Im Siwan
Dialah Kris, sosok pria yang selalu berdiri dibelakang tuan mudanya mengurus segala sesuatu agar semua bisa berjalan dengan baik sesuai dengan kehendak tuan muda Ivander Raymond sekaligus menjadi tameng dan pelindung sang tuan muda.
Pagi yang cerah Kris yang sudah memakai jas formal hitamnya dengan lengkappun segera mengemudikan mobil untuk menjemput tuan mudanya dirumah.
Dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
***
Sinar mentari menyeruak masuk melalui celah ventilasi udara, Bela yang perlahan membuka kedua matanya sembari meraba selimut ditubuhnya "Selimut, siapa yang memakaikannya? Apakah si tuan muda itu?" diam sejenak, "Ah mana mungkin selain dia dan orang yang diperintah langsung olehnya tidak akan di izinkan masuk keruangan ini." Tapi siapa yang menyelimutiku? 🤦 dasar pria yang sulit ditebak.
Baru saja Bela mencoba untuk bangun dari duduknya namun pandangan matanya mengarah kesebuah rak susun bagian bawah tepat dihadapannya, "Eh bukankah itu buku yang dia maksud?" tanpa berlama-lama lagi dirinyapun bangun dan meraih buku tersebut lalu keluar untuk segera mandi.
Selesai mandi Bela mengikat tinggi rambutnya, memakai dress rumahan dan segera pergi keruang makan.
"Selamat pagi maaf aku terlambat." ucapnya kepada Ray, lalu meletekan buku bisnis kelas atas yang barusaja ditemukannya. "Ini buku yang kau cari."
"Aku sudah tidak membutuhkannya lagi, kembalikan keruang baca."
"Apa? Semalaman aku mencarinya dan sekarang kau malah dengan mudahnya mengatakan aku sudah tidak membutuhkannya lagi? What?"
Ray yang dipagi hari mendapat omelanpun seketika menyudahi sarapan paginya, dia mengambil tisu untuk mengusap bibirnya dari sisa-sisa roti, "Ling jangan beri dia makan!"
"😳😳" saat Bela mau protes Ling segera menjawab ucapan tuan mudanya. "..."
"Baik tuan muda saya mengerti.."
"Sebagai hukumannya kau ajari dia bagaimana caranya membersihkan vila ini, halaman, kolam renang, dan semua ruangan yang ada dibangunan vila ini, mengerti?!"
"Baik tuan.."
"Hey apa yang kau katakan barusan? Aku ini bukan pelayanmu!"
Ray sama sekali tak menggubrisnya dan segera pergi kekantor. Didepan rumah Kris sudah menunggunya, "Selamat pagi tuan muda, silahkan."
Ray mengangguk dan segera masuk kedalam mobil bagian belakang, memasang sabuk pengaman lalu menurunkan sedikit kaca jendela mobil tersebut. Dia melirik kearah pintu vila dimana saat itu sosok Bela berdiri diambang pintu dengan wajah kesalnya.
Betapa imutnya Bela yang mengerucutkan bibirnya, Rasakan itu kelinci kecil.. seru Ray didalam hatinya, dan dia kembali menaikan jendela mobil hingga tertutup rapat, didalam mobil itu dia tersenyum dengan kedua sudut bibirnya yang terangkat tipis.
Kris yang baru saja masuk kedalam mobil mencoba untuk menyalakan mobilnya, mata tajamnya melirik gelagat aneh tuan mudanya dari kaca kecil yang tergantung diatas dekat kemudi.
"Lihat apa kau, Kris?"
"Pelangi tuan."
"Pagi ini cerah dimana kau bisa melihat pelangi? Cepat jalan aku sudah terlambat."
"Baik tuan.." mobilpun segera melaju dengan kecepatan tinggi.
***
Sementara itu didalam vila Bela masih diawasi oleh Ling, sesuai dengan perintah tuan mudanya tadi pagi saat ini Bela sedang mengelap meja kaca.
Namun Ling tak setega itu, dia memberikan sepiring roti dan segelas susu hangat untuk nona mudanya.
##
Epilog..
Pagi hari saat Ray sudah siap dan berada dimeja makan, Ling datang mendekat.
"Selamat pagi tuan, maaf nona Bela masih belum keluar dari ruang baca.."
"Biarkan saja dia, ikuti saja perintahku nanti.. aku akan sedikit menghukumnya dan kau tetap harus memberinya sarapan serta susu hangat untuknya."
"Baik tuan, saya mengerti."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Inoc
lanjuuuut
2021-09-21
0
Annes Bundanya Galang
tadi nya aq udh ngantuk bgt krn bru selesai dgn cerita lain,tapi aq jd penasaran bgt lihat cerita ini😁ngantuk ku jd ilang,pdhl skrg udh jam 3 pagi lebih🤣
2021-08-18
0
Wanti Yo
ah tuan muda Ray... diam2 kau perhatian juga ya🙂
2021-07-19
1