Bab 3

*Kota di masalalu*

Arif pergi menuju kota bersama Numala untuk mencari sesuatu yang dapat membantu mereka dalam membuat sebuah kapal.

Kota tersebut masih terlihat sangat kokoh meskipun sudah beratus tahun lamanya terbengkalai. Arsitektur bangunan nya bahkan terlihat berbeda dengan arsitektur bangunan modern saat ini.

Bangunan kota tersebut berbentuk tradisional, namun terlihat jauh lebih modern dari bangunan yang berada pada zaman sekarang.

Selama menyusuri kota Atlas, Arif melihat banyak benda-benda canggih yang bahkan belum pernah ia lihat sebelumnya. Arif bahkan  seolah masih belum percaya dengan apa yang ia lihat di depan matanya.

Di kota Atlas, terdapat banyak bangkai pesawat tempur berbentuk kerucut di sebuah pangkalan yang berada di tengah-tengah kota tersebut.

Arif juga menemukan banyak sekali senjata-senjata modern yang bahkan ia sendiri tidak tahu fungsinya seperti apa. Terdapat benda seperti senjata laser yang sudah rusak di makan usia, sebuah tongkat yang ujung nya terbuat dari berlian, bahkan tameng bertuliskan "Atlas" yang terbuat dari emas.

Arif dan Numala berjalan perlahan melihat seisi kota yang megah tersebut sembari mencari peralatan berharga yang mungkin bisa mereka gunakan untuk membuat sebuah kapal.

Dalam perjalanan, mereka menemukan sebuah kuil bergambar matahari yang ukurannya cukup besar. kuil tersebut di kenal dengan sebutan kuil Matahari Dewa Azzel.

Arif pun masuk ke kuil tersebut bersama dengan Numala.

"Arif, kau tidak boleh menyentuh apapun yang berada di sini. tempat ini merupakan tempat yang suci bagi kami bangsa Atlas." ucap Numala yang mencoba memperingatkan Arif.

Namun, tanpa sengaja Arif menyentuh patung batu yang berada di kuil tersebut. Patung tersebut merupakan patung Dewa Hazzard, Dewa semesta yang konon membawa Ras manusia Atlantis dari planet lain (Extra sollar) menuju bumi. Bisa di katakan bahwa manusia Atlantis bukanlah asli penduduk bumi menurut sejarahnya.

Setelah tanpa sengaja menyentuh patung Dewa Hazzard, Arif melihat sebuah kitab yang terjatuh dari genggaman patung tersebut.

Benda tersebut merupakan sebuah kitab yang terbuat dari lapisan emas dengan beberapa ornamen kristal merah sebagai hiasannya.

"Luar biasa, apa ini emas sungguhan?" Ucap Arif sambil mengusap kitab yang berdebu tersebut.

"Kau tidak boleh sembarangan menyentuh benda-benda yang berada di sini, bisa-bisa para Dewa akan mengutuk kita." Numala memperingati Arif dengan eskpresinya yang ketakutan.

"Numala, kau tidak perlu percaya takhayul seperti itu. Sebaiknya ku simpan saja benda ini. Tapi ... apa kau tahu sesuatu tentang kitab ini?"

Tanya Arif penasaran.

"Aku sering ke kuil ini, tapi aku tidak pernah menyentuh apapun selama berada di sini. Sebaiknya kau jangan menyimpan benda keramat ini Arif."

"Dengan benda ini, kemungkinan kita bisa menemukan petunjuk tentang asal muasal kehidupan di pulau ini Numala."

"Tapi ...."

"Sudahlah, sebaiknya kita bergegas. hari sudah mulai sore dan mulai besok pagi aku akan mulai membuat kapal agar kita bisa segera pergi dari pulau ini."

Ucap Arif sembari mengusap Pipi Numala.

Keesokan harinya, Arif mulai mengerjakan pekerjaannya untuk membuat sebuah kapal. Arif sadar bahwa pekerjaannya tersebut akan menyita banyak waktunya. Mengingat, hanya dia seorang yang membuat kapal tersebut.

Akan tetapi tekad Arif sudah bulat, Arif merasa bahwa ia tidak mempunyai pilihan lain daripada ia harus terus menerus tinggal lebih lama di pulau tersebut.

Di pinggir pantai, Numala memperhatikan Arif yang sedang memotong sebuah kayu menggunakan kapak yang ia temukan di kota Atlas.

"Arif, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Numala penasaran dengan apa yang sedang Arif kerjakan.

"Ohh ... Hai Numala, aku sedang membuat kapal seperti yang ku katakan kemarin."

Balas Arif sembari mengusap peluh keringat di dahinya.

"Apakah membuat sebuah kapal membutuhkan waktu yang cukup lama?" Tanya Numala lagi.

"Entahlah Numala, aku tidak bisa mem-prediksinya."

"Jadi benda seperti itu yang membawa mu sampai kesini?"

"Ya, tapi kapal ku karam di tengah laut, dan yang aku ingat hanya itu. setelah kapal ku karam aku tidak tahu lagi apa yang terjadi, yang ku ingat, tiba-tiba aku terdampar di pulau ini."

"Kau pasti bisa membuatnya Arif, bersemangatlah" Numala pun melempar senyumannya kepada Arif.

Arif membalas senyuman Numala, lalu perlahan mendekati Numala dan menatap matanya dengan tatapan tajam.

"Arif ... ke-kenapa kau menatap ku seperti itu."

Wajah Numala mulai memerah, bahkan Numala hanya sesekali menatap langsung mata Arif yang menatap tajam matanya.

"Sepertinya aku menyukaimu Numala."

Numala hanya tertunduk diam seribu bahasa dengan jantungnya yang berdegup kencang.

Tanpa di duga oleh Numala, Arif langsung menciumnya dengam hangat dan langsung memeluk erat tubuhnya.

*******

*Keajaiban di malam hari*

Saat malam tiba, Numala berinisiatif untuk membantu Arif dalam menyelesaikan pekerjaannya membuat sebuah kapal.

Numala pun pergi ketepi pantai dan mengeluarkan salah satu bakat alamnya.

Secara ajaib, kayu-kayu yang sengaja Arif kumpulkan mulai berterbangan dan membuat sebuah pola kapal. Selama satu malam Numala mengerjakan kapal yang di inginkan oleh Arif hingga benar-benar membentuk sebuah kapal yang kuat dan kokoh seperti yang di inginkan oleh Arif.

Pagi harinya, Arif pun bergegas  menuju ke arah pantai untuk melanjutkan pekerjaannya.

Arif sempat terkejut melihat kapal asing yang berlabuh di bibir pantai. Arif mengira bahwa ada bangsa asing yang berlabuh ke pulau tersebut. sontak, ia pun mendekati kapal asing tersebut dengan membawa senjata untuk sekedar berjaga-jaga.

Perlahan, Arif mulai mendekati kapal tersebut tanpa melihat satupun orang pun yang berada di dekat kapal.

Tiba-tiba ...

"Arif ... kemarilah ...!"

Teriak Numala dari atas kapal sembari melambaikan tangannya.

Melihat Numala berada di atas kapal, Arif pun naik ke atas kapal.

"Dari mana datangnya kapal ini Numala? Apa ada orang lain yang datang kemari?!"

Raut wajah Arif terlihat serius saat mendapati Numala berdiri di atas kapal asing yang berlabuh di dekat bibir pantai.

"Aku yang membuat kapal ini."

"Bagaimana bisa kau mengerjakannya dalam satu hari? Ini seperti mimpi saja."

Arif terlihat gembira melihat kapal yang di buat oleh Numala tanpa memikirkan cara yang dilakukan oleh Numala.

"Ini bukan mimpi.

Emm .... Arif , kira-kira kapan kita bisa pergi? Kau bilang ingin memperlihatkan dunia luar pada ku bukan?"

"Kita bisa berangkat kapanpun Numala, hari ini pun kita bisa berangkat!"

Arif sangat bersemangat karena pada akhirnya impian nya untuk segera pulang bisa segera terwujud.

Arif sangat takjub melihat arsitektur kapal yang di buat oleh Numala. Semuanya terlihat sempurna, bahkan setiap bagian dinding sisi kiri dan kanan kapal terlihat sangat menawan.

Sebelum berangkat, mereka menyiapkan makanan dan keperluan secukupnya sebelum berlayar. dan di saat tengah hari, mereka pun mulai pergi berlayar.

Selama dalam perjalanan, banyak rintangan yang mereka lalui saat setelah meninggalkan pulau tersebut. terjangan ombak, badai yang kencang bahkan pusaran air mereka lalui.

Hal yang paling sulit adalah melewati pusaran air raksasa yang memiliki medan magnet tinggi. Nahas, Perlahan-lahan kapal mereka mulai tersedot pusaran air yang memiliki daya tarik luar biasa kuat.

Arif mencoba mengendalikan kapal agar mereka dapat lolos dari pusaran tersebut, namun semua itu sia-sia karena medan magnet bawah laut tersebut sangat lah kuat.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya daya dorong dua kutub magnet yang berada di dasar laut. Kutub tersebut sama-sama memiliki daya + sehingga terbentuk lah dua daya yang sama dan saling bertabrakan seperti yang berada di Segitiga bermuda.

Saat kapal mereka berada di tengah-tengah pusaran, Arif sempat berfikir bahwa hari itu merupakan hari terakhir nya bersama dengan Numala. Tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan untuk melawan pusaran air tersebut dan mereka hanya bisa ber-pasrah dengan nasib.

Saat kapal mereka mulai tenggelam ke dalam pusaran air, tiba-tiba keajaiban kembali terjadi. Kapal mereka perlahan terbang melayang meninggalkan pusaran tersebut menuju ke permukaan lautan yang jauh lebih tenang.

Arif tidak mengetahui tentang apa yang sebenarnya tengah terjadi, ia pun menoleh ke arah Numala dan melihat Numala kembali menggunakan kekuatan alam agar kapal mereka dapat terbang melayang meninggalkan pusaran air tersebut.

Melihat hal tersebut, Arif hanya merasa takjub dengan kemampuan ajaib yang dimiliki oleh Numala untuk kesekian kalinya.

Ketika mereka berada di tengah lautan yang tenang, masalah lain kembali datang, dimana batu bara sebagai bahan bakar kapal mereka mulai habis pada saat kapal mereka tersedot pusaran air tersebut.

Sementara di sisi lain, Numala tampak terlihat kelelahan saat setelah menggunakan seluruh kekuatan alammya untuk menerbangkan kapal mereka.

Numala telah mengerahkan seluruh kekuatan alamnya untuk mengerjakan kapal yang sekarang mereka tumpangi. saat setelah mengeluarkan seluruh kekuatan alamnya, Numala hanya tergulai lemas dengan raut wajahnya yang terlihat pucat.

Kapal sempat terhenti karena kehabisan bahan bakar, di tambah lagi tidak ada nya angin yang berhembus untuk meniup layar kapal.

"Numala! Kau tidak apa-apa?"

"Tidak apa, aku hanya sedikit kelelahan."

"Kau terlalu banyak menggunakan kekuatan itu, jangan memaksakan dirimu Numala!"

"Tapi kapalnya ...?"

"Tidak usah di fikirkan, aku akan mencari cara agar kapal kita segera berlayar kembali."

Menyadari hal tersebut, Numala pun memanggil binatang air untuk membantunya.

Binatang tersebut merupakan seekor Naga air berkepala kuda yang siap membantu Numala untuk menarik kapal mereka.

********

Next bagian 4

Terpopuler

Comments

IG : jill_joy168

IG : jill_joy168

kerennnnnn!!!

2021-10-31

0

Friska Petra

Friska Petra

suka bangettt 🤩🤩

2021-01-28

0

Dini Agustini

Dini Agustini

yang menjadikan novel ini menarik adalah detilnya dan gambar pendukung

2020-12-10

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!