Setelah insiden misterius di reruntuhan kota hilang Mataram, Sarah dan Mia kembali fokus pada penelitian mereka. Prasasti kuno yang mereka temukan tetap menjadi teka-teki yang belum terpecahkan.
Mia berkata, "Kita harus mencoba memahami isi prasasti ini dengan lebih baik. Ini mungkin menjadi petunjuk pertama dalam mengungkap sejarah kota ini."
Sarah mengangguk setuju. "Aku setuju. Kita perlu memecahkan makna dari huruf-huruf yang terukir di sini."
Mereka bekerja keras, mengamati setiap detail prasasti tersebut, mencoba mengidentifikasi bahasa dan makna yang tersembunyi. Proses ini memakan waktu berjam-jam, dan hujan yang tak henti-hentinya tidak membuatnya lebih mudah.
Suara misterius itu, yang tiba-tiba muncul lagi, kembali menggoda mereka. "Kalian mendekati sesuatu yang besar, Sarah dan Mia. Tetapi kunci untuk mengungkap rahasia ini belum ditemukan."
Mia menoleh ke Sarah dengan mata memancarkan kebingungan. "Apakah kamu juga mendengarnya, Sarah?"
Sarah mengangguk, wajahnya penuh keraguan. "Iya, Mia. Ini benar-benar aneh. Suara itu sepertinya selalu ada saat kita melakukan penelitian ini."
Suara misterius itu, kali ini lebih bersemangat, berkata, "Kalian berdua adalah yang terdekat untuk menemukan kunci pertama. Tapi waspadalah, bahaya mengintai."
Sarah dan Mia mulai merasa bahwa suara misterius itu mungkin memiliki hubungan dengan prasasti kuno ini dan penelitian mereka. Namun, mereka juga merasa frustrasi karena mereka tidak bisa mengidentifikasi sumber suara itu.
Setelah berjam-jam mencoba memecahkan makna prasasti, mereka akhirnya menemukan petunjuk yang sangat penting. Ada referensi terhadap "tiga kunci" yang dibutuhkan untuk mengungkap rahasia kota hilang Mataram. Ini adalah titik balik dalam penelitian mereka.
Mia tersenyum gembira. "Ini sangat penting, Sarah. Tiga kunci ini bisa menjadi kunci untuk mengungkap rahasia sejarah kota ini."
Sarah setuju, tetapi dia juga merasa khawatir. "Tapi kita hanya menemukan satu petunjuk. Bagaimana kita akan menemukan dua kunci lainnya?"
Suara misterius itu berkata dengan tenang, "Kalian harus mencari dengan tekun. Kunci kedua berada di dalam gua yang gelap."
Mia bertanya, "Gua mana yang dimaksud?"
Suara misterius itu tidak menjawab, dan mereka kembali dalam kebingungan. Mereka tahu bahwa mereka harus melanjutkan pencarian ini, tetapi sekarang mereka memiliki arah yang lebih jelas.
Mereka kembali ke kamp penelitian mereka, mengumpulkan tim arkeolog lainnya, termasuk Elena dan Alex. Mereka menjelaskan temuan mereka tentang prasasti dan petunjuk tentang tiga kunci.
Elena, seorang ahli lingkungan dan teman baik Sarah, berkata, "Kami akan membantu mencari gua yang dimaksud. Kita perlu bekerja sama dalam pencarian ini."
Alex, seorang ilmuwan teknologi, juga setuju. "Aku akan menggunakan peralatan kami untuk memetakan daerah sekitar. Mungkin kita bisa menemukan gua itu lebih cepat."
Sarah merasa bersyukur memiliki teman-teman yang mendukungnya dalam pencarian ini. Mereka semua merasa semakin yakin bahwa penemuan mereka akan membawa mereka pada sesuatu yang besar, meskipun bahaya selalu mengintai di sekitar mereka.
Mia berkata kepada mereka semua, "Kita akan mencari kunci kedua di dalam gua yang gelap itu. Semoga ini adalah langkah pertama menuju mengungkap rahasia kota hilang Mataram."
Dalam persiapan untuk pencarian selanjutnya, tim tersebut merasa semakin teguh dalam tekad mereka. Tiga kunci yang mereka cari mungkin akan membawa mereka pada petualangan yang tak terduga dan misteri yang belum terpecahkan. Suara misterius yang selalu mengiringi mereka adalah bagian dari teka-teki ini, dan mereka bertekad untuk mengungkap kebenaran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Kardi Kardi
hmmm. becareful girlsss. nusantara full of mistic
2024-06-07
2
Asri Irwansyah
Jleb banget plot twist-nya!
2023-09-19
3