Kana pulang dari kerjanya pukul lima sore dengan wajah kusut Kana masuk ke kosannya. Ia tidak bertemu dengan sahabatnya. Sepertinya Milly belum pulang kerja.
Kana melemparkan tas nya di kasur single yang empuk. Masih dengan tubuh yang lelah Kana menghempaskan dirinya di kasur.
Bagaimana ini? Apakah tuan muda tadi akan mengenali dirinya, itu tidak mungkin, tetapi bagaimana kalo sampai ia tau gue lah cewek yang ada bersamanya malam itu, habis lah gue, monolog Kana.
Mungkin karena efek kelelahan akhirnya Kana tertidur di kasurnya tanpa membersihkan dirinya.
Pintu kamar Kana di ketuk tetapi ia tidak menjawabnya. Bagaimana Kana mau menjawab jika ia sedang tidur nyenyak.
Di tempat lain seorang lelaki tampan masih saja penasaran dengan wanita yang menjadi pelayan di cafe tempatnya menemui kliennya.
Dari bentuk tubuh dan tingginya cewek di cafe tersebut sama dengan wanita yang sudah mengerjainya.
Cassy yang tidak sabaran segera menelpon asistennya, Deve.
"Hallo Deve, di mana kau? Apa kau belum menemukan wanita itu? Aku pasti akan memecatmu Deve, liat saja nanti," ancam Cassy ke asisten nya.
"Saya sudah mendapatkan CCTV gadis yang Tuan cari saat gadis itu keluar dari ruangan Tuan,"
"Harusnya kau selesaikan dalam satu hari kalo bisa ditemukan dengan CCTV Deve, apa saja kerja kau, Deve!', bentak tuan muda Cassy.
"Kemarin sudah Tuan tetapi tidak dapat wajah wanita itu ia menggunakan masker dan kacamata hitam Tuan, saat keluar dari club.
"Tapi di CCTV yang baru saya dapatkan Tuan dapat melihat nya dengan jelas,"
"Baiklah kau kirimkan CCTV itu ke ponsel saya segera Deve,"
"Siap Tuan Muda," Deve segera mengirimkan video CCTV gadis yang di cari tuannya.
Di ruangannya Cassy menerima video CCTV gadis itu.
Cassy men zoom kan video wajah gadis tersebut diamati seluruh wajahnya gadis itu dengan detail. Pasti ia bisa mencari tanda di wajah dari wanita ini sekecil apapun tanda itu.
Sudah hampir satu jam tapi Cassy belum bisa juga mendapatkan tanda spesifik dari wajah gadis itu. Ia mengamati lagi keseluruhan video. Keseluruhan tubuh gadis itu.
Cassy melihat dengan seksama ada video gadis itu saat memegang maskernya dengan punggung telapak tangan yang menempel pada masker di wajahnya. Cassy menzoom tangan wanita itu yang memiliki tanda lahir di punggung tangannya seperti tahi lalat tetapi agak besar.
Gotcha, little bitch, kita lihat apakah kau bisa lari dari aku, kucing kecil yang nakal, Cassy berbicara dalam hatinya.
Bibir Cassy tersenyum puas. Ia mencurigai gadis pelayan yang pernah dirinya bentak pada saat itu.
Hal ini berkorelasi pikir Cassy.
Kamu pikir aku bodoh gadis nakal, aku akan ikuti permainan mu, aku suka dengan permainan yang kau mainkan di depanku, kau tidak akan bisa lari dari ku, little bitch.
Cassy malam ini akan ke club, sahabatnya Jason dan Bryan baru pulang dari luar negeri. Sudah lama mereka tidak berkumpul. Terakhir bertemu waktu dirinya kena jebakan gadis nakal itu.
Cassy menelpon Deve kembali.
"Kau selidiki dulu gadis yang bekerja sebagai pelayan di cafe waktu meeting dengan Nona Sherly, saya tggu segera Deve,"
"Baik Tuan,"
***
Di mansion mewah Adiwilaga, Kakek Astaka sedang ngomel-ngomel dengan orang kepercayaan nya Baskoro.
"Sudah kau hubungi cucuku Bas? Apa katanya? Bukannya dari minggu lalu aku hubungi bocah nakal itu segera datang kemari, kemana dia? Sudah berani membangkang,"
"Sudah Tuan Besar, tuan muda sedang sibuk pasti datang menemui tuan katanya,"
"Kau hubungi lagi dia Bas, sore ini aku tunggu, itu bocah susah sekali di atur,"
"Baik Tuan, saya hubungi sekarang,"
Baskoro menelpon cucu tersayang Tuan Astaka.
"Hallo..Tuan Muda, anda di tunggu Tuan Besar untuk segera datang sekarang,"
"........................."
"Baik Tuan Muda, akan saya sampaikan pesannya, baik Tuan,"
"Tuan Muda akad datang setengah jam lagi Tuan,"
"Baiklah, minta bibi Tipah buatkan makan siang kesukaan cucuku, Bas,"
"Baik Tuan,"
Kakek Astaka berjalan kembali ke ruang tengah. Tempat ia beristirahat menonton televisi besar.
Setelah menunggu setengah jam terdengar bunyi mobil datang.
Seorang lelaki tampan di ikuti oleh asisten di belakangnya.
"Kakek," panggil Cassy.
"Bagus.. Good.. Good.. Udah berani membantah perintah kakek ya,"
"Maaf Kek, aku sibuk tak sempat jumpai Kakek,"
"Kamu ya, selagi kakek masih ada sering-seringlah kemari,"
"Siap Kek,"
Cassy duduk di depan kakeknya.
"Apa yang ingin kakek sampaikan katanya penting,"
"Makanya kakek memanggilmu sekarang, Bas mana amplop kemaren,"
"Amplop apa Kek?" Cassy bertanya heran.
Kakek menyerahkan amplop besar ditangannya ke tangan Cassy.
"Coba kau liat, bagus sekali pekerjaan mu ya! Kakek sudah pernah mengingat kan ke kamu Cas, boleh kamu dekat bermain dengan wanita, tapi jangan sampai ada bukti otentik seperti foto-foto dalam amplop itu,"
Cassy kaget, ia mengernyitkan alisnya. Kenapa bisa ada foto-foto dirinya lagi di atas tempat dengan seorang gadis dengan begitu intim.
Cassy mengingatnya kembali.
Sialan, ini cewek benar- benar mengibarkan bendera perang.
"Itu kejadiannya tidak seperti yang kakek lihat,"
"Masih membantah juga? Kau cari wanita itu Cassy, kau nikahi dia segera, tidak ada bantahan,"
"Tidak bisa begitu Kek, aku akan menikah tapi tidak dengan cewek ini Kek.
" Kakek tidak mau tau, kau cari dia, nikahi dia, titik,"
"Kek, Cassy tidak mau menikah dengan gadis itu,"
"Tidak ada bantahan cucuku tersayang," Kakek segera pergi dari depan Cassy.
Shiiit!.. shiiitt!.. shiiit!.., Cassy tak henti- hentinya mengumpat.
Cassy segera menelpon sahabat-sahabatnya.
Malam di Cassy's Club, 3 lelaki tampan seperti biasa menempati ruangan VIP, dengan wanita-wanita yang tidak pernah absen di samping mereka.
Cassy seperti biasa akan selalu ada 2 wanita di samping kiri dan kanannya. Wanita-wanita mereka bukan wanita-wanita kaleng-kaleng tetapi wanita-wanita spesial dengan high rate dan high price.
Wanita-wanita di samping Cassy menciumi rahang dan pipi Cassy, meski Cassy seorang cassanova tetapi ia tidak ingin berciuman dengan sembarang wanita. Cassy sangat menghargai bibirnya juga asetnya. Ia mencari kepuasan dengan caranya sendiri membiarkan wanita-wanita itu berhasrat sendiri bermain sendiri di depannya dengan jari mereka atau jarinya.
Ya itulah Cassy si cassanova premium menurut nya ia menghargai dirinya sendiri. Ia bukan pria yang akan bermain dengan sembarang wanita. Ia sangat pemilih. Yang bisa memegang miliknya juga sangat jarang. Cassy sangat pemilih dan berhati-hati. Tetapi entah kenapa ia bisa lolos dengan satu gadis nakal yang sudah mengelabui dirinya. Mengingat itu emosi nya kembali terpancing.
Di depannya sang cassanova lainnya, Jason sedang berasyik masyuk dengan wanita pilihannya. Wanita itu sudah topless dan Jason dengan senang hati menikmati nya. Pemandangan yang memuakkan bagi Cassy dan juga Bryan. Hanya Bryan yang tampak tidak ikut dalam permainan cassanova. Bryan hanya menemani teman-temannya di ruangan itu. Sebagai sahabat ia tidak mungkin tidak ikut bergabung.
"Bry, apa kau ingat gadis yang bersamaku waktu aku pergi bersamanya ke kamar ku?" tanya Cassy ke Bryan.
"Gadis berambut pirang itu?"
"Iya,"
"Kenapa?"
"Aku tertipu olehnya,"
"A-paaa?! Seorang Cassy tertipu, hahhaaa.." Bryan tertawa kencang.
"Sialan kau," Cassy melemparkan kacang kulit ke wajah Bryan.
"Mantap! Siapa gadis itu? Boleh aku mengenalnya?"
"Diam kau, Bry, jangan ngomong lagi,"
"Hahaha.. ini berita baru, aku akan mencari gadis itu sendiri,"
"Jangan coba-coba Bry, kau akan berhadapan denganku,"
"Slow.. Bro, hahaaha.." Bryan tak bisa menghentikan tawanya sampai wajahnya memerah.
Wanita-wanita di samping Cassy terbengong melihat lelaki tampan di depannya tertawa-tawa tak berhenti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
🪐🦁§͜¢◌ᷟ⑅⃝ͩ●ⁿᶦᵗᵃᴸᵉᵉ●⑅⃝ᷟ◌ͩ🍁❣️
nah hayoo loh... tanggung jawab cassy tahu tar... /Facepalm/
2024-06-18
1
❤️⃟Wᵃf•§¢•Chiko❣🤎
wah apakah bnr kalau kana yg selama ini dicari tuan muda. kana nyari mslh aja nih, awas nanti sama2 bucin/Facepalm/
2024-06-17
0
⍣⃝ꉣꉣ 🦆͜͡ᴍᴀᴍᴀᴇʟ ᴳ𝐑᭄ ❀∂я🌹
tmbah visual kayaknya tambah keren nih Thor.. alur cerita selallu menarik karyamu ini /CoolGuy/🔥🔥
2024-06-17
2