AYAH SANG BALINDA
Kehadiran Ayah Sang Balinda
Ketika mentari pertama kali muncul di ufuk timur, menyinari kota kecil yang ter letak di lereng bukit, Balinda duduk di bawah pohon cemara favorit nya. Wajah nya yang cerah dan rambut cokelat nya yang panjang ber kibar oleh angin pagi. Ia ter pesona oleh ke indahan alam yang di saji kan di depan nya, sementara dalam hati nya ter bersit kenangan akan ayah nya.
Balinda tidak pernah benar-benar mengenal ayah nya. Sejak ia lahir, ayah nya telah pergi, meninggal kan nya dengan ibu nya yang me ngurus nya dengan penuh kasih sayang. Bagi nya, ayah hanya lah se batas nama yang ter dengar dalam cerita-cerita ibu nya. Namun, entah mengapa, Balinda merasa ada sesuatu yang istimewa tentang ayah nya, seperti ada benang merah yang meng hubung kan nya dengan sang ayah.
Hari itu, ketika ia duduk di bawah pohon cemara, Balinda merasa ada ke gelisah an yang luar biasa. Ia merasa seperti ada suatu perubahan besar yang akan datang dalam hidup nya. Takdir se akan me nuntun nya untuk me nemu kan rahasia tentang ayah nya yang selama ini di sembunyi kan oleh ibu nya.
"Balinda, apakah kamu siap untuk mengikuti petunjuk-petunjuk ayah mu?" Suara lembut ibu nya mengagetkan nya dari lamunan nya.
Balinda menoleh pada ibu nya, mata nya ber binar penuh harap. "Iya, ibu. Aku siap," jawab nya dengan penuh semangat.
Ibu nya ter senyum dan menyerah kan selembar kertas kepada nya. "Ayah mu meninggal kan petunjuk-petunjuk ini untuk mu, Balinda. Ia ingin kamu mengikuti nya. Petunjuk pertama ada di sini. Baca lah dengan cermat."
Balinda mem buka kertas itu dan mem baca dengan seksama. "Petunjuk pertama: Cari bunga ber warna biru di hutan bambu yang ter sembunyi di lereng bukit ini."
Balinda tahu persis tempat yang di maksud dalam petunjuk tersebut. Ia sering mendengar cerita tentang hutan bambu yang berada di dekat desa ini, tapi tak pernah diajak ibu nya untuk kesana.
Tanpa ragu, Balinda beranjak dari tempat nya dan melangkah menuju lereng bukit tempat hutan bambu itu berada. Ia ber jalan melalui jalan setapak yang membelah hutan kecil. Daun-daun bambu menari-nari di sekeliling nya saat angin sepoi-sepoi menyapa nya.
Setelah berjalan cukup jauh, Balinda tiba di depan se macam gua yang ter tutup oleh bambu-bambu besar. Ia merasa hati nya ber detak kencang. Inilah tempat yang di maksud dalam petunjuk ayah nya.
Ia meraih sebatang bambu biru muda yang menarik perhatiannya. Balinda merasa seperti menemukan petunjuk selanjutnya. Ia membuka bambu itu dengan hati-hati dan menemukan sebuah potongan kertas kecil di dalamnya.
"Petunjuk kedua: Ikuti aliran sungai hingga kamu menemukan batu besar berbentuk hati di tengah hutan."
Balinda menyimak petunjuk kedua itu dan dengan penuh semangat, ia memutuskan untuk mengikuti aliran sungai yang berliku-liku hingga menemukan batu besar berbentuk hati yang disebutkan dalam petunjuk.
Petualangan Balinda untuk menemukan ayahnya telah dimulai. Dengan hati penuh harap, ia melanjutkan perjalanan, tahu bahwa setiap langkah yang diambilnya membawanya lebih dekat pada rahasia tentang Ayah Sang Balinda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments