Daren berjalan menyusuri koridor rumah sakit, keadaan gerimis membuat hatinya juga semakin goyah sekarang, ia menunggu kabar dari Kimmy yang masih dirawat intensif.
"Sudah satu Minggu lebih, Kimmy koma, Ren, kamu gak bisa terus-terusan begini, dia hanya menunggu mati, kita harus menikah," Daren membalikkan badannya saat ia mendengar suara Orin mengacaukan pikirannya. "Gak semudah itu, masa aku ninggalin Kimmy disaat dia lagi seperti ini?" jawab Daren.
Orin menghela napas panjang, ia berjalan ke salah satu kursi yang ada di koridor rumah sakit kemudian duduk disana. "Ceraikan dia, biar tanggungan kamu selesai, kalau kamu merasa bersalah, kan masih bisa tanggung biaya rumah sakit, selebihnya bukan urusan kita." Mendengarkan pemaparan Orin, jelas itu tak bernurani. "Kamu bisa ambil cap jari Kimmy mumpung dia koma dan kamu bisa bercerai dari dia dan kita menikah, lagipula kalau dia sadar juga aku yakin dia gak bakal balik sama kamu." Daren menyugar rambutnya, seolah dia memikirkan satu hal yang tidak bisa dia korelasikan dengan keadaannya sekarang.
"Kamu benar juga, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Kimmy juga tidak tentu kapan akan sadar." Goyah! Daren benar-benar goyah sekarang, Orin tersenyum kemudian berdiri, dia berjalan ke arah Daren dan memeluk pria itu. "Tenang aja, aku akan ngurus surat perceraiannya kalian." Daren mengangguk dan berkata. "Makasih, sayang."
-
Ruangan bernuansa putih dengan berbau obat-obatan membuat siapapun sadar bahwa ini adalah rumah sakit, Orin dan Daren membuka pintu sebuah ruangan rawat, memperlihatkan, seorang wanita terbaring lemas dengan alat bantu pernapasan, dia Kimmy dan dia koma.
Daren dan Orin berjalan ke arah ranjang Kimmy, menilik semua situasi membawa sebuah map dengan sampul berwarna biru tosca berisikan, lembaran surat cerai yang akan merubah sepersekian dari hidup Daren kedepannya.
Daren duduk di sebuah kursi persis di samping Kimmy, tangannya yang bergetar meraih jemari Kimmy dan menempelkannya ke pipinya sendiri, pria asia berkulit cerah itu tampak menyimpan perasaan bersalah namun tertutupi oleh keegoisan. "Maafkan aku Kimmy, aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi," Daren menempelkan jari jempol Kimmy ke dalam sebuah tinta cap jari lalu mencopynya kedalam surat perceraian mereka. "Malam ini, aku ceraikan kamu."
Wush!
Entah angin darimana, mendung diluar membawa kesedihan mendalam bagi seorang istri yang terbaring koma, Daren bangkit, dia tinggal mengajukan perceraian ini ke pengadilan dan semuanya selesai. Disaat Daren melepaskan tangannya dari tangan Kimmy, tiba-tiba tangan Kimmy tersangkut di jaket Daren, seolah ada ikatan yang belum selesai. Daren melepaskan tangan itu. "Kamu masih mau disini, aku keluar dulu yah." Orin mengangguk, Daren berjalan keluar dari ruangan rawat Kimmy.
Setelah hanya mereka berdua, Orin tersenyum puas, ia mendekatkan bibirnya ke telinga Kimmy kemudian berbisik jahat dan kejam. "Seharusnya kamu sudah tiada Kim, akulah yang mencintai Daren sejak awal, tapi Daren malah menikahimu, bulan salahku melakukan ini! Aku harap kamu mati saja dan semuanya akan selesai! Jika kamu bisa, kamu balaskan saja dendammu, tapi sayangnya kamu kini hanya sebatas sampah tak bernyawa!" Orin sangat puas, ia membalikkan badannya kemudian berjalan meninggalkan Kimmy keluar dari ruangan rawat itu menyusul Daren yang sudah lebih dahulu keluar.
"Selamat tinggal, mantan sahabatku!"
...----------------...
Jangan lupa memberikan dukungan like!
Satu like! Sangat berharga!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
THE END.MD
sahabat apa nya dasar pelakor
2024-03-15
0
Nursugi Imawan
hhhhmmmmm
2023-12-28
0
Bu Neng
wow....baru bab ke 2 sudah memicu esmosi kali...😎😎😎
2023-12-13
0