi selalu merapikannya
Mertua Vivi hanya mengiyakan karena memang mereka sangat lelah wajar lah tulang tua
Di kamar Vivi menghubungi suaminya untuk mengatakan kalau orang tuanya datang namun hingga panggilan ke 2 tidak dijawab juga jadilah Vivi hanya mengirimkan pesan agar suaminya dapat membacanya nanti
Di Kantor
Ardian tengah sibuk meeting dengan klien, dan ternyata asisten kliennya adalah teman kuliahnya dulu, namanya Sandra, dulu seingat Ardian, Sandra adalah orang yang pendiam dan pemali tidak seperti yang dilihatnya sekarang, terkesan lebih berani dan sexy dengan buah melon yang menantang
Entahlah kenapa fokus Ardian kesitu otaknya traveling (dasar laki-laki)
Setelah meeting selesai Sandra mengajak Ardian ngobrol dan Ardian menyanggupinya
“Haii Ardian sudah lama tidak bertemu bagaimana kabar mu?”
“Baik seperti yang kau lihat” jawab Ardian dengan senyum mempesona yang sudah tidak pernah dia perlihatkan kepada istrinya
“Aku ingin ngobrol lebih banyak tapi aku harus pergi bisakah aku meminta nomer ponsel mu agar mudah menghubungi mu?” Pinta Sandra dengan senyum yang menggoda tentu saja yang membuat laki-laki terpesona khususnya buaya darat
“ Tentu saja” sambil Ardian memberikan kartu namanya
Merekapun berpisah dan Ardian kembali keruangannya, dia melihat ponselnya di atas meja, keningnya mengkerut melihat 2 panggilan tidak terjawab dari istrinya, dia pun membuka pesan yang dikirimkan istrinya
Ternyata istrinya memberitahu kalau orang tuanya datang, diapun bergegas mengerjakan semua pekerjaannya agar bisa pulang cepat
Bisa dapat ceramah dia kalau pulang larut seperti biasa.
Tidak terasa waktu berlalu, Vivi dan mertuanya sedang bersantai di ruang tengah , tidak lama tedengar suara mobil pertanda Ardian telah pulang ,Vivi pun langsung bangun untuk menyambut suaminya
“Pulang cepat bang?” Tanya Vivi sambil menyalimi sang suami
” iya sayang” jawab sang suami sambil berjalan masuk kerumah
sedangkn Vivi mematung ditempat karena telah lama sekali Ardian tidak memanggilnya dengan kaya sayang, Vivi menggelengkan kepalanya dan menyadarkan diri lalu mulai melangkah mengikuti suaminya menuju ruang tengah
“ Mah Pah kalian sehat?” Ucap Ardian sambil menyalimi orang tuanya
” dasar anak durhaka seharunya kau mengunjungi kami” jawab Mamah Avika sambil memeluk anaknya erat
”Maaf mah aku sibuk kerja untuk membahagiakan menantu kesayangan mamah” kata Ardian sambil tersenyum kepada istrinya, senyum yang telah lama tidak Vivi lihat
Ardian pamit untuk membersihkan diri, setelahnya dia ikut bergabung diruang tengah bersama orang tua dan istrinya, disana Ardian memperlakukan Vivi dengan sangat manis, dia seakan masihlah Ardian yang dulu yang selalu sayang dengan Vivi, bahkan untuk makan malam ini saja Ardian tidak mengizinkan Vivi memasak ia memesan makanan diluar padahal biasanya Ardian melarangnya beli diluar terlalu boros katanya kalo bisa masak mending masak.
Mertuanya kembali kekamar untuk istirahat begitu juga pasangan Ardian dan Vivi
Vivi melamun sambil duduk dekat jendela kamar, angan-angannya terbayang kebahagiaan diawal pernikahan, hari ini Ardian kembali seperti dulu, hingga dalam benak Vivi bersuara “ Apa dulu itu memang Abang atau kah hanya sandiwara Abang seperti sekarang” yah Vivi mulai meragukan sifat suaminya sendiri
Apakah itunyata atau palsu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments