“ apa anak daddy di ejekin di sekolah?” tanya Ansel yng terkejut mendengar penuturan sang putri
“ emm, beberapa anak anak bilang Queen anak yang tak diinginkan sama mommy. Daddy Queen iri melihat teman teman Queen di jemput oleh mommy mereka. Iri saat teman teman Queen yang menyerukan panggilan mama saat mamanya menjemput. Daddy Queen memang memiliki seorang mommy, bahkan mommy Queen juga masih hidup, tapi Queen nggak pernah merasakan peran seorang mommy seperti mana yang di rasakan para teman temanku bahkan sebelum daddy dan mommy berpisah.” Jawab Queen lirih dengan airmata yang jatuh
“ maafkan daddy sayang belum bisa memberikanmu keluarga yang hangat seperti teman temanmu, apakah perlu daddy mendatangi para anak anak nakal yang sudah mengata ngatai putri daddy tidak di inginkan. Jangan memikirkan itu bagi daddy dan yang lain kau adalah yang terbaik tak peduli apa yang dikatakan orang lain tapi putri daddy harus ingat bahwa Queen sangat berharga bagi daddy” ucap Ansel
“ emm, aku berharga bagi daddy. Tak perlu mendatangi mereka, aku hanya ingin mereka terdiam saat aku memamerkan mama baruku di depan matanya” ucap Queen yang sudah tersenyum
“baiklah sekarang putri cantik daddy ini harus makan dulu agar cepat sembuh” ucap Ansel mendudukkan Queen dan mulai menyuapinya dengan makanan yang sudah di siapkan oleh pelayan tadi sebelum ansel datang
“ apa makanannya masih enak atau perlu di ganti sayang?”
“ tidak perlu dad, makanannya juga belum terlalu dingin. Masih okay kok”
“ baiklah makan yang banyak agar daddy semangat menyuapimu”
Selesai menyuapi dan memberikan obat, Ansel kembali menidurkan Queen, tak butuhkan waktu lama Queen akhirnya tertidur sebab kondisi fisiknya yang masih lemah karena demam.
“ sel, mama mau bicara sebentar boleh?” tanya mama Anita saat melihat sang putra keluar dari kamar sang cucu
“ boleh, diruang tamu aja ma” jawab Ansel
“ tadi mama nggak sengaja dengar Queen bicara tentang sosok mama yang dia inginkan. Bukan maksud hati mama untuk memaksamu menikah, tapi Queen juga membutuhkan sosok mama di usianya yang masih kecil. Mama tau mungkin kamu masih trauma dengan pernikahan tapi kamu harus tau tidak semua perempuan itu sama seperti mantan istri kamu. Masih banyak perempuan baik diluaran sana. Jadi mama minta untuk kamu agar mau kembali membuka hati” ucap mama Anita panjang lebar setelah mendudukkan bokongnya di sopa ruang tamu
“ ya seperti yang mama bilang, masih banyak perempuan baik di luaran sana. Tapi menemukan satu wanita seperti itu bukanlah hal yang mudah ma. Terlebih ada Queen, aku harus terlebih dahulu memastikan wanita itu bisa menerima Queen dan dapat memperlakukan Queen dengan baik baru aku akan memutuskan menikahinya. Tapi untuk membuka hati akan Ansel usahakan ma.”
“ makasih sayang. Mama selalu berdoa agar kamu segera mendapatkan jodoh yang terbaik untukmu dan ibu yang baik untuk queen.” Ucap Anita dengan tulus
“ thank you so mush ma. Ansel ada kerjaan sebentar di luar ma, nanti kalau Queen bangun bilangin Ansel lagi keluar beliin Queen makanan”
“ ya udah sana, tapi jangan lama lama, biasanya Queen kalau sakit mau nya sama kamu doang”
“ ia ma, bentaran doang. Ansel pamitnya”
“ hati hati sayang, jangan ngebut bawa mobilnya” ucap mama Anita menasehati
****
“ ufffh, capeknya. Restoran kalau lagi makan siang padatnya minta ampun” ucap Nara merenggangkan badannya
“ bener bangat. tangan gue sampai kram nih, bolak balik antarin makanan” jawab Naya
“ gue nggak kram lagi, udah keriting nih” ucap Nara mendramatis
“ cape cape gini tapi kalau gajian uang kok cepat bangat habis ya gak sih? Kitanya udah nguli selama 30 hari ehh pas gajian uang bertahan di kantong Cuma sehari. Bayar utang lah, uang makanlah, pulsa lah. Ehh pas beli perawatan wajah uang nggak cukup lagi” gerutu Nara lagi
“ bener bangat jir, kalau gue uang gajian gue sih gak terlalu gue harapkan buat beli keperluan gue tapi gue memberikan harapan pada uang bonus gue. Apa lagi kalau rame gini nih gue udah mulai itung itung tuh gaji. Ya lo tau sendirilah bonus kita kalau rame gini bisa lebih dari setengah dari gaji kita”
“ ya lo bener, kita cape gini juga gaji kita tanbah kalau kita pikir pikir lagi, kita itu dah termasuk beruntung bisa kerja disini. Bukan hanya gajinya yang lebih banyak ketimbang restoran yang lain tapi kita masih di kasih bonus yag cukup banyak. Belum kehitung kalau kita dapat tips dari pembeli lo tau sendirilah para pengunjung yang makan disini rata rata konglomerat.” Ucap Nara
“ emm, kayaknya waktu istirahat makan siang dah mau habis. Lo cepetin gue dah siap nih” ucap Naya mengingatkan
“ ini gue juga dah siap. Semangat kerja keras lagi besti” ucap Nara
“ ya nguli lagi besti” ucap Naya yang sudah mulai bersiap siap lagi untuk membereskan meja dan mengantar makanan para pembeli
***
“ tak salah bila perusahaan milikmu sangat sukses, kau sangat hebat sel” ucap Chelsea rekan bisnis sekaligus teman sekampus Ansel dulu
“ emm, kau pun sama” ucap Ansel singkat
“ ah terima kasih pujiannya. Kau sama sekali tidak berubah tetap dengan sikap cuek khas dirimu” ucap Chelsea
“ kau tau bagaimana diriku. Meeting kita sudah selesai, saya pamit” ucap Ansel sembari bangkit
“ kau tak ingin makan terlebih dahulu?” tanya Chelsea
“ maaf, putri saya sudah menunggu” ucap Ansel mulai berlalu dari sana
“ sikap dinginmu membuatku ingin memilikimu Ansel” batin Chelsea menatap penuh minat ke arah Ansel
saat akan pulang tanpa di sengaja Ansel menabrak Nara yang juga ingin pulang sebab sudah selesai jam kerjanya.
Duk..
" ish, pantat gue" ringis Nara mengusap pantasnya yang berciuman langsung dengan tanah
" ehh Lo kok malah pelototin gue, gak niat bantu gue apa" gerutu Nara yang berusaha berdiri dengan kesal sebab Ansel hanya melihatnya tanpa niatan membantu
" ganteng ganteng kok bisu" ucap Nara pedas karena kesal dengan Ansel
" sorry" satu kata ya hanya satu kata yang keluar dari mulut Ansel kepada Nara yang sudah berceloteh panjang lebar
" ohh gak bisu toh. ehh om kalau dah salah itu kalau gak mau bantu setidaknya ada tampang tampang bersalah gitu di muka bukan malah pasang wajah tembok gitu" ucap Nara kesal
" saya buru buru, sekali lagi maaf" ucap Ansel lalu berlalu dari sana
" anjir lah gue di kacangin. ganteng sih ganteng tapi macam es kutup. udah pantat gue sakit malah di tinggal lagi, apes bangat gue hari ini pagi mau kerja kecipratan air, eh mau pulang kerja malah cium lantai nih pantat" gerutu Nara sembari berjalan menuju motor miliknya di tempat parkiran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments