Rencana Cassy

Cassy memandangi wajah gadis di depannya ini, wajah yang sedikit oriental, wajah berani seorang gadis pembangkang. Sudah diculik pun wajahnya masih bisa setenang ini, berani menatap wajahnya.

Menarik, batin Cassy.

"Lepaskan saya Tuan, kenapa Tuan menangkap saya? Apa salah saya?" Kana mencoba bekelit ia memasang wajah memelas.

"Apa kamu bilang?! Lepaskan?! Setelah apa yang kau perbuat hah?!"

"Memang apa yang sudah saya perbuat Tuan?" Kana memang pintar bersandiwara.

Cassy menaikkan alisnya sebelah. Di pandangnya wajah gadis yang sedang berpura-pura tidak bersalah ini.

"Waahh, kau ternyata berbakat menjadi artis, bisa dapat award kau ya," Cassy bertepuk tangan.

Kana terdiam. Ia merotasi kan bola matanya.

"Dengar kau sudah melakukan kesalahan fatal, aku akan melepaskan kau dengan satu syarat,"

"Syarat?"

"Ya, satu syarat karena kau sudah membuat masalah besar padaku, kau harus menerimanya,"

"Apa syarat nya Tuan?"

"Menikah denganku," Cassy sambil memutari tubuh Kana yang kurus langsing dan tinggi.

"A-a-pa?! Me-ni-kah? Ti-ti-dak Tuan, saya tidak mau,"

"Kau tinggal pilih menikah denganku atau kau akan aku kurung selamanya di ruang bawah tanah dan akan menjadi santapan peliharaanku?"

"A-a-pa?! Tuan tolong lepas kan saya, saya harus bekerja Tuan,"

"Tidak ada negosiasi, bitch,"

"Saya akan memikirkannya Tuan, beri saya waktu,"

"Tidak ada waktu mu untuk memikirkan nya, aku tunggu sekarang jawabanmu,"

Kana merasa tubuh nya lemas.

"Kita menikah segera dan aku akan membuat perjanjian kontrak dengan mu,"

"A-pa? Perjanjian kontrak?"

"Ya aku akan membuat kontraknya,"

"Tuan lepaskan saya! Kenapa Tuan menculik saya, saya tak mau menikah dengan perjanjian, Tuan!"

"Kau tidak dalam kapasitas untuk menolak, kau yang membuat masalah ini, jadi tanggung sendiri akibatnya,"

"Malam ini kau akan tidur di ruang bawah tanah,"

"Tidak! Tidak Tuan! saya tidak mau!" teriak Kana.

Cassy tidak main-main, ia sengaja membuat hukuman untuk gadis nakal yang sudah membuat harga dirinya tercabik-cabik. Seorang CEO ulung, cassanova yang di segani, ternyata di perdaya oleh seorang wanita muda. Dimana mau di letakkannya mukanya jika publik tau.

Cassy menelpon pengawalnya memintanya memasukkan Kana di ruang bawah tanah yang pengap dan gelap.

Dua orang pengawal masuk ke ruangan, mereka akan membawa wanita cantik tersebut ke ruang bawah tanah.

Cassy kembali ke kursi kerjanya, ia hanya memperhatikan saja ketika Kana di bawa oleh pengawalnya.

"Tuan! Saya tidak mau di kurung! Lepaskan saya Tuan!" teriak Kana.

Cassy tidak menghiraukan teriakan gadis itu. Ia sedang memikirkan konsep kontrak nikah dengan gadis tersebut.

Gara-gara gadis itu dirinya di paksa menikah oleh kakeknya. Gara-gara foto-foto yang dibuat oleh gadis itu Cassy harus mengikuti perintah kakeknya. Mengingat itu emosinya kembali tersulut.

Shiiit!

Dalam hidup Cassy apalagi dengan umurnya yang baru 28 tahun, tidak ada dalam kamusnya untuk menikah.

Cassy masih ingin bermain-main dengan banyak wanita. Cukup sekali ia berhubungan dengan wanita yang sudah menghianati nya.

Bagi Cassy berhubungan dengan wanita sangat menyusahkan saja. Contohnya sekarang ini gara-gara gadis nakal ini ia di paksa menikah oleh kakeknya. Hal yang tidak pernah dipikirkannya.

Menikah? Bagaimana bisa? Jika pun aku akan menikah nanti dangan gadis nakal ini, aku sudah memikirkan isi perjanjian nya, aku yang akan pegang kendali, Cassy bermonolog dengan dirinya sendiri ia tersenyum smirk.

Karena hari sudah malam Cassy akan mengunjungi clubnya, ia juga sudah berjanji dengan sahabatnya.

Cassy sudah memerintahkan kepada kepala pelayan di mansion untuk memberi makan gadis nakal di ruang bawah tanah. Cassy akan memberikan shock therapy ke gadis itu. Gadis yang pura-pura tidak bersalah.

Ciihhh.. dasar rubah kecil berani-beraninya kamu membangunkan singa tidur, Cassy tersenyum smirk.

Besok Cassy akan membawa gadis nakalnya ke mansion kakeknya.

Cassy akan memberitahukan ke kakeknya tentang pernikahannya.

Cassy tidak sabar untuk bermain-main dengan gadis nakal yang sudah membuat masalah.

She is a trouble maker.

***

Di ruang bawah tanah, Kana merenungi nasibnya. Apa yang harus dilakukannya, apa dia bersedia menikah dengan lelaki yang tidak dicintainya, apa dia siap menjadi seorang istri, istri kontrak, bagaimana dengan keluarga nya nanti. Apa yang harus di katakan dengan papi dan maminya apakah papinya tidak jantungan nantinya. Kana meremas rambutnya kuat-kuat.

Kana tak habis pikir dengan lelaki kejam yang sudah mengurungnya di ruangan ini. Ruangan pengap gelap dan berbau.

Pintu ruangan di buka, seorang wanita paruh baya masuk mendekat ke Kana sambil membawa nampan berisi makanan dan minuman.

"Nona, silahkan di makan perut Nona pasti lapar,"

"Bibi bantu saya keluar dari sini, saya harus keluar dari ruangan ini Bi,"

"Nona, saya hanya pelayan di sini yang harus patuh dengan Tuannya, maafkan saya Nona, silahkan di makan saya keluar dulu,"

Bibi pelayan keluar dari ruangan pengap itu, Kana tidak mungkin mengikuti Bibi keluar pasti di luar sudah ada para penjaga.

Dasar tuan muda yang kejam, angkuh, pemain wanita, Kana merutuk geram.

Kana tidak memakan yang di sediakan oleh pelayan tadi, ia tidak berselera sama sekali. Ia memikirkan nasibnya ke depan, keluarganya, teman-temannya, sahabatnya, kerjaannya.

Kana akan mengikuti permainan yang di buat oleh lelaki gila itu, ya Kana emosi ia menjuluki lelaki gondrong itu lelaki gila.

Karena malam semakin larut Kana yang tidak makan akhirnya tertidur. Di ruang bawah tanah itu disediakan kasur tipis dan meja kursi. Kana tertidur kepalanya di atas meja, tubuhnya masih di kursi.

Pukul dua dini hari Cassy baru saja pulang dari club nya. Ia menanyakan ke pengawalnya tentang gadis yang di kurungnya di bawah tanah.

Cassy turun ke lantai bawah ia akan melihat gadis nakal itu.

Para penjaga memberikan hormat ke Tuannya.

"Bukakan pintunya," perintah Cassy.

Salah seorang penjaga membuka pintu ruangan pengap itu.

Cassy masuk, bau pengap terhidu penciumannya. Cassy melihat gadis nakal itu tertidur di meja dengan tangannya melipat di bawah pipinya.

Diperhatikannya meja masih terlihat makanan dan minuman yang utuh tidak tersentuh.

"Dasar gadis nakal, diberi makan tidak disentuh nya," perlahan Cassy mengangkat tubuh gadis itu dan membawanya keluar ruangan.

Dua orang penjaga yang menjaga pintu saling bertatapan melihat tuannya mengangkat gadis bertubuh kurus itu.

Cassy membawa Kana ke lantai dua ke dalam kamarnya.

Cassy sendiri bingung dengan dirinya kenapa tiba-tiba saja keinginan untuk mengangkat tubuh gadis nakal muncul.

Cassy membaringkannya ke atas kasur empuk nya.

"Gadis nakal, beginilah dulu kamu membuat aku tidak berdaya, kalau saja aku mau aku sudah membuat dirimu malu, dengan wajah tidak berdosamu itu, kau membuat aku emosi,"

Cassy menyelimuti gadis nakal itu. Ia masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya.

Cassy baru pulang dari club ia berkumpul dengan 2 orang sahabatnya yang beda karakter.

Ada pekerjaan yang sedang mereka lakukan bertiga.

Selesai dari membersihkan dirinya, Cassy menuju ke walk in closed nya, memakai baju piyamanya untuk tidur. Selesai memakai piyamanya Cassy mengambil posisi tidur di samping gadis nakal.

Cassy mengamati wajah cantik di depannya ini.

Ternyata kamu sangat cantik, gadis nakal, Cassy tersenyum.

Cassy mematikan salah satu lampu tidur di atas nakas. Cassy tidur di samping gadis nakal.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***