" Farah, sebelum pulang ke rumah rencana nya mas mau ke toko kue dulu tadi Nia titip, kamu mau ikut ga? Sebentar ko ga lama" Tanya Rian saat mau pulang tapi Farah bingung kalau dia ikut semakin lama dia berduaan dengan Rian, tapi kalau tidak ikut Farah gimana pulang nya sedangkan dia belum hapal jalan pulang.
"tak apa ko mas Farah ikut aja" farah masih belum bisa menatap mata Rian saat menjawab karna sikap Rian sebelumnya.
Di perjalanan pulang hati Farah tidak tenang dia keringat dingin dan salah tingkah, ntah harus memulai pembicaraan dari mana.
"ya Allah ini ga bener, aku ga seharus nya bersikap kaya gini, tenang Farah tenang" Setelah bicara dalam hatinya Farah menarik nafas panjang huuufffff.
"kamu kenapa Rah, dari tadi ga nyaman gitu duduknya, apa kamu kecapean ya seharian kerja."Tanya Rian sambil menatap Farah
Farah langsung menunjuk ke arah jalan, hampir saja tangan Rian menyentuh tangan Farah walaupun itu tidak sengaja.
"oh itu mas toko kue nya kelewat" Farah mengabaikan pertanyaan Rian.
"untung kamu tadi inget Rah kita mau beli kue, mungkin kalau sama Nia udah lupa, dia pelupa banget pokonya ga kaya kamu" Rian tersenyum
Farah tidak mengerti kenapa dia bilang begitu, membandingkan dengan istrinya.
"kita kan baru dua hari mas kenal"Jawab Farah dengan muka tidak senang
"kan kita bakal ketemu tiap hari"ucap Rian
Farah memalingkan wajah nya ke ke kaca mobil, perasaan nya ga karuan, yang dia tau dari ibu nya Rian anak yang baik kata keluarga nya,dia juga suami idaman selain wajahnya enak di pandang dia tidak pernah kekurangan soal uang. Sebelum nya dia tidak pernah pacaran Nia lah wanita pertama dalam hidupnya.
Farah akhirnya tenang sampai di rumah, walau pun masih harus bertemu Rian, setidak nya ada Nia, mungkin dia akan bersikap normal kalau depan Nia, ternyata Farah salah.
"Rah, tadi pak haji yang jualan daging di pasar nanyain kamu loh, kata nya mau di kenalikan sama putra nya, udah rah terima aja kali aja cocok" Ucap Nia memegang tangan Fara
"Brugggg", terdengar sangt keras suara pintu mobil yang di tutup Rian, mendengan perkataan Nia kepada Farah Rian langsung memasang wajah masam.
"aku masuk duluan ya" Ucap Rian
Nia melihat sikap Rian terheran heran, tidak biasanya dia begitu, Nia masih berfikir positif terhadap suaminya.
"aku juga masuk ya mba"senyum terpaksa Farah
"ada apa dengan mereka berdua"
***
Malam itu ada satu pesan masuk yang membuat Farah tercengang saat dia mau memejamkan matanya untuk istirahat, dia benar tidak menyangkanya kalau pesan itu dari Rian, bagai mana tidak di rumah ini ada Nia, bisa bisa nya dia mengirim pesan yang tidak penting kepada Farah.
"ko lampunya masih nyala, kamu belum tidur ya rah"
Setelah membaca pesan dari Rian, Farah buru buru mematikan lampu kamar nya, dan menaruh Hp nya di meja tanpa membalas pesan dari Rian. Farah sanggat takut kalau Nia tau sikap suaminya beberapa hari ini terhadap Farah.
Farah sengaja pagi ini dia bangun lebih awal untuk menghindari bertemu Rian, tapi ternya Nia sedang tidak enak badan dan meminta Farah menyiapkan sarapan. Dengan sangat berat hati Farah akhirnya yang memasak.
"aku bantuin ya Rah masaknya" peluk Rian dari belakang.
"mass" Farah menghindar
sontak Farah hampir berteriak dan langsung melepaskan pelukan Rian dari nya. Farah terdiam lemas tapi Rian tidak mersa bersalah sedikit pun, dia hanya menatap wajah Farah sambil tersenyum
"apa yang dia pikirkan sebebarnya, kenap sikapnya begitu brutal, kenal juga baru, ya ampun ga habis pikir sama mas Rian" gerutu hari Farah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments