Rahasia di Balik Batu Berbentuk Hati
Balinda mengikuti aliran sungai yang berliku-liku sesuai dengan petunjuk yang ia temukan di dalam bambu biru. Setiap langkahnya diiringi oleh suara gemericik air yang tenang. Ia merasa seperti sedang melakukan perjalanan ajaib yang akan membawanya pada pertemuan dengan ayah yang selama ini hanya ia kenal melalui cerita-cerita ibunya.
Saat ia terus berjalan di sepanjang sungai, matahari sudah meninggi di langit, memancarkan sinarnya yang hangat ke seluruh hutan. Balinda melihat sebuah batu besar yang terletak di tengah sungai, dan ia menyadari bahwa batu ini berbentuk hati seperti yang disebutkan dalam petunjuk.
Dengan hati berdebar, Balinda mencapai batu itu dan merenungkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Ia membuka kertas yang terdapat dalam bambu biru, "Petunjuk ketiga: Putar batu hati searah matahari terbenam."
Balinda menatap batu hati itu dengan tatapan penuh harap. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi ketika ia memutar batu tersebut searah matahari terbenam, namun ia tahu inilah yang harus ia lakukan untuk menemukan ayahnya. Dengan hati-hati, Balinda mulai memutar batu hati tersebut searah matahari terbenam.
Saat batu itu mulai bergerak, Balinda merasa seakan ada energi misterius yang terpancar dari dalamnya. Dia tidak tahu apa yang akan ia temukan, namun ia merasa semakin dekat dengan rahasia tentang ayahnya.
Ketika batu hati mencapai posisi tertentu, tiba-tiba sebuah terowongan kecil muncul di bawahnya. Terowongan itu gelap dan misterius, namun Balinda merasa bahwa ini adalah jalan yang harus ia tempuh. Dengan langkah hati-hati, ia masuk ke dalam terowongan tersebut.
Terowongan itu berliku-liku dan penuh dengan kegelapan, namun Balinda terus melangkah dengan tekad yang kuat. Setelah beberapa saat berjalan, ia melihat cahaya redup di kejauhan. Ia melanjutkan menuju cahaya tersebut dan akhirnya tiba di sebuah ruangan bawah tanah yang memukau.
Di tengah ruangan itu, terdapat sebuah meja kayu dengan laci di dalamnya. Di atas meja terpampang sebuah foto ayahnya. Balinda tidak bisa menahan air mata. Inilah kali pertama ia melihat wajah sang ayah. Di sekitar foto itu, terdapat sejumlah surat yang tampaknya ditulis oleh ayahnya.
Balinda dengan hati gemetar membuka salah satu surat itu dan mulai membacanya. "Sayangku Balinda, jika kamu membaca surat ini, berarti kamu telah mengikuti petunjuk-petunjukku dengan baik. Aku tahu ini adalah perjalanan yang sulit, tapi aku berharap ini adalah langkah pertama menuju pertemuan kita."
Balinda membaca surat demi surat, dan semakin dalam ia membaca, semakin jelas rahasia tentang kepergian ayahnya terungkap. Ayahnya adalah seorang penjelajah dunia yang selalu mencari keajaiban alam dan budaya. Ia meninggalkan Balinda dan ibunya untuk mengejar impian tersebut.
Namun, dalam surat-suratnya, ia mengungkapkan cintanya yang mendalam pada Balinda dan janji bahwa suatu saat ia akan kembali untuk menjemputnya. Ayahnya memandang Balinda sebagai penerus petualangan dan penjelajahan yang telah menjadi bagian dari darah mereka.
Balinda tersenyum, meskipun di hatinya masih ada kesedihan karena ia tidak bisa bertemu ayahnya sekarang. Namun, ia tahu bahwa perjalanan petualangan mereka belum berakhir. Ia akan terus menjelajahi dunia dan melanjutkan perjalanan yang telah dimulai oleh ayahnya.
Dengan harapan dan semangat yang menggebu, Balinda meninggalkan ruangan bawah tanah itu dengan surat-surat dan foto ayahnya. Ia akan kembali ke ibunya dan menceritakan semua yang telah ia temukan. Petualangan Ayah Sang Balinda belum usai, dan Balinda siap mengikutinya, merasakan bahwa kini dia lebih dekat dengan ayahnya daripada sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments