singkat cerita mobil yg mereka tumpangi telah sampai di kediaman tuan Gi lon Pratama. seorang satpam membuka kan pintu untuk anak majikannya dan teman- teman anak majikannya.
" makasih bang Diman" ucap Cathy dengan berterimakasih pada bang Diman yg membuka gerbang.
" sama - sama non" balas bang Diman pada teman anak majikannya.
" ok". mereka pun masuk dan memarkirkan mobil di halaman depan rumah.
" Ris, bangun kita udah sampai di rumah loh" ucap Saskia membangunkan Riska yg tertidur.
" eee, udah sampai ya" jawab Riska yg sudah bangun dan meregangkan tangannya.
" belum udah tahu sudah sampai pake nanya lagi" kesal Sarah.
" biasa aja kali mbak ngak usah sewot gitu" jengkel Riska pada Sarah.
" hehehe, sorry say" dengan membentuk huruf V sebagai minta maafnya pada Riska.
" hmm" . lalu turun dari dalam mobil .
" gara-gara loh sih Sar, lihatkan Riska lagi ngambek!!!" menyudutkan Sarah.
" ya maaf gue kan cuma bercanda kali lagian tuh anak bawaannya marah mulu".
" loh tahu sendiri kan Riska bete gara-gara kejadian tadi loh sih bikin Riska tambah badmood aja" jawab Cathy langsung turun mengikuti Riska masuk kedalam rumah.
" makanya jadi orang jangan kelewatan bercanda" ucap Saskia kesel pada Sarah.
" memang enak di sudutkan terus" jawab Dania.
" ayo Dan, kita masuk" menarik tangan Dania masuk kedalam rumah.
" yaelah, kok gue sih yg dari tadi di omeli bukannya diajak masuk kek malah di tinggalin sendiri " gerutunya lalu masuk menyusul keempat sahabatnya. didalam rumah nyonya Olive menyambut kedatangan kelima gadis dengan perasaan senang.
" ee, anak mami sudah pulang ya terus gimana tadi belanjanya seru ngak" ucap mami Olive dengan wajah yg ceria.
" mi, aku kekamar dulu ya " tanya Riska pamitan pada mami Olive.
" yaudah sayang sana gih mandi udah bau" Pura-pura menutup hidungnya mengejek Riska.
" ish, mami mah gitu sih ngomongnya " dengan perasaan ngambek .
" hahaha, benar tante sih Riska mah bau bangat kayak setahun belum mandi" ejek Sarah.
" enak aja loh my sero kalau ngomong lagian kalo gue ngak mandi kan tetap cantik"dengan kesombongan tingkat dewa.
" halla, percaya diri amat sih mbak " ucap Sarah.
" memang kenyataan kok kalo gue cantik " dengan pedenya.
" hahaha, cantik- cantik tapi kebo wleee" ucap Sarah yg Memeletkan lidahnya pada Riska.
" biarin kebo yg penting banyak yg naksir di kampus dari pada loh ngak ada yg naksir sama sekali" membalas tanpa lelah.
" enak aja loh kalo ngomong gini- gini juga banyak yg antri tuh dapetin gue." mami Olive yg melihat keduanya masih terus adut mulut tanpa henti membuatnya pusing. lalu mami Olive pun meleraikan pertikaian mereka.
" stop...!!!! Riska, Sarah, sudah jangan ribut lagi mami pusing mendengar kalian bertengkar" jengkel dengan Riska dan Sarah.
" kalian ini kayak bocil tahu yg memperebutkan mainan" ucap Saskia mengeleng- gelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabatnya yg memiliki sikap kekanak-kanakan.
" sudah ributnya kalo sudah sana gih keluar" jawab Cathy dengan perasaan dongkol.
" apan sih loh lupa kalo loh berada di rumah siapa hah!!! " ucap Riska berkacak pinggang menatap horor kearah Cathy.
" hehehe" ucapnya dengan cen ge s an.
" kalian ini bukannya damai malah ribut lagi Riska sana kekamar kamu" tanya mami Olive pada Riska.
" ia mi" berlalu pergi menaiki tangga menuju ke lantai dua dimana kamarnya berada. sedangkan diruang tamu mereka berempat berpamitan pada mami Olive.
" tante, kami permisi dulu ya" pamit Cathy.
" lah, kok buru- buru bangat sih" ucap mami Olive.
" ia tante tadi bunda udah nelpon katanya Cathy harus cepat pulang kan tante tahu Cathy harus bantu bunda bikin kue".
" Saskia juga pamit tante ".
" Dania dan Sarah juga pamit tante".
" ya sudah kalo memang kalian mau pulang gpp tante tadi cuma mau menawari kalian makan malam tapi ya kalian udah mau buru - buru pulang" sedikit kecewa.
" hehehe, maaf tante lain kali aja ya tante" ucap Cathy yg tak enak hati pada mami Olive.
" ia gpp kok kalian hati- hati ya di jalan".
" ia tante" ucap mereka barengan lalu mencium tangan mami Olive bergantian. kita beralih ke Riska dimana dia sudah selesai mandi dan memakai pakaian lalu menyisir rambutnya.
" hufft, dasar cowok gila berani - beraninya dia mengatakan cinta pada gue. lagian tiada hujan, tiada angin tiba-tiba bilang suka sama gue. kenal juga kagak main nyo sor- nyo sor aja bilang kalau gue calon istri dan ibu dari anak-anaknya. apa otaknya udah beralih ke lututnya ya. ahhh, kenapa gue malah mikirin cowok gila itu, iu ngak banget!!!" ucapnya dengan perasaan kesal melihat cowok gila yg di sebutnya membuat Riska bergidik ngeri. berbeda dengan Angga yg sudah sampai di kediamannya. sekarang dia berbaring di kamarnya dengan perasaan berbunga-bunga membayangkan pertemuan pertamanya dengan seorang gadis yg telah mengisi hatinya.
" gue ngak menyangka kalo gue bertemu dengan cewek bar- bar itu selain bawel tapi cantik juga . bahkan membuat jantung gue berdetak sangat kencang berada disampingnya. selama ini gue ngak pernah merasakan jatuh hati sama cewek meskipun banyak cewek yg suka sama gue tapi entah kenapa ngak ada satupun yg bisa men getar kan hati gue. cuma sama satu cewek bar- bar itu yg men getar kan hati gue. apa ini namanya cinta ya" ucap dalam hati membayangkan kejadian kemarin dimana ia tak sengaja menabrak seorang gadis yg membuat hatinya bergetar.
" ahh, sial!!! kenapa gue ngak ajak kenalan ya terus minta nomor wa-nya bego- bego loh Angga " ucapnya memukul kepalanya.
" pokoknya gue harus bisa mendapatkan cewek itu apapun caranya dia harus jadi milik gue" bertekat menjadikan Riska sebagai miliknya. malam pun tiba di kediaman tuan Gi lon, semua berkumpul di meja makan. mereka makan dengan hening tanpa berbicara karna keluarga tuan Gi lon, semua orang di larang bicara saat makan. tuan Gi lon yg sudah selesai makan diapun memulai obrolannya pada Riska.
" Riska..!!! papi Gi lon memanggil putri kesayangannya itu.
" ia pi, ada apa".
" oh ya sayang besok kamu berangkat kuliah jam berapa" tanya papi Gi lon.
" tumben papi nanyain jadwal kuliahku biasanya kan ngak" dengan penasaran.
" papi cuma bertanya aja sayang memangnya papi salah kalo papi menanyakan jadwal kuliah anak papi yg cantik ini" menggoda Riska.
" ish, papi mah gitu mulu aku kan jadi salting hehehe" .
" huft, dasar kamu ini !!!" ucap papi Gi lon.
" hahaha".
" sudah- sudah kenapa malah ribut sih tuh lanjutin makannya !!!" jawab mami Olive.
" ih..mami galak amat sih!!!" cerocos Riska hingga membuat mami Olive menatap tajam pada putri kesayangannya.
" hehehe, maaf mi, kalo gitu aku kekamar dulu ya mi, pi" beranjak dari kursi lalu pamitan pada mami Olive dan papi Gi lon.
" ia sayang tapi ingat jangan begadang " ucap papi Gi lon.
" siap komandan laksanakan..!!! " ucapnya lalu berlari ke kamarnya.
" huft, anak itu banyak bangat tingkahnya" mami Olive hanya mengela nafas melihat tingkah laku anaknya.
" hahaha, mami yg banyak- banyak in ekstra sabar menghadapi putri kita" ucap papi Gi lon.
" aish, bisa- bisa mami stres bukannya awet muda malah bikin cepat tua!!!" kesal.
" hahaha, mami ada- ada aja sih lagian mami kan udah tua kenapa harus mau muda".
" ish, papi mah sama aja kayak Riska ngak bisa bikin mami senang dikit!!!!" cemberut.
" hehehe, udah akh yuk ke kamar tidur udah malam" beranjak dari duduknya lalu menggandeng tangan sang istri menuju ke kamarnya. malam yg panjang mereka lalui dengan mengistirahatkan tubuh yg lelah akibat aktivitas yg mereka lakukan. keesokan paginya , dimana suara Ayam berkokok sangat nyaring menandakan semua penghuni bangun dari tidurnya begitupun dengan keluarga tuan Gi lon.
\#at. ruang makan\#.
" pagi mi, pagi pi" ucap Riska menyapa kedua orang tuanya di meja makan lalu duduk dan makan.
" pagi juga anak papi yg cantik" menggoda Riska.
" pagi sayang gimana tidurnya enak ngak" ucap mami Olive.
" huft, boro- boro tidur enak tadi subuh aja aku tidur jam 2" ucapnya dengan lesu.
" lah, kok bisa kamu tidur jam 2 subuh jangan bilang kamu begadang ya kemarin malam " tuduh mami Olive.
" hehehe, ia mi" ucapnya tanpa dosa.
" kamu ini kebiasaan bangat bukannya tidur cepat malah begadang nonton drakor- drakor ngak ada gunanya itu!!!"ucap mami Olive mengomeli anaknya yg selalu begadang gara-gara nonton drakor.
" ish, mami kok ngomong gitu sih siapa bilang kalo nonton drakor ngak ada gunanya. mami aja tuh yg ngak gaul!!!. "
" apa kamu bilang mami ngak gaul enak aja kamu ini !!!!" menatap tajam dengan perasaan marah.
" hehehe, jangan natap gitu juga kali mi, kan seram." papi Gi lon hanya mengeleng- gelengkan kepalanya melihat istri dan anaknya selalu adu mulut setiap membahas hal yg ngak penting.
" sudah ngomongnya kalo sudah silahkan di lanjutkan papi mau berangkat dulu" beranjak dari duduknya lalu pamitan pada siang istri.
" ya udah papi hati- hati ya di jalan " mencium tangan sang suami.
" ia mi " ucapnya mencium kening istrinya.
" khm, bisa ngak kalo mau romantis- romantisan jangan di depan aku dong kan kasian aku yg jomblo ini" Pura-pura ngambek.
" hahaha, makanya kalo mau kayak mami sama papi cepat punya pacar dong sekalian kenalin ke mami sama papi biar mami sama papi langsung nikahkan kamu" ucap mami Olive mengejek Riska.
" ish, mami mah gitu mulu lagian aku kan masih pengen nikmati masa muda dulu soal jodoh dan nikahkan urusan belakang ".
" huft, kamu ini kalo di kasih tahu jawabnya ngeyel mulu!!!" kesal.
" akh sudahlah mi, aku berangkat dulu takut telat" pamit pada mami dan papinya.
" papi juga mau berangkat assalamu'alaikum " berlalu pergi disusul oleh Riska.
" Walaikumsalam Hati-hati !!!!" teriak mami Olive pada sang suami dan anaknya yg sudah jauh dari hadapannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments