Saat akan pergi meninggalkan restoran, Nara terkejut melihat mobil yang melesat dari dekatnya. Bukan terkejut dengan keberadaan mobil itu tapi karena mobil itu yang persis dengan mobil yang mencipratnya tadi pagi.
“ ehh ehh, itu kan mobil kutu kampret tadi pagi. Berarti tuh yang punya mobil makan di sini. Sialan kalau gue tau yang punya mobil makan di sini udah gue omelin tuh orang, bawa mobil kok tancap bangat dia kira nih jalan punya bokap dia kali” gerutu Nara dengan kesal. Ia tak tau saja bahwa ia tadi dah omelin yang punya mobil itu karena tak sengaja menabraknya
Sedangkan Ansel yang sempat melihat kespion mobilnya menatap aneh Nara yang masih tanpak mengomel nomel tak jelas di atas motor miliknya.
“ gadis aneh” gumam Ansel lalu kembali melesatkan mobil sport ya membelah jalanan di sore hari.
***
“ dad, dari mana saja?” tanya Queen saat setelah melihat batang hidung sang daddy muncul di ruang tamu
“ daddy ada kerjaan tadi bentar. Kenapa main di ruang tamu, kenapa nggak di kamar?” tanya Ansel lembut sembari duduk di sebelah sang putri
“ Queen bosan dad. Dad yuk beli chiki chiki yuk, Queen mau ngemil tapi di rumah stok jajanan dah habis” ucap Queen sembari cemberut
“ bentarnya. Daddy ganti baju dulu” ucap Ansel ia senang melihat putrinya sudah kembali ceria, suhu tubuhnya pun sudah mulai normal
Setelah berganti pakaian Ansel menganjak Queen untuk pergi menuju supermarket. Kurang lebih 15 menit berkendara akhirnya Ansel dan Queen akhirnya tiba di supermarket. Setelah memarkirkan mobil mereka akhirnya turun dan mulai berbelanja. Semua jenis chiki di masuk Queen dengan semangat ke dalam troli yang di dorong oleh Ansel, sedangkan Ansel tak protes sedikit pun. Harga chiki chiki itu tak lah seberapa untuknya, bahkan bila di suruh oleh sang putri untuk membeli pabriknya sekalipun Ansel bisa.
Bruk..
Saking semangatnya memilih jajanan, Queen tak sengaja menabrak kaki gadis yang juga sedang mencari jajanan.
“ auw..” ringis Queen yang terjatuh terduduk
“ astaga kau tak apa dek?” tanya gadis itu dengan cepat menjongkok menjajarkan tinggi badannya dengan gadis 6 tahun bertubuh mungil itu
“ sayang kau tak apa?” tanya Ansel yang cepat menghampiri sang putri dan mengangkatnya untuk berdiri
“ ehh mbak kalau jalan tuh pake mata dong, kau menabrak putriku” ucap Ansel kesal
“ ehh om om si.. ais. Tahan Nara tahan. Ehh tuan, sayang nya saya tidak sedang berjalan saya lagi diri nih cari jajan.” Ucap Nara berusaha sabar
“ lagian yang nabrak anaknya tuh? Tadi bapaknya sekarang anaknya lagi” lirih Nara
“ tetap saja mbak salah. Ngapain berdiri di sini” gerutu Ansel tak mau kalah
“ jadi gue harus berdiri dih mana. Di mata lo gitu” ingin ya ingin sekali Nara mengucapkan kalimat itu tapi ia harus menahannya sebab ada gadis mungil di sekitar mereka
“ adek apa ada yang sakit?” tanya Nara lembut tanpa mempedulikan Ansel, bisa bisa ia mengeluarkan kata kata mutiaranya karena membalas perkataan pria itu. Makhlum saja kesabaran Nara setipis tisu di bagi 10 kerendam air pula.
Queen yang mendapat tatapan lembut dan usapan sayang di kepalanya dari Nara sempat mematung sejenak. Tatapan itu ia belum pernah mendapatkannya dari wanita manapun selain sang nenek, biasanya orang orang yang dekat dengan sang daddy hanya bersikap manis yang ada mau nya saja, berbeda dengan wanita yang berada di depannya, tatapannya benar benar tulus.
“ hei..” ucap Nara menyadarkan Queen
“ apa ada yang sakit girl?” suara lembut Nara membuat mata Queen berkaca kaca
“ sayang, hei apa sakit sekali? Bagian mana yang sakit bilang pada daddy?” tanya Ansel khawatir melihat sang anak yang tanpak menahan tangis
“ no. Nggak ada yang sakit. Maafkan Queen tante Queen yang salah, Queen tak melihat jalan” ucap Queen sembari terus menatap Nara
“ is okay. Tapi jangan panggil tante panggil kakak saja. Kan kakak masih cantik masih muda” ucap Nara yang keberatan di panggil tante oleh bocah menggemaskan di depannya ayo lah dia masih 20 tahun
“ no, panggilan tante lebih enak” ucap Queen
“ what?” shock Nara, sedangkan Ansel menahan tawanya
“ ketawa aja om ketawa, nggak usah di tahan. Kasian hidungnya udah kembang kempis” gerutu Nara yang melihat ekspresi wajah Ansel
“ haha..” tawa kecil Ansel akhirnya terdengar.
“ nyebelin” gerutu Nara
“ omg ganteng bangat suami orang. Tahan Nara tahan suami orang tuh. Jangan di embat” berbeda dengan mulut hati Nara sudah menjerit jerit melihat ketampanan pari purna dari wajah daddy Queen itu. Sedangkan Queen hanya menatap aneh saja sang daddy, yang biasa berwajah datar tiba tiba tertawa tanpa tak ada hal lucu menurutnya
“ daddy Queen lapar?” ucap Queen tiba tiba
“ ya udah kita bayar belanjaan kita dulu baru kita ke restoran untuk makan” ucap Ansel sembari berdiri kakinya mulai terasa kram karena berjongkok sedikit lama
“ emm. Tante apa tante sudah makan?” tanya Queen menatap Nara yang lebih tinggi darinya walaupun tak setinggi sang daddy
“ belum” ucap Nara kelewatan jujur
“ yuk makan bareng kami aja. Ya ya ya, bentuk permohonan maaf Queen” ucap Queen sembari memegang tangan Nara dengan mata di kedip kedipkan
“ lain kali aja ya. Rumah tante juga dekat sini kok” tolak Nara dengan lembut sebab tak enak karena sudah di pelototi oleh Ansel
“ tante, mau ya..” bujuk Queen lagi dengan menggoyang goyang tangan Nara bahkan dia sudah memeluk Nara.
“ anjir nih anak kok gemesin bangat. gak tahan gue, kasian. Tapi si bapaknya udah mau nelan gue lirikannya” ucap Nara melirik Ansel
“ daddy tante ikut makan sama kita ya. Please” pinta Queen menatap sang daddy sebab Nara tak menjawab ucapannya
“ emm baiklah”
“ ye thanks daddy. Love you. Ayok tan, kita makan bareng” ucap Queen menggandeng tangan Nara
Mereka pun melakukan pembayaran terlebih dahulu. Barang barang yang di beli oleh Nara juga di bayarkan oleh Ansel. Nara yang dibayari tentu saja merasa senang, uang yang seharusnya membeli beberapa keperluan dan jajanannya bisa di alihkan nya untuk membeli yang lain. Setelah membayar dan mengambil barang belanjaan mereka, mereka melangkah keluar dan menuju mobil Ansel yang berada di parkiran. Tapi ada yang lain dengan ekspresi Nara yang mulai sedikit berubah dengan langkah mereka yang mulai mendekati mobil sport itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments