Cakra, Who'S Lerian? - Zhong Chenle [ NCT DREAM ]
Sesuai keinginanmu
Bapak Dosen
Baiklah pembahasan kita sampai disini
Bapak Dosen
Pelajari kembali apa yang sudah saya ajarkan tadi dan kita berjumpa kembali Minggu depan
Langkah sepatu saling bergantian mengikuti jejak kepergian sang dosen meninggalkan kelas
Cakra pun ikut mengikuti jejak sang dosen
Ia memilih mengambil tasnya dan bergerak meninggalkan kelas yang memang setelah ini Cakra memiliki waktu luang dan nanti akan masuk ke kelas 2 jam lagi.
Lelaki itu mulai berjalan keluar diikuti dengan pertanyaan wanita yang duduk disampingnya.
Lovandra Nadira
Kau sudah tak ada kelas lagi kah, Cakra?
Lovandra Nadira
Sulit didekati yahh??
*sambil menatap kepergian Cakra
Seseorang juga ikut menatap kepergian Cakra
Jigart Dinarta
Ca...kra *dengan suara pelan
Di ruangan dengan design sederhana bernuansa putih dihiasi tipis warna abu-abu dengan benda sekitar yang berwarna tidak jauh dari warna gelap namun terlihat menenangkan yang memberi kesan nyaman bagi siapapun yang ada disana
Tak lupa ruangan tersebut diletakkan satu unit piano bermerek Yamaha lengkap dengan buku piano Czerny terletak diatasnya.
Tak ada seorangpun didalam sana selain Cakra dengan Posisinya yang sedang duduk dikursi tepat depan piano
Jarinya diangkat kemudian diletakkan pada posisi yang nanti akan mengawali bunyi indah nantinya
Cakra tidak menatap buku Czerny didepannya, dia memulai permainan sesuai dengan yang nanti diperintahkan hatinya
Satu persatu tuts piano ditekan seiring bunyi yang menyejukkan hati
Membawa suasana yang tenang dan nyaman hingga perlahan-lahan emosi yang tersalur dalam bunyi setiap tuts piano seketika berubah
Terdengar seperti sedang meluapkan amarah yang tertahan
Apa yang terjadi pada pemuda itu?
Keras dan semakin keras bunyi piano yang dimainkannya dengan diikuti ritme yang kian lama kian cepat, menyalurkan emosi yang semakin lama semakin terasa benar-benar sedang meluapkan amarahnya
Keras keras lebih keras lagi
Semakin cepat
Semakin cepat hingga diujung seketika 10 jarinya menekan tuts piano secara bersamaan membuat suara piano terhenti dengan meninggalkan suara gemah yang tersisa yang kemudian perlahan-lahan menghilang
Nafas Cakra terdengar berantakan, namun raut wajahnya seperti tidak sedang terjadi apa-apa
Mata yang dipertengahan tertutup ketika sedang bermain piano perlahan-lahan terbuka memperlihatkan bola mata yang terlihat sedang menyimpan sesuatu
Cakra kemudian berdiri meninggalkan kursi piano tersebut kemudian berpindah ke arah sofa yang memang tersedia diruangan tersebut
Ruangan itu merupakan ruang kesenian seakan menjadi rumah kedua bagi Cakra
Bukan Cakra memiliki ruang khusus sendiri
Namun karena Cakra merupakan ketua team kesenian maka kunci ruangan tersebut berada padanya
Lagipula dia memang pantas untuk itu karena bukan hanya satu saja prestasi yang sudah Cakra dapatkan dalam bidang kesenian seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
Cakra yang sedang duduk di sofa perlahan kembali menutup kelopak matanya sembari menunggu waktu kembali memasuki kelas yang masih tersisa begitu banyaknya
Cakra ingin bertanya namun sendirinya tak tau pada siapa dirinya akan bertanya
Kini Cakra hendak membuka pintu ruang kesenian untuk bisa kembali ke kelasnya menuntut ilmu
Tangannya memegang gagang pintu menurunkan ke arah bawah kemudian menariknya
Namun seseorang tepat berada didepan pintu memanggilnya
Cakra Lee
Kau menghalangi jalanku!!
???
Aku.. aku ingin meminta maaf
Cakra Lee
Jigart yang pernah mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melakukan kesalahan apapun padaku?
Cakra Lee
Kau tidak melakukan kesalahan apapun
Cakra Lee
Jadi Aku tak perlu memberi maaf untukmu
Jigart Dinarta
Ma... Maaf..
Cakra menatap Jigart singkat lalu pergi
Kepergian Cakra yang hanya meninggalkan rautan wajah tak berekspresi seperti tak memiliki emosi
Comments